Ribuan Warga Palestina Masih Ditahan di Penjara Israel, Ini Datanya
Ribuan Warga Palestina Masih Ditahan di Penjara Israel, Ini Datanya
Setelah tujuh pekan serangan bombardir Israel ke Gaza, Palestina, gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hamas akhirnya disepakati.
-
Kenapa tawadhu itu penting? Setiap Muslim dianjurkan agar senantiasa merendahkan diri di hadapan Allah SWT dan tidak berbuat semena-mena atau memandang remeh terhadap sesama.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa tasawuf penting? Belajar tasawuf adalah penting karena tasawuf adalah ilmu yang mengajarkan kita untuk menyucikan jiwa, memperbaiki akhlak, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Pebanista yacuruna punah? Ketika sistem Pebas mulai digantikan oleh Amazon modern sekitar 10 juta tahun yang lalu, habitat yang baru menyebabkan hilangnya mangsa dari Pebanista yacuruna, sehingga lumba-lumba raksasa tersebut pun punah.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Ribuan Warga Palestina Masih Ditahan di Penjara Israel, Ini Datanya
Gencatan senjata berlangsung selama empat hari dan ada perpanjangan 48 jam.
Salah satu poin kesepakatan gencatan senjata itu adalah pertukaran tawanan yang dimulai pada Jumat pagi. Pembebasan tahanan Israel dan Hamas itu disepakati tiga banding satu, tiga tahanan Israel yang dibebaskan berbanding 1 tahanan Hamas dibebaskan.
Sebanyak 39 tahanan Israel dibebaskan, termasuk 17 anak di bawah umur, dan 22 wanita.
- Tertimbun Reruntuhan Akibat Serangan Israel, Bocah Palestina Minta Diselamatkan Paling Akhir Setelah Keluarganya
- Israel Kembali Bom Gaza Hanya Beberapa Menit Setelah Gencatan Senjata Berakhir, Sejumlah Warga Palestina Terbunuh
- Israel Curi Jenazah Orang Palestina Diduga untuk Dijual Organnya
- Palestina Ternyata Kaya Minyak dan Gas Alam, Jadi Alasan di Balik Israel Perangi Gaza?
Dalam kesepakatan gencatan senjata ini, Israel setuju untuk membebaskan 150 tahanan wanita dan anak Palestina dari penjaranya sebagai pertukaran agar Hamas melepaskan 50 perempuan dan anak-anak yang ditawan selama serangan pada 7 Oktober.
Namun, Kementerian Kehakiman Israel merilis daftar 300 tahanan Palestina yang sedang dipertimbangkan untuk dibebaskan.
Belum jelas apakah ini mungkin merupakan tawaran untuk fase kedua pertukaran, karena kesepakatan ini memungkinkan perpanjangan jeda pertempuran satu hari untuk setiap 10 tahanan tambahan yang dilepaskan oleh Hamas.
Daftar 300 ini mencakup 33 wanita, dan sebagian besar dari sisanya adalah anak laki-laki berusia 16-18 tahun. Namun, ada juga anak laki-laki yang berusia 14 tahun dalam daftar tersebut. Sebagian besar tahanan dalam daftar ini ditangkap antara 2021 dan 2023. Mereka yang ditahan pada 2023 ditangkap sebelum 7 Oktober.
Tak hanya itu, daftar ini juga mencakup tahanan wanita yang ditangkap pada tahun 2015 yang saat ini menjalani tahun kesembilan dari total 16 tahun hukumannya. Shorouq Dwayyat, saat ini menjalani hukuman terlama di antara tahanan wanita Palestina di penjara Israel.
Dia ditangkap ketika berusia 18 tahun dan ditahan di penjara Damon di Haifa dengan tuduhan menikam seorang pemukim Israel. Keluarganya, yang dengan cemas menantikan pembebasannya, menyangkal tuduhan ini.
"Shorouq lemah lembut dan tidak bisa menyakiti hewan," kata ayahnya, kepada Aljazeera saat itu.
Mengapa mereka dipenjara?
Seperti Dwayyat, banyak tahanan lainnya yang divonis melakukan kejahatan, termasuk membawa dan membuat pisau dan belati. Pelanggaran umum lainnya yang tercantum dalam daftar Israel meliputi:
- mengancam keamanan
- memasuki Israel secara ilegal tanpa izin
- melempar batu
- mendukung terorisme
- berhubungan dengan organisasi musuh atau tidak dikenal.
"Kejahatan utama yang diduga dilakukan oleh tahanan ini adalah melempar batu, yang dapat dikenakan hukuman penjara 20 tahun bagi anak-anak Palestina," demikian laporan yang diterbitkan pada Juli oleh organisasi hak anak, Save the Children.
Berapa banyak tahanan Palestina di penjara Israel?
Ada 19 penjara di Israel dan satu di Tepi Barat yang diduduki Israel yang mengurung tahanan Palestina. Sebelum 7 Oktober, ada sekitar 5.200 warga Palestina dalam tahanan Israel. Namun, setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, jumlah warga Palestina yang ditangkap melonjak dan 3.000 lainnya ditangkap.
Dikutip dari The Guardian (27/11), menurut Masyarakat Tahanan Palestina, ada 7.200 tahanan yang ditahan Israel, termasuk 88 wanita dan 250 anak-anak berusia di bawah 17 tahun.
Mereka yang ditangkap setelah 7 Oktober ini termasuk 37 jurnalis. Asosiasi dukungan tahanan Palestina dan hak asasi manusia Palestina, Addameer, melaporkan sebagian besar jurnalis ini menjalani tahanan administratif, yang berarti mereka ditahan tanpa batas waktu tanpa menghadapi pengadilan atau dakwaan.
Addameer juga melaporkan para tahanan tersebut menjadi korban kekerasan fisik dan kelalaian medis di penjara. Laporan tersebut mencantumkan contoh seorang tahanan yang menderita penyakit darah dan asma. Tahanan itu diserang, menyebabkan luka dan memar di kepala dan matanya. Asosiasi melaporkan bahwa tahanan ini mengalami penurunan berat badan 10 kg sejak ditahan.
Beberapa tahanan Palestina telah berada di penjara Israel selama lebih dari 30 tahun, sejak sebelum perjanjian Oslo ditandatangani.
Setidaknya 700 anak Palestina di bawah usia 18 tahun dari Tepi Barat yang diduduki Israel diadili setiap tahun melalui pengadilan militer Israel setelah ditangkap, diinterogasi, dan ditahan oleh tentara Israel.
Anak-anak yang ditahan di Israel sering kali mengalami pelecehan fisik, psikologis, dan seksual, dan beberapa di antaranya dilarang makan, minum, dan tidur, demikian menurut Save the Children.
Dikutip dari laman organisasi HAM Israel, B'Tselem, hingga akhir September 2023, Lembaga Penjara Israel (IPS) menahan 4.764 warga Palestina yang dipenjara dengan alasan "keamanan", termasuk 176 warga Gaza.
Data tersebut menyebutkan sebanyak 2.222 tahanan Palestina sedang menjalani hukuman dan 115 tahanan sementara. Sebanyak 1.117 sedang ditahan hingga proses hukum berakhir dan 1.310 berstatus tahanan administratif.
Tak hanya itu, IPS juga menahan 932 warga Palestina dengan tuduhan karena berada secara ilegal di Israel, 8 diantaranya berasal dari Jalur Gaza.
Sebanyak 534 di antaranya sedang menjalani hukuman, sementara 398 ditahan karena belum melalui proses pengadilan.