Rumah-rumah di Pedesaan Eropa Ini Diobral Murah, 150 Meter Persegi Cuma Rp 265.000
Beberapa negara Uni Eropa menawarkan properti pedesaan dengan harga sangat murah untuk mengatasi urbanisasi.
Sejumlah negara di Uni Eropa (UE) berupaya mengatasi masalah urbanisasi dengan menawarkan properti dengan harga terjangkau di daerah pedesaan, bahkan ada yang hanya seharga beberapa euro.
Namun, penawaran besar ini perlu dipertimbangkan dengan hati-hati. Menurut laporan DW Indonesia Juli lalu, di kota Gtene, Swedia, yang dikenal tenang dengan gedung apartemennya yang besar, properti dijual dengan harga kurang dari satu krone Swedia per meter persegi.
-
Kapan Sofia WD meninggal dunia? Sofia WD meninggal dunia pada 23 Juli 1986 di Rumah Sakit Cikini, Jakarta.
-
Kapan Hari Kesadaran Aksesibilitas Global diperingati? Setiap 16 Mei, orang-orang dari seluruh penjuru dunia berpartisipasi.
-
Bagaimana internet berkembang dan menjadi global? ARPANET pertama kali terhubung hanya empat komputer di empat universitas di Amerika Serikat. Namun, seiring berjalannya waktu, jaringan ini tumbuh pesat. Pada tahun 1983, protokol TCP/IP diperkenalkan, yang memungkinkan jaringan komputer yang berbeda untuk berkomunikasi satu sama lain, membuka pintu bagi pertumbuhan internet global.
-
Bagaimana Singapura dikenal dunia? Singapore size is not as big as Indonesia, but the city ranks highly in numerous international rankings for its education, entertainment, finance, healthcare, human capital, innovation, logistics, manufacturing, technology, tourism, trade, and transport.
-
Apa yang sedang berkembang pesat di dunia? Permintaan untuk produk industri hijau di dunia dinilai sangat besar.
-
Dimana globalisasi bidang komunikasi mengubah cara kita melihat dunia? Globalisasi bidang komunikasi menjadikan hidup di dunia semakin tidak terbatas waktu dan tempat. Hal ini membuat seakan semua hal yang ada di berbagai belahan dunia dalam sekejap dapat kita ketahui.
Untuk sebuah rumah dengan luas 150 meter persegi, calon pembeli hanya perlu mengeluarkan kurang dari 15 euro atau sekitar Rp265 ribu. Harga yang sangat rendah ini ditawarkan untuk 30 properti yang telah ditinggalkan selama beberapa dekade, meskipun kota tersebut berlokasi dekat Danau Vnern yang terkenal.
Namun, ada syarat yang harus dipenuhi: pembeli diwajibkan untuk membangun rumah di atas lahan yang dibeli dalam waktu dua tahun. Meskipun harga yang ditawarkan sangat menarik, penjualan awalnya berlangsung lambat.
Setelah video TikTok viral dan banyaknya pemberitaan di media berbahasa Inggris, pemerintah kota mengalami lonjakan minat yang luar biasa.
"Kami menerima ketertarikan dari berbagai daerah, termasuk Eropa, Asia, khususnya India dan Pakistan, serta dari Amerika, Australia, dan bahkan Amerika Selatan," ungkap Wali Kota Johann Mansson.
Saat ini, penjualan telah dihentikan dan sisa-sisa properti akan dilelang mulai awal Agustus. Gtene mencerminkan fenomena nyata dari pergeseran populasi dari desa ke kota di Eropa. Banyak generasi muda memilih untuk pindah ke kota akibat minimnya lapangan pekerjaan di desa.
- Rumah Kosong Makin Banyak di Jepang Akibat Krisis Populasi, Sampai Dijual Murah
- Pemerintah Janji Harga Rumah Bakal Lebih Murah, Begini Strategi yang Bakal Dijalankan
- Ternyata Segini Biaya Bangun Rumah Minimalis 2 Lantai di Tanah Seluas 100 Meter Persegi
- Pengembang Properti Mulai Jual Perumahan dan Apartemen di IKN Nusantara
Berdasarkan data dari Komisi Eropa, tingkat urbanisasi diperkirakan akan meningkat menjadi 83,7% pada tahun 2050, dibandingkan dengan sekitar 74% saat ini.
Di Italia, terdapat rumah yang dijual seharga satu euro
Sejak tahun 2008, di Italia, terdapat penawaran rumah dengan harga simbolis satu euro. Sekitar 50 komunitas telah memperkenalkan program Casa a un Euro untuk menghidupkan kembali desa-desa yang ditinggalkan.
Namun, para pembeli biasanya terikat kontrak untuk melakukan renovasi rumah dalam waktu tertentu dan menetap di sana, bukan menyewakannya sebagai tempat liburan. Biaya renovasi seringkali cukup tinggi karena kondisi properti yang seringkali sudah sangat rusak. Organisasi nirlaba seperti Streetto di Cammarata, Sisilia, berupaya mencari individu yang ingin berkontribusi secara aktif dan membawa semangat serta ide-ide segar ke dalam lingkungan yang sudah tua.
Sejak reunifikasi pada tahun 1990, populasi di wilayah pedesaan tengah dan timur Jerman telah mengalami penurunan, sementara kota-kota metropolitan terus mengalami pertumbuhan.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tren ini tampaknya telah berubah, dengan semakin banyak orang berusia 30 hingga 49 tahun yang memilih untuk pindah ke daerah pedesaan bersama anak-anak mereka, yang dipicu oleh pandemi dan kesempatan untuk bekerja dari rumah.
Usaha Menghentikan Urbanisasi
Meskipun harga rumah di Jerman tidak sekompetitif di Italia atau Swedia, masih ada opsi rumah yang terjangkau. Menurut Immoscout, sebuah portal real estate, rumah di Wurzen, Sachsen, mulai dilelang dengan harga 6.200 euro, sekitar Rp109 juta, sementara di Bobritzsch, juga di Sachsen, harga awalnya adalah 9.200 euro, sekitar Rp162 juta.
Namun, penting untuk mempertimbangkan dengan hati-hati properti yang terbengkalai di Jerman, seperti sekitar 1.200 unit di Rheinland-Pfalz, karena tanah yang tampak bebas mungkin memiliki utang yang mengikat. Penawaran rumah dengan harga terjangkau ini merupakan upaya untuk mengatasi urbanisasi dan menghidupkan kembali daerah pedesaan yang sepi, meskipun hal ini disertai dengan berbagai komitmen dan tantangan.