5 Tradisi unik untuk sambut Ramadan di berbagai negara
Begini cara negara-negara lain memeriahkan suasana Ramadan. Tak kalah seru dengan Indonesia.
Saat Ramadan datang, kita bisa menyaksikan berbagai tradisi unik yang tak bisa ditemui pada bulan bulan-bulan biasa.
Kalau di Indonesia Ramadan identik dengan ngabuburit, negara-negara lain punya cara lain yang tak kalah unik untuk meramaikan suasana Ramadan.
Seperti apa keseruannya? Yuk, kita intip tradisi Ramadan di berbagai negara yang kami rangkum dari berbagai sumber.
-
Apa tujuan utama tradisi unik ibu hamil di berbagai negara? Meskipun adat dan ritualnya berbeda di setiap negara, tujuannya tetap satu: menjaga keselamatan ibu dan bayi, serta memastikan kelahirannya dengan lancar.
-
Apa itu Tradisi Ujungan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Kenapa tradisi Perang Topat di Lombok dianggap unik? Konon tradisi ini merupakan simbol kerukunan antar umat Hindu dan Islam yang hidup berdampingan di Lombok.
-
Kenapa tempat mandi warga Baduy tradisional dan unik? Tempat ini masih tradisional dan menyatu dengan alam. Warga Baduy di pedalaman Lebak, Banten memiliki tempat mandi khas yang masih dirawat.
-
Kapan tradisi mudik Lebaran menjadi momen unik? Salah satunya dilakukan oleh pemudik yang membonceng boneka besar, alih-alih pasangan. Ada-ada saja ya!
-
Kapan Tradisi Mantu Kucing dimulai? Tradisi Mantu Kucing dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Pacitan, Jawa Timur sejak 1960-an.
Malaysia
Sebagai bangsa yang masih serumpun dengan Indonesia, negeri jiran punya cara yang hampir sama dengan kita dalam menyambut Ramadan. Namun yang menjadikannya unik adalah penyajian bubur lambuk. Dilansir Discover Malaysia, bubur lambuk adalah kuliner khas yang wajib ada saat bulan Ramadan di Malaysia.
Makanan ini terbuat dari beras, potongan daging, santan, dan rempah-rempah yang beragam. Biasanya bubur lambuk disajikan untuk buka bersama di masjid atau di rumah bersama keluarga.
muslimvillage.com
Selain itu, di beberapa negara bagian Malaysia, yaitu Melaka, Johor, dan Kedah, hari pertama Ramadan dijadikan hari libur nasional.
Mesir
Menurut situs Ogilvy Noor, Ramadan di Mesir selalu diwarnai dengan kemeriahan. Saat bulan puasa tiba, anak-anak turun ke jalan dan menyalakan lampion warna-warni
Tradisi ini dimulai sejak kelahiran Moezz Eddin Allah pada tahun 969. Warga menyambutnya dengan menyalakan ratusan lampion dan kebiasaan itu tetap lestari sampai sekarang.
Brunei Darussalam
Tradisi Ramadan di Brunei juga relatif sama dengan orang Indonesia. Namun jika kita memanfaatkan bedug untuk menandai saat berbuka puasa, maka warga Brunei menyalakan meriam untuk menandai saat berbuka. Bila waktu buka tiba, di Bandar Seri Begawan akan terdengar suara letusan meriam disusul adzan.
photo by www.lostmonuments.com
Mereka menyebut buka puasa dengan istilah sungkai. Biasanya tiap distrik akan mengadakan sungkai besar-besaran saat bulan Ramadan.
Rusia
Beberapa negara bagian Rusia merupakan wilayah dengan penduduk yang mayoritas beragama Islam. Misalnya Dagestan, Chechnya, Ingushetia, Tatarstan, dan Bashkortostan. Di Dagestan, umat muslim berkumpul di Masjid Makhachkala Central Juma untuk berbuka bersama dan menjalankan ibadah tarawih bersama.
Kurma dan buah-buahan dipilih sebagai takjil. Kemudian disusul dengan makanan tradisional seperti besbarmaq, khinkal, chudu, kurze, dan mokhmokh. Sementara minuman yang menjadi favorit warga untuk berbuka adalah kvass.
Turki
Sebagian besar tradisi Ramadan di Turki berasal dari budaya Kekaisaran Ottoman. Waktu berbuka ditandai dengan letusan meriam. Setelah itu lentera yang disebut Kandil dinyalakan di menara masjid sejak matahari terbenam hingga fajar.
Di Istanbul, salah satu tempat yang lebih penting untuk aktivitas Ramadan adalah Sultanahmet Square. Berbagai acara khusus seperti pertunjukan seni tradisional Ottoman dan teater diadakan untuk meramaikan suasana.
Tarawih di Turki umumnya dipraktikkan sebanyak 20 rakaat. Setiap selesai 4 rakaat sebuah lagu pujian terhadap Nabi Muhammad SAW yang disusun oleh musisi Turki Buhurizade Itri dinyanyikan bersama semua jamaah.
Puasa dibatalkan dengan sepiring makanan pembuka yang disebut iftariye, berisi kurma, zaitun, keju, past?rma, sujuk, roti pide dan berbagai kue yang disebut borek.
Itulah tradisi Ramadan yang ada di negara-negara selain Indonesia.