Tujuh Orang Ini Mendadak Jadi Miliarder Setelah Temukan 2.584 Koin Perak Berusia 1.000 Tahun, Koin Itu Dihargai Rp 88 Miliar
Tujuh orang petugas detektor logam itu menemukan harta karun tersebut pada 2019.
Pada Januari 2019, tujuh petugas detektor logam menemukan tumpukan 2.584 koin perak di sebuah ladang di Chew Valley, Inggris selatan. Koin perak itu telah terkubur selama hampir 1.000 tahun dan berasal dari era Penaklukan Normandia.
Koin perak tersebut kini sudah terjual seharga Rp 88 miliar rupiah dan menjadikan temuan tersebut sebagai harta karun termahal yang pernah ditemukan di Inggris.
-
Kapan koin-koin perak itu dicetak? Otoritas Arkeologi Sharjah mengumumkan penemuan 409 koin perak kuno yang berasal dari abad ke 3 SM.
-
Mengapa koin perak di dalam mulut tengkorak penting? Pentingnya temuan ini semakin terang ketika menggali lebih dalam ke sejarahnya.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pemberian 'uang perahu'? Ada yang mendanai, membandari, dan mencurangi mahar politik, jika terpilih dia akan menguntungkan dirinya sendiri sehingga berpikir dapat balik modal", kata Arif dilansir dari akun instagram @ngomonginuang, ditulis Sabtu (4/11).
-
Kapan koin perak Romawi itu dicetak? Koin ini jauh lebih tua daripada benda lain yang ditemukan tim di situs tersebut dan dicetak sekitar 150 tahun sebelum bangsa Romawi tiba di Carlisle.
-
Apa itu 'uang perahu'? Uang perahu adalah uang yang diberikan seorang calon wakil rakyat kepada partai politik agar orang tersebut dapat dicalonkan menjadi wakil rakyat seperti menjadi calon legislatif, bupati, walikota, dan lain-lainnya.
-
Siapa yang menolak menerima uang suap ratusan juta rupiah? Jujurnya Jenderal TNI Tolak Uang Suap Ratusan Juta Banyak pejabat tersandung kasus korupsi, tapi Mayjen Eddie M Nalapraya justru tak tergiur uang suap.
Adam Staples dan detektoris lainnya melaporkan penemuan tersebut kepada pejabat menggunakan Skema Barang Antik Ringan British Museum, sebuah catatan penemuan arkeologi yang dilakukan oleh anggota masyarakat, menurut pernyataan dari museum.
“Ini fantastis, luar biasa. Ini benar-benar mengubah hidup saya. Rasanya seperti memegang sejarah di tangan Anda. Dan, tentu saja, sisi finansialnya juga brilian,” kata Staples, seperti dikutip dari laman Arkeonews.
Koin dari dua masa yang berbeda
Michael Lewis, kepala Skema Barang Antik Ringan British Museum, mengatakan bahwa tumpukan koin itu akan membantu memperdalam pemahaman mengenai tanggal paling terkenal dalam sejarah Inggris, seperti dikutip dari laman Arkeonews.
Koin-koin tersebut merupakan campuran mata uang Saxon dan Norman, yang menunjukkan transisi dari kekuasaan Saxon ke Norman antara tahun 1066 dan 1068.
Hampir setengah dari koin-koin tersebut menggambarkan Harold II pada tahun 1066, yang merupakan raja Saxon terakhir yang dinobatkan di Inggris sementara lebih dari setengahnya menggambarkan William I atau lebih dikenal dengan William Sang Penakluk, raja Norman pertama.
- Kekayaan 7 Miliarder Malaysia Masih Kalah dengan Harta Prajogo Pangestu, Jumlahnya Mencengangkan
- Pemburu Harta Karun Temukan Tumpukan Koin Romawi Berusia Sekitar 2000 Tahun, Bergambar Para Kaisar Terkenal
- Punya Banyak Uang Receh Koin Kembalian Belanja? Ini Tempat Menukar ke Pecahan Lebih Besar
- Girang, Orang-orang Ini Menemukan Harta Karun Dalam Tanah Pakai Alat Berat, di Dalamnya Ada Uang Dolar Gebokan & Hape Jadul
Selain penguasa yang digambarkan, kedua jenis koin tersebut cukup mirip. Para ahli meyakini koin-koin tersebut kemungkinan dikubur untuk dimakamkan selama kekacauan penaklukan.
Koin-koin tersebut kemudian dibeli menggunakan dana dari divisi amal British National Lottery dan dinamai Chew Valley Hoard sesuai dengan nama pedesaan tempat penemuannya.
Saat ini, koin-koin tersebut dipamerkan di British Museum sebelum dipajang permanen di Museum of Somerset.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti