Wahana Antariksa Jepang Hampir Dipastikan Jatuh di Bulan Saat Hendak Mendarat
Perusahaan iSpace yang berbasis di Tokyo itu mengatakan wahana HAKUTO-R yang merupakan penjelajah Bulan dijadwalkan mendarat di permukaan Bulan pada Rabu pagi sekitar pukul 01.40 waktu Jepang.
Sebuah wahana antariksa Jepang kemungkinan besar jatuh di Bulan. Demikian menurut perusahaan rintisan Jepang hari ini yang meluncurkan wahana itu.
Perusahaan iSpace yang berbasis di Tokyo itu mengatakan wahana HAKUTO-R yang merupakan penjelajah Bulan dijadwalkan mendarat di permukaan Bulan pada Rabu pagi sekitar pukul 01.40 waktu Jepang.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius. Benda langit ini memancarkan gelombang radio setiap 20 menit. Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi. Para ilmuwan berasumsi bahwa mereka mungkin mewakili objek bintang tipe baru.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di luar angkasa? Tim astronom pimpinan ilmuwan di Caltech, Amerika Serikat melaporkan penemuan air di luar angkasa. Mereka mengaku menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Mengapa para ilmuwan menanam semangka di Antartika? Eksperimen ini tidak hanya berhasil membuktikan bahwa semangka dapat tumbuh di tempat terdingin di planet ini. Tetapi juga memberikan camilan pencuci mulut yang menarik bagi para ilmuwan yang tinggal di kondisi dingin Antartika.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di luar angkasa? Dua tim astronom yang dipimpin oleh ilmuwan di Caltech, telah menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta. Dan jaraknya 30 miliar triliun mil.
-
Apa yang dilakukan oleh para ilmuwan Jepang pada robot? Ilmuwan Jepang telah menemukan cara untuk menempelkan jaringan kulit hidup ke wajah robot dan membuat mereka bisa "tersenyum".
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti di Jepang? Para peneliti baru-baru ini mendeskripsikan fosil mosasaurus dari Jepang yang seukuran hiu putih besar, yang meneror lautan Pasifik sekitar 72 juta tahun yang lalu.
Namun komunikasi antara Pusat Kendali dengan wahana itu terputus pada pukul 08.00.
Para ahli kini tengah menyelidiki apa yang terjadi.
Perusahaan asal Tokyo itu berharap wahana itu bisa mengeluarkan robot penjelajah dan dan juga robot sebesar bola tenis untuk menjejakkan kaki di Bulan.
89 meter di atas permukaan Bulan
Wahana itu diluncurkan oleh roket SpaceX pada Desember lalu dan butuh waktu lima bulan untuk mencapai tujuannya.
"Kami belum bisa memastikan komunikasi dengan wahana itu," kata CEO iSpace Takeshi Hakamada sekitar 25 menit setelah wahana itu dijadwalkan mendarat, seperti dilansir laman BBC, Rabu (26/4).
"Kami harus menganggap kami tidak bisa merampungkan pendaratan di permukaan Bulan," kata dia.
Hakamada menuturkan meski tidak berharap mampu menyelesaikan pendaratan, perusahaannya sudah mencapai misi penting dan mengumpulkan banyak data dan pengalaman dengan melakukan tahap-tahap pendaratan di Bulan.
Wahana M1 itu sudah akan mendarat dari ketinggian sekitar 89 meter di atas permukaan Bulan.
Hanya tiga negara
Wahana tersebut berukuran tinggi 2 meter dan berat 340 kilogram, termasuk kecil untuk ukuran standar wahana antariksa penjelajah Bulan. Wahana itu harus bermanuver selama satu jam dari orbitnya untuk mendarat, sekitar 100 kilometer di atas permukaan Bulan dengan kecepatan hampir 6.000 kilometer per jam.
Amerika Serikat, Rusia, dan China adalah tiga negara yang mampu menempatkan robot di permukaan Bulan. Ketiga negara itu memakai dana pemerintah untuk menjalankan misi tersebut.
Pada 2019 misi wahana Beresheet Israel menjadi yang pertama upaya pendaratan di Bulan oleh perusahaan swasta. Wahana itu mampu mengorbit Bulan tapi hilang kontak ketika akan mendarat. Wahana buatan India juga gagal mendarat di Bulan di tahun yang sama.
(mdk/pan)