5 Hidangan Legendaris Khas Indonesia yang Kaya Kandungan Rempah di Dalamnya
Rempah-rempah hasil bumi Indonesia, begitu terkenal di mancanegara. Keragamannya juga membuat tiap daerah memiliki ciri masakan dengan rasa otentik. Beda tanah, beda rasa rempah yang muncul meskipun jenisnya sama.
Salah satu hal yang khas ketika mencoba beragam masakan asli Indonesia adalah rasa rempah yang muncul dari masing-masing makanan. Hal ini merupakan warisan budaya milik bangsa yang sungguh berharga.
Rempah-rempah hasil bumi Indonesia, begitu terkenal di mancanegara. Keragamannya juga membuat tiap daerah memiliki ciri masakan dengan rasa otentik. Beda tanah, beda rasa rempah yang muncul meskipun jenisnya sama.
-
Kuliner apa yang menjadi salah satu makanan khas Yogyakarta? Gudeg adalah salah satu makanan khas Yogyakarta yang paling terkenal.
-
Di mana resep makanan tradisional Indonesia ini ditemukan? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (5/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Kuliner kekinian apa saja yang ditawarkan di Chillax Sudirman? Di sana, Anda bisa mencoba berbagai makanan dan minuman dari yang ringan sampai berat seperti sushi, steak, ramen, dan berbagai jajanan khas Korea atau Jepang.
-
Bagaimana cara pengolahan pangan nabati dalam menciptakan kuliner khas di Indonesia? Pengolahan pangan nabati memang mengambil peran dalam terciptanya berbagai jenis makanan khas di Indonesia. Resep yang sudah ada sejak zaman dahulu menjadikan beberapa daerah memiliki kuliner khas yang melekat hingga saat ini.
-
Kenapa Campur Lorjuk menjadi kuliner khas Pamekasan? Menu ini menjadi santapan otentik ala warga pulau garam, yang sayang untuk dilewatkan.
-
Di mana bubur asyura menjadi kuliner khas? Bubur Asyura merupakan kuliner khas Kalimantan Selatan yang dibuat khusus untuk memperingati Tahun Baru Islam.
Terdapat banyak makanan lezat dengan bumbu rempah yang sangat khas. Namun di antaranya, terdapat lima hidangan legendaris khas Indonesia yang menjadi ikon bangsa. Berikut lima hidangan legendaris kaya rempah asal Indonesia.
Gudeg
Gudeg merupakan makanan khas Yogyakarta yang juga dikenal dengan cara pembuatannya yang rumit. Mirip dengan rendang, dibutuhkan banyak rempah dan waktu memasak yang cukup lama untuk mendapatkan cita rasa uniknya.
Dibuat dengan bahan utama nangka muda. Bumbunya terdiri dari bawang merah, bawang putih, kemiri dan ketumbar yang dihaluskan. Setelah itu bumbu ditumis bumbu bersama daun salam, daun jeruk, lengkuas, serai, gula merah, kecap dan garam. Baru kemudian nangka dimasukkan bersama santan, dimasak dengan api sedang selama satu jam hingga airnya menyusut. Biasanya disajikan dengan nasi hangat dan sambal krecek.
Rendang
Kelezatan rendang telah terkenal ke seluruh dunia setelah didapuk jadi makanan terenak di dunia oleh CNN Travel pada 2017. Berasal dari Sumatera Barat, rendang berasal dari kata marandang yang artinya proses memasak untuk menghilangkan air. Masakan asli Minang ini memang membutuhkan waktu memasak yang cukup lama, sekitar 7-8 jam hingga daging jadi kering dan kuahnya berminyak.
Uniknya, setiap daerah memiliki racikan rendangnya masing-masing. Rendang asli Padang misalnya menggunakan banyak rempah seperti bawang putih, bawang merah, jahe, laos, cabai merah, daun kunyit dan daun jeruk. Semua bahan ini akan diulek lalu ditumis, baru ditambahkan santan dan direbus hingga mendidih. Masukkan potongan daging dan masak dalam api kecil hingga daging empuk dan mengeluarkan minyak.
Rawon
Hidangan tradisional khas Jawa Timur ini mudah dikenali dari kuah berwarna hitam, yang didapat dari penggunaan kluwak. Selain memberikan warna uniknya, penggunaan biji picung yang difermentasi ini juga memberikan cita rasa khas rawon.
Untuk membuat rawon, dibutuhkan bawang merah, bawang putih, kluwak yang diseduh sebelumnya, kunyit bakar hingga kemiri yang disangrai. Tumis bersama daun jeruk dan serai hingga aromanya harum lalu tambahkan potongan daging. Masak hingga berubah warna dan tambahkan air, garam, merica, air asam, dan gula pasir. Sajikan bersama taburan bawang goreng, tauge, telur asin dan sambal terasi.
Nasi Goreng Rempah
Selain rendang, nasi goreng jadi kuliner khas Indonesia yang dikenal luas hingga ke mancanegara. Variasinya pun bisa berasal dari penggunaan bumbu dan rempah-rempahnya, seperti bawang putih, bawang merah, cabai merah besar, ketumbar, pala bubuk, kunyit dan jinten. Semua bahan ini dihaluskan lalu ditumis hingga harum dengan tambahan kapulaga, kayu manis dan cengkeh.
Tambahkan daging ayam atau sapi dan masak hingga matang, baru masukkan nasi dan campur dengan bumbunya. Tambahkan telur orak-arik dan daun bawang, lalu tes rasa dengan menambahkan garam, kecap, dan merica. Jika ingin cita rasa yang pedas, jangan lupa tambahkan cabai rawit pada bumbu halus atau potongan cabai rawit sebelum disajikan.
Sop Buntut
Sup buntut termasuk makanan yang sukses menerbitkan air liur hanya dengan mencium aromanya. Namun membuat sup buntut pun butuh trik tersendiri, bukan hanya cara merebus buntut tapi juga menyiapkan bumbunya.
Agar sup buntut memiliki aroma yang harum, lelehkan mentega dan tumis bawang bombay dan bawang putih hingga wangi lalu masukkan ke dalam rebusan buntut. Bumbui dengan garam, merica bubuk, pala bubuk hingga cengkeh untuk aroma yang memikat.
Bisa juga menambahkan sayuran seperti wortel dan kentang, lalu masukkan tomat dan daun bawang sesaat sebelum sup buntut matang. Sajikan dengan bawang merah goreng, jeruk nipis dan sambal rawit untuk menambah kenikmatannya.
Kamu termasuk penggemar deretan makanan di atas? Patut berbangga. Berkat kekayaan Indonesia akan rempah-rempah, kualitas citarasa makanan tersebut sukses memikat lidah pecinta kuliner di berbagai negara.
Demi meningkatkan perhatian pada kekayaan Indonesia akan rempah-rempah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia menghadirkan program Jalur Rempah. Tujuan utama program ini dibuat untuk merekonstruksi perdagangan rempah yang telah berlangsung sejak berabad-abad silam. Selain itu, kebanggaan akan jati diri daerah di Indonesia, dan memperkuat jejaring interaksi budaya antar daerah, pulau dan bangsa, juga diharapkan bisa tumbuh lewat program Jalur Rempah ini.
Tak hanya itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan, mengembangkan dan memanfaatkan warisan budaya Jalur Rempah untuk pembangunan berkelanjutan. Bahkan, Kemendikbud berencana mengajukan Jalur Rempah sebagai warisan dunia UNESCO. Bila rencana tersebut berhasil, maka dapat dapat memperkuat diplomasi Indonesia, sekaligus meneguhkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Pada saat ini, Program Jalur Rempah sudah membuat 20 titik awal rekonstruksi Jalur Rempah yang tersebar dari Raja Ampat hingga Pesisir Selatan (Mandeh). Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perkembangan program jalur rempah ini, simak terus di sini.
Reporter : Mutia Nugraheni
Sumber: Dream.co.id