WHO Minta China Transparan dan Kooperatif Soal Penyelidikan Asal Usul Virus Corona
Kepala WHO menyampaikan pada Kamis, penyelidikan asal usul pandemi Covid-19 di China terhambat kurangnya data mentah hari-hari pertama penyebaran virus di negara tersebut dan mendesak China agar lebih transparan.
Kepala WHO menyampaikan pada Kamis, penyelidikan asal usul pandemi Covid-19 di China terhambat kurangnya data mentah hari-hari pertama penyebaran virus di negara tersebut dan mendesak China agar lebih transparan.
Tim yang dipimpin WHO bersama peneliti China menghabiskan empat pekan di kota Wuhan dan sekitarnya dan mengatakan dalam sebuah laporan bersama pada Maret bahwa virus kemungkinan ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang baru saja digolongkan oleh WHO sebagai kemungkinan karsinogen? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Badan Penelitian Kanker Internasional (IARC) telah resmi menggolongkan bedak talkum sebagai "mungkin bersifat karsinogenik" bagi manusia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
-
Di mana virus-virus kuno itu ditemukan? Ilmuwan berhasil menghidupkan kembali virus prasejarah berusia 48.500 tahun yang terperangkap dalam permafrost (lapisan tanah beku) di Siberia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Laporan tersebut juga menyebutkan teori virus berasal dari kebocoran laboratorium tidak memungkinkan, namun sejumlah negara seperti Amerika dan para ilmuwan tidak puas dengan hasil tersebut.
“Kami meminta China transparan dan terbuka dan kooperatif,” kata Dirjen WHO, Tedros Adhanom dalam konferensi pers, dikutip dari South China Morning Post, Jumat (16/7).
“Kita berhutang pada jutaan orang yang menderita dan jutaan orang yang meninggal untuk mengetahui apa yang terjadi,” lanjutnya.
China menyebut teori kemungkinan virus berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan “absurd” dan berulang kali mengatakan “politisasi” isu ini akan menghambat penyelidikan.
Pakar kedaruratan WHO, Mike Ryan mengatakan Tedros akan memberikan pemaparan kepada 194 negara anggota terkait usulan penelitian asal usul virus fase kedua.
“Kami berharap untuk bekerja sama dengan timpalan China kami terkait proses itu,” jelasnya.
Menteri Keseharan Jerman, Jens Spahn, yang menggelar pembicaraan dengan Tedros pada Kamis, mendesak China mengizinkan penyelidikan asal usul virus corona berlanjut. Spahn juga mengatakan diperlukan lebih banyak informasi terkait hal ini.
Baca juga:
Thailand Laporkan Rekor Kasus Infeksi Covid-19 Harian Tertinggi Sejak Awal Pandemi
Kemampuan Indonesia untuk Pulih dari Covid Rendah, Urutan 110 dari 120 Negara
Perlukah Dosis Ketiga Vaksin Covid-19?
Menlu Retno Sebut Angka Kasus Covid Dunia dan Kematian Global Meningkat
Lockdown di Sydney Diperpanjang Akibat Lonjakan Covid-19
Ribuan Warga Yunani Demo Tolak Vaksin Covid-19