Temuan Dari Luar Angkasa Ungkap Piramida Mesir Dibangun Menggunakan Air
Jalur air yang kini telah mengering di Giza kemungkinan besar dimanfaatkan sebagai jalur transportasi.
Ilmuwan mengungkap piramida-piramida Mesir lokasinya dekat dengan jalur air di masa lalu.
Temuan Dari Luar Angkasa Ungkap Piramida Mesir Dibangun Menggunakan Air
Penemuan penting di bagian kuno Sungai Nil menjadi kunci jawaban bagaimana pembangunan piramida di Mesir dilakukan berabad-abad lalu.
Jalur air yang kini telah mengering di Giza kemungkinan besar dimanfaatkan sebagai jalur transportasi untuk mengangkut bahan-bahan yang diperlukan dalam pembangunan piramida Mesir.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti di dekat Piramida Mesir? Para peneliti telah lama menduga banyak piramida dibangun di samping saluran Sungai Nil yang mengering. Piramida Giza, piramida terbesar di Mesir, berada di tengah gurun dan sangat jauh dari tepian Sungai Nil. Namun penelitian baru menunjukkan dulunya piramida ini berada di samping cabang utama Sungai Nil yang dipenuhi oleh perahu.
-
Bagaimana bentuk piramida itu? "Piramida stepa dibangun dengan sangat presisi, berbentuk heksagonal. Ada tiga belas meter dan delapan baris batu di antara setiap sisi. Ini adalah struktur kompleks yang sangat canggih dengan beberapa lingkaran di tengahnya. Dinding luar struktur kompleks ini didominasi oleh gambar berbagai binatang, terutama kuda."
-
Apa yang ditemukan ilmuwan baru-baru ini tentang piramida Mesir? Sebuah penemuan saluran air kuno baru-baru ini memberikan jawaban atas misteri bagaimana piramida-piramida di Mesir dibangun.
-
Bagaimana bentuk Piramida Merah? Kali ini, para arsitek memilih sudut kemiringan 43 derajat, dan hasilnya adalah sebuah piramida setinggi 104 meter yang luar biasa.
-
Di mana letak piramida Djoser, piramida tertua di Mesir? Beberapa kilometer dari piramida Giza ada piramida tertua di Mesir yaitu piramida Djoser. Lokasinya terletak di Saqqara.
-
Bagaimana bentuk piramida tersebut terbentuk? Ahli geologi menjelaskan bahwa piramida tersebut sebenarnya adalah karakteristik umum dari daerah glasier yang dikenal sebagai gunung berpuncak piramida, yang terbentuk oleh pertemuan gletser di sisi daratan.
Dekatnya lokasi piramida dengan saluran air ini juga mungkin menjelaskan alasan mengapa ada sejumlah piramida di wilayah tertentu di Kairo.
Itu karena volume air yang besar mampu mendukung pengangkutan berbagai blok bangunan yang diperlukan untuk struktur kolosal tersebut.
Penemuan ini dilakukan oleh Dr. Eman Ghoneim dengan menggunakan data satelit radar dari luar angkasa untuk mengkaji Lembah Nil.
“Panjangnya (jalur air) mungkin sangat, sangat panjang, tetapi juga lebar cabang ini di beberapa area sangat besar. Kita berbicara tentang setengah kilometer atau lebih dalam hal lebar, yang setara dengan lebar aliran Nil saat ini. Jadi bukan cabang kecil. Ini adalah cabang utama,” kata Ghoneim kepada IFLScience.
Jalur air yang sudah tidak aktif ini dikenal sebagai Cabang Ahramat yang membentang dari Giza ke Faiyum. Jalur yang mengagumkan ini melewati 38 situs piramida yang berbeda.
Namun, tidak ada penjelasan terkait sungai ini aktif atau tidak selama masa Kerajaan Lama dan Pertengahan sekitar 4.700 tahun yang lalu. Sehingga sungai ini masih belum sepenuhnya dapat dipastikan apakah airnya digunakan untuk membantu membangun piramida.
- Ilmuwan Tak Menyangka, Temuan Ini Ungkap Rahasia Bagaimana Piramida Mesir Dibangun
- Pintu Misterius di Dalam Piramida Giza Dibuka Untuk Pertama Kalinya, Ada Temuan Mencengangkan
- Militer AS sedang Kembangkan Pesawat Luar Angkasa Berbasis Nuklir, Butuh Duit Segini
- Dua Piramida yang Terlupakan di Mesir, Bentuknya Bengkok dan Berlapis Emas
Salah satu indikasi jalur air ini telah digunakan adalah menurut Ghoneim, piramida-piramida ini “terletak tepat di tepi cabang yang kami temukan,” yang bisa berarti piramida tersebut merupakan “kuil lembah” yang berfungsi sebagai pelabuhan kuno.
"Saat cabang-cabang ini (sungai) menghilang, kota-kota dan desa-desa Mesir kuno juga terendapkan dan lenyap, dan sebenarnya kita tidak memiliki petunjuk di mana sebenarnya dapat menemukannya," tambah Ghoneim.