Tulang Paha Manusia Berusia 400.000 Mengandung 'DNA Alien' Misterius
Peneliti yang menganalisis temuan itu mengatakan fosil tersebut memperlihatkan 'mata rantai tidak lazim' dari dua spesies yang sudah punah.
Pada November 2013 ilmuwan menemukan DNA manusia tertua yang mengandung bukti adanya spesies misterius dari tulang paha berusia 400.00 tahun. DNA dari nenek moyang manusia yang berusia ratusan ribu tahun ini memperlihatkan betapa rumitnya evolusi dari Neanderthal dan manusia modern. Tulang itu adalah tulang manusia tapi mengandung 'DNA alien'. Temuan yang luar biasa ini membuat ilmuwan mempertanyakan kembali segala yang mereka tahu tentang evolusi manusia.
Materi genetik dari tulang berusia 400.000 tahun itu punya kaitan dengan Neanderthal di Spanyol--tapi ciri khasnya mirip dengan populasi manusia dari Siberia yang dikenal dengan nama manusia Denisovan.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
-
Siapa yang memimpin misi arkeologi ini? Misi arkeologi ini dipimpin Ramadan Helmy sebagai Kepala Misi dan Direktur Kepurbakalaan Sinai Utara.
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Mengapa penemuan ini penting bagi para arkeolog? Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir yang mengumumkan temuan ini pada 23 Juli lalu menyampaikan, artefak ini bisa memberikan pemahaman lebih luas terkait "rahasia peradaban Mesir kuno", termasuk praktik penguburan pada masa itu dan juga peran kota pesisir tersebut dalam perdagangan dengan negara lain di zaman kuno.
Lebih dari 6.000 fosil manusia dari 28 sosok itu ditemukan di lokasi Sima de los Huesos, ruang di dalam sebuah gua yang berada 30 meter di bawah permukaan di Spanyol. Fosil itu cukup awet karena berada di bagian dalam gua yang suhunya konstan dingin dan kelembapannya tinggi.
Peneliti yang menganalisis temuan itu mengatakan fosil tersebut memperlihatkan 'mata rantai tidak lazim' dari dua spesies yang sudah punah. Penemuan ini bisa mengungkap misteri tidak hanya bagi manusia purba yang pernah hidup di gua Sima de los Huesos tapi juga populasi misterius di masa Pleistosen.
Dilansir dari laman Mysteriesrunsolved, analisis sebelumnya dari tulang itu membuat peneliti berasumsi manusia Sima de los Huesos cukup dekat hubungannya dengan Neanderthal dari struktur tengkoraknya. Namun DNA mitokondrianya jauh lebih mirip dengan Denisovan, populasi manusia purba yang diduga terpisah dari Neanderthal sekitar 640.000 tahun lalu.
Ilmuwan kemudian menemukan sekitar 1 persen dari genom Denisovan berasal dari kerabat lain yang juga misterius. Ilmuwan menyebut kerabat misterius itu 'manusia super kuno'. Diperkirakan manusia modern saat ini masih memiliki 15 persen gen dari 'manusia super kuno' itu. Maka dari itu penelitian memperlihatkan manusia Sima de los Huesos sangat dekat dengan Neanderthal, Denisovan, dan populasi manusia purba yang tidak dikenal. Jadi dari manakah nenek moyang manusia misterius ini?
Salah satu kemungkinannya adalah Homo erectus, nenek moyang manusia yang hidup di Afrika sekitar 1 juta tahun lalu. Masalahnya, ilmuwan tidak pernah menemukan DNA Homo erectus.
Di sisi lain, sejumlah kalangan memiliki dugaan yang bikin penasaran. Mereka menyebut 97 persen dari gen yang tidak terpetakan itu adalah tanda dari bentuk kehidupan di luar bumi.
Menurut mereka di masa lalu DNA manusia direkayasa oleh semacam ras makhluk luar bumi yang cerdas dan nenek moyang dari manusia Sima de los Huesos boleh jadi adalah bukti dari evolusi itu.
Hubungan dengan makhluk luar bumi atau alien atau spesies manusia tak dikenal itu kian memperumit sejarah evolusi manusia modern. Misteri itu menjadi bagian dari diri kita sebagai manusia selama jutaan tahun.
(mdk/pan)