11 Makanan Khas Berbagai Negara yang Jadi Warisan Budaya Dunia UNESCO, Termasuk Lumpia Indonesia

Salah satu aspek budaya yang paling menarik dan beragam adalah kuliner.

Setiap negara memiliki makanan khas yang mencerminkan sejarah, tradisi, dan nilai-nilai mereka.

Namun, tidak semua kuliner dapat bertahan di tengah arus globalisasi yang mengancam keberadaan tradisi.

Para pelaku industri kuliner Indonesia berusaha mempromosikan tradisi pangan Nusantara dengan berbagai cara. Misalnya mengadakan festival kuliner, memberikan edukasi kuliner, atau membuat program yang memperkenalkan masakan Indonesia seperti Bango Warisan Kuliner.

Lalu, ada pula UNESCO yang berupaya melestarikan dan melindungi kuliner khas melalui The Committee for the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage. Berikut adalah 11 makanan khas berbagai negara yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia UNESCO.

1. Lumpia

Mau coba bikin lumpia khas Indonesia yang sudah diakui UNESCO? Coba resep berikut ini!

2. Pizza

Pizza Napolitan telah menjadi warisan budaya Italia sejak 2017.

Pizza adalah makanan khas Italia yang terdiri dari roti pipih dengan topping berbagai macam bahan.

Salah satu jenis pizza yang paling terkenal adalah pizza Naples, yang dibuat dengan tepung, air, garam, ragi, tomat, mozzarella, dan daun basil.

Pizza Napolitan harus dibakar dengan oven batu bertenaga kayu selama kurang dari dua menit.

3. Washoku

Washoku adalah istilah yang mengacu pada hidangan tradisional Jepang yang seimbang, sehat, dan lezat.

Washoku telah menjadi warisan budaya Jepang sejak 2013.

Washoku mengandung lima rasa (manis, asin, asam, pahit, dan umami), lima elemen (api, air, tanah, kayu, dan logam), dan lima teknik memasak (merebus, mengukus, menggoreng, memanggang, dan mentah).

Washoku juga dibuat dengan memperhatikan musim, bahan lokal, dan estetika penyajian.

4. Nsima

Nsima adalah makanan pokok orang Malawi di Afrika yang terbuat dari jagung yang ditumbuk hingga halus dan kenyal.

Makanan ini telah menjadi warisan budaya Malawi sejak 2018.

Nsima dimakan dengan lauk pauk seperti sayur-sayuran, kacang-kacangan, daging, atau ikan.

Nsima tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga memiliki makna sosial dan ritual bagi orang Malawi.

4. Nsima

Menurut Michelin Guide, Belgia memproduksi lebih dari 1.000 jenis bir dengan berbagai macam rasa.

Pembuatan bir di Belgia sudah dimulai sejak abad ke-9, dan dilakukan oleh para biarawan di biara-biara.

Pada abad ke-12, Hildegard of Bingen—seorang penulis, komposer, polymath, dan perempuan Renaissance sebelum zaman Renaissance—menjadi orang pertama yang menulis tentang penggunaan hops dalam bir.

Sejak itu, popularitas bir Belgia makin meluas hingga mendunia seperti sekarang.

4. Kuskus

Makanan pokok dari masakan Maghrebi, kuskus adalah butiran-butiran kecil dari semolina gandum durum yang dikukus.

Biasanya disajikan dengan sayuran yang dimasak dalam kaldu atau semur.

Cara pembuatan dan penyajiannya di Aljazair, Mauritania, Maroko, dan Tunisia telah masuk dalam daftar warisan budaya tak benda UNESCO pada tahun 2020.

Kuskus bisa disajikan dengan rasa asin atau manis (dengan almond, kayu manis, gula, air bunga mawar atau jeruk, dan kadang-kadang kismis).

Biasanya, makanan ini juga disajikan dengan sayuran yang dimasak dalam kaldu atau semur yang bisa bervariasi dari ringan hingga pedas dan kadang-kadang dengan daging ayam, domba, atau kambing.

7. Kimchi

Kimchi adalah sayuran yang diasinkan dan difermentasi—kol dan lobak adalah yang paling umum. Bumbu-bumbunya bervariasi berdasarkan daerah dan selera rumah tangga, tetapi umumnya meliputi gochugaru (cabai bubuk), bawang putih, jahe, dan jeotgal (makanan laut asin).

Kimjang, proses pembuatan kimchi, adalah bagian mendasar dari masakan tradisional Korea.

Kegiatan ini dilakukan bersama keluarga atau para tetangga dalam waktu tertentu.

Tradisinya masih dipertahankan oleh warga Korea hingga sekarang.

Kimjang dilakukan di Korea Selatan dan Korea Utara, sehingga masuk dalam daftar UNESCO dua kali.

8. Borscht

Borscht adalah sup tradisional yang dimakan di banyak negara Eropa Timur, termasuk di Ukraina di mana sup ini menjadi bagian penting dari identitas kuliner mereka.

Sup ini memiliki warna merah cerah dan rasa asam yang khas berkat penggunaan bit.

Biasanya, sup ini dibuat dari kaldu daging yang dicampur dengan sayuran tumis seperti kol, kentang, dan tomat. Untuk menambah cita rasa, bisa ditambahkan adas, daun salam, marjoram, lobak, jahe, bahkan buah prune.

Kadang-kadang daging sapi atau ikan juga ditambahkan untuk sumber protein, tetapi ada juga yang lebih suka menjadikan sup ini vegetarian.

Menurut beberapa orang, borscht yang 'enak' harus cukup kental sehingga sendok bisa berdiri tegak di dalam mangkuk.

9. Roti Baguette Prancis

Baguette adalah simbol Prancis dan salah satu makanan paling dicintai di negara itu.

Makanan ini adalah bagian dari tradisi yang sudah ada sejak masa pemerintahan Raja Louis XIV pada abad ke-18.

Roti ini dipanggang setiap hari di toko roti atau boulangeries dan dikonsumsi dengan hampir setiap hidangan.

Konon, baguette yang 'ideal' memiliki panjang 65 sentimeter dan memiliki kulit renyah.

Baguette Prancis (Baguette de Tradition Française) hanya memiliki empat bahan, yaitu tepung gandum, air, ragi, dan garam.

10. Al-Mansaf Yordania

Al-Mansaf adalah hidangan nasional Yordania yang terletak di Timur Tengah yang diakui UNESCO pada 2022.

Nama hidangan ini berarti 'piring besar', mengacu pada cara penyajian Al-Mansaf yang disajikan di tengah meja untuk dimakan bersama-sama.

Umumnya, hidangan Badui ini disiapkan untuk acara-acara spesial seperti pernikahan dan hari raya keagamaan.

Hidangan ini terdiri dari daging kambing atau ayam yang dimasak dalam saus kental yang dibuat dari yogurt fermentasi dengan nasi putih atau gandum bulgur.

11. Teh China

Teh adalah bagian dari gaya hidup di China, salah satu negara penggemar teh tertua di dunia.

Pada tahun 2022, UNESCO mengakui peran penting proses pengolahan, minum, dan berbagi teh dalam budaya China sebagai Warisan Budaya Dunia Takbenda.

Entri ini mencakup segala hal mulai dari teknik memetik daun teh, hingga ikatan sosial yang terbentuk di rumah-rumah teh China.

Menurut UNESCO, ada lebih dari 2.000 jenis teh yang diproduksi di China dari berbagai kategori daun dan bunga serta tanaman herbal tertentu.