Telur-Telur dari Spesies yang Sudah Punah Lebih dari Satu Generasi Kembali Ditemukan
Telur-telur itu berkembang pesat dalam dua dasawarsa terakhir.
Lebih dari satu generasi, buaya siam dianggap telah punah. Di Kamboja, buaya ini mirip seperti panda di Cina atau harimau benggala di India yang sangat dilindungi.
Kantor berita Associated Press (AP) melaporkan, buaya-buaya ini dikembangbiakkan di penangkaran sebelum dilepaskan ke alam liar. Buaya-buaya ini pertama kali dilepaskan ke alam liar pada 2012 dan kemudian menghasilkan 106 telur pada bulan Juni lalu.
-
Kenapa telur setengah matang berbahaya? Telur merupakan salah satu sumber protein yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Mudah ditemukan, mudah diolah, dan kaya akan nutrisi, telur menjadi pilihan sarapan yang populer di berbagai negara. Namun, kebiasaan mengonsumsi telur setengah matang—yang sering dianggap sebagai pilihan gaya hidup sehat—membawa risiko kesehatan yang tidak boleh diabaikan.
-
Kapan Buah Lahung berbuah? Faktanya, pohon buah Lahung hanya akan berbuah ketika musim panas datang, maka dari itu buah ini sangat langka dan jarang dijumpai di pasaran.
-
Apa yang ditemukan di perut mumi buaya itu? Para peneliti memindai mumi buaya berusia 3.000 tahun dan menemukan di dalam perut hewan purba itu ada kait perunggu.
-
Di mana paus bungkuk dengan tulang punggung patah ditemukan? Gambar tragis seekor paus bungkuk terlihat di lepas pantai Baja California Sur, Meksiko, menggambarkan dampak serangan kapal dengan tulang punggung patah.
-
Bagaimana suara ketukan pintu terekam? Rekaman CCTV Pada awal video, terlihat sebuah rekaman CCTV yang memperlihatkan suasana teras rumah warga. Waktu di kamera CCTV menunjukkan angka 03.08 WIB dan tak ada seorang pun di luar.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
Telur-telur ini jadi pertanda buaya siam ini kini berkembang pesat dalam dua dasawarsa.
Dibiakan sebelum dilepas ke alam liar
Dilansir laman the Cool Down, buaya ini adalah sumber buaya ras murni yang subur, diambil dari populasi 1,5 juta buaya yang sebagian besar merupakan hibrida yang dibiakkan untuk diambil kulitnya.
Menurut AP, setelah buaya bertelur, telur-telur tersebut dierami di Pusat Penyelamatan Satwa Liar Phnom Tamao yang memungkinkan buaya-buaya itu berkembang sebelum dibawa ke taman nasional di Pegunungan Cardamom.
Punah karena perburuan liar
Hanya satu dari 20 buaya yang lahir di alam liar yang bertahan hidup. Namun, jika mereka dibiakan di penangkaran dan tidak dilepaskan hingga mencapai panjang 1 meter, "peluang mereka untuk bertahan hidup meningkat secara eksponensial.
- Densus 88 Polri Tangkap Tiga Terduga Teroris di Jawa Tengah
- Ilmuwan Temukan Spesies Baru Lalat Gergaji dari Fosil Berusia 16 Juta Tahun, Serangga Mirip Tawon yang Telah Punah
- Peneliti Temukan Spesies Baru Ular Cantik di Sela Batu Kapur, Punya Bulu Mata Berwarna Hijau Zamrud
- Pesantren Tebuireng Tegaskan Tidak Dukung Salah Satu Paslon di Pilpres 2024
Selain itu, para konservasionis juga harus melindungi habitat reptil mengingat 32% pohon di negara itu hilang dari tahun 2001 hingga 2023, menurut Global Forest Watch.
"Melindungi habitat adalah bagian terpenting dari keseluruhan proyek ini," kata Pablo Sinovas dari Fauna & Flora. Itulah sebabnya penemuan telur-telur itu merupakan berita baik. Telur-telur itu menghasilkan 60 ekor anakan.
Saat ini hanya ada sekitar 1.000 buaya siam di alam liar, termasuk 400 di Kamboja. Hewan ini punah akibat perusakan habitat, perburuan liar, dan perkawinan silang.
AP melaporkan, program serupa di India berhasil dengan sangat baik. “Ini bisa menjadi "kisah konservasi paling sukses di Kamboja,” ungkap Sinovas.
"Kita masih jauh dari mengatakan spesies ini dalam kondisi baik. Namun, ada kemajuan."
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti