Pria Denmark ini mengoleksi 21 vagina perempuan Afrika
Peter Frederiksen memutilasi kelamin korban di Afsel. Saat digerebek polisi, 21 vagina itu disimpan di freezer
Seorang warga negara Denmark yang tinggal di Afrika Selatan ditangkap polisi karena diduga telah melakukan kejahatan kekerasan seksual serta mutilasi setidaknya terhadap 21 wanita. Pria bernama Peter Frederiksen itu dipergoki menyimpan puluhan vagina di lemari es rumahnya.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (23/9), polisi Afsel mencokok Frederiksen di rumahnya, Kota Bloemfontein. Pria ini sehari-hari berjualan senjata api.
-
Kapan Hari Afro Sedunia diperingati? Tepat pada hari ini, menarik untuk dibahas lebih jauh sejarah Hari Afro Sedunia dan berbagai fakta menarik dari rambut afro.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Mengapa para pemijat difabel netra di Yogyakarta rentan terhadap pelecehan seksual? Arya sendiri tidak tinggal di losmen, melainkan di asrama sekolah dengan biaya yang cukup murah. Rawan terkena pelecehan Di tahun yang sama, Arya pertama kali memperoleh pengalaman tak menyenangkan dilecehkan oleh salah seorang pasiennya. Hari sudah hampir malam ketika ia sedang bersiap memulai kerja lepasnya sebagai pemijat di losmen itu. Tak lama kemudian, datanglah seorang pasien. Dari suaranya, Arya menduga kalau ia adalah seorang lelaki paruh baya.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Afrika Selatan? Melansir Live Science, IFLScience, BBC Earth, dan Mongabay India, Rabu (3/7), ilmuwan-ilmuwan telah menemukan gundukan rayap aktif tertua di dunia yang telah dihuni selama puluhan ribu tahun.
-
Mengapa para peneliti meneliti jejak kaki manusia purba di Afrika Selatan? Keinginan untuk memahami lebih dalam bagaimana manusia purba berinteraksi dengan alam sekitarnya mendorong para arkeolog untuk menciptakan replika sepatu yang mereka yakini digunakan oleh manusia purba.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
Pria 63 tahun ini diduga mengambil paksa vagina dari wanita asal Lesotho yang mengungsi ke Afsel. Tidak diketahui bagaimana Frederiksen bisa bertemu para korbannya. Namun polisi meyakini dia membius wanita-wanita itu, kemudian mengoperasi mereka.
Polisi menemukan barang bukti berupa vagina yang telah diawetkan itu di kulkas, dilengkapi keterangan kapan operasi dilakukan serta nama para korban.
Juru bicara Kepolisian Afsel, Hangwani Mulaudzi mengatakan pihaknya mencokok Frederiksen setelah mendapat laporan dari istrinya. Wanita asal Lesotho itu mengaku alat kelaminnya dipotong suaminya sendiri.
"Kami sedang mencari tahu, identitas 20 perempuan lain yang menjadi korban mutilasinya," kata Mulaudzi.
Frederiksen akan disidang pekan depan, tapi pengacaranya meminta penangguhan penahana. Pria ini ternyata juga buron di Denmark karena kasus perdagangan senjata api ilegal.
Motif mutilasi vagina ini masih sumir. Di hadapan penyidik, Frederiksen mengaku membantu para wanita itu untuk melakukan sunat belaka.
(mdk/ard)