Waktu Kiamat tidak berubah, tetap tiga menit menuju tengah malam
Jam Kiamat dirancang oleh ilmuwan yang tergabung dalam Bulletin of the Atomic Scientists yang bermarkas di Chicago, AS.
Kesepakatan nuklir Iran dan perubahan iklim diungkap ilmuwan sebagai acuan waktu penanda akhir zaman (Kiamat). Acuan tersebut menjadi simbol hitung mundur untuk bencana besar dunia. Jam tersebut diumumkan Selasa kemarin, dengan posisi tidak berubah, tetap pada tiga menit menuju tengah malam.
Jam Kiamat, dirancang oleh kumpulan ilmuwan yang tergabung dalam Bulletin of the Atomic Scientists yang bermarkas di Chicago, Amerika Serikat, dikenal luas sebagai acuan kehancuran dunia akibat bencana alam. Jam Kiamat menjadi patokan sejak Amerika Serikat menguji coba pertama kali bom hidrogen mereka di tahun 1950-an.
"Pada waktu itu Jam Kiamat diatur mendekati tiga menit menuju tengah malam pada tahun 1953," ungkap pernyataan ilmuwan tersebut, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Rabu (27/1).
Kini, dengan semakin banyaknya negara yang mengembangkan proyek nuklir, seperti Rusia, China, Pakistan, India, dan juga Korea Utara memacu perhitungan ulang waktu penanda kiamat. Selain pengembangan teknologi mematikan tersebut, konflik antar negara juga menjadi hal yang dipertimbangkan dalam perhitungan waktu kiamat. Seperti ketegangan antara Amerika Serikat dan Rusia pada konflik di Ukraina dan di Suriah, serta sengketa laut China Selatan.