Jijik, keju-keju ini dibuat dari kotoran di pusar manusia!
Jangan kaget kalau ternyata bakteri di tubuh Anda bisa dijadikan keju.
Mikroba bermanfaat dalam dunia kuliner. Makanan-makanan lezat seperti keju, yogurt, tape, dan tempe membutuhkan yeast (sejenis jamur fermentasi) dalam proses pembuatannya. Makanan-makanan ini terkenal lezat dan sehat bagi tubuh manusia, karena itu banyak orang yang menyukainya.
Mikroba juga bisa ditemui di dalam tubuh manusia. Ada ratusan jenis mikrobioma (mikroba dalam tubuh) yang hidup di tubuh kita, tersembunyi di dalam saluran pencernaan atau di kulit. Meskipun tidak terlihat dari luar, sebenarnya mikrobioma ini menyumbang sekitar 7 ons dari keseluruhan berat tubuh kita. Mikrobioma berupa bakteri, jamur, dan arkea yang berperan besar dalam menjaga kesehatan tubuh kita. Lactobacillus misalnya, sangat berguna untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan manusia.
Tetapi jika keju dan yogurt yang berbau tajam dianggap lezat, mikroba yang menyebabkan bau di kaki, lipatan ketiak, atau mulut justru dianggap menjijikkan. Padahal keduanya sama-sama bermanfaat besar bagi manusia dan mempunyai banyak kemiripan pula.
Berangkat dari pemikiran itu seorang ilmuwan bernama Christina Agapakis bekerjasama dengan Prof. Sissel Tolaas untuk membuat sebuah proyek biologi sintetis yang diberi nama Selfmade. Tim ilmuwan ini mencoba membuat 11 macam keju yang dibuat bukan dari ragi biasa, tetapi ragi yang dikumpulkan dari kotoran di tubuh manusia. Ragi tersebut dikembangbiakkan dari mikroba di air mata, kotoran di hidung, sela-sela jari kaki, ketiak, dan terutama kotoran hidung. Seperti inilah bentuknya saat diletakkan di cawan petri.
-
Kuliner kekinian apa saja yang ditawarkan di Chillax Sudirman? Di sana, Anda bisa mencoba berbagai makanan dan minuman dari yang ringan sampai berat seperti sushi, steak, ramen, dan berbagai jajanan khas Korea atau Jepang.
-
Kuliner apa yang menjadi salah satu makanan khas Yogyakarta? Gudeg adalah salah satu makanan khas Yogyakarta yang paling terkenal.
-
Kapan Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut diresmikan? Dikutip dari ANTARA, Rabu (28/6) sentra ikan tersebut diketahui baru diresmikan pada Selasa 26 Juni 2023 lalu.
-
Kenapa Kreco unik? Mengapa kreco ini disebut unik karena kreco ini sendiri agak sulit untuk ditemukan di daerah lain.
-
Bagaimana pabrik cokelat kuno itu diubah? Pada awal abad ke-18, bangunan itu dibagi menjadi tiga bagian. Lalu sekitar 100 tahun kemudian, rumah itu diubah menjadi pabrik cokelat yang disebut Guardia (Clemente). Chocolates and pastillaje".
-
Apa yang ditemukan di pabrik cokelat kuno itu? Di dalam bangunan tersebut, arkeolog menemukan beberapa pelat timah berukir. Pelat ini digunakan untuk membuat label pada cokelat, menyebutkan coklat tersebut berasal dari pabrik Clemente Guardia. Arkeolog juga menemukan tujuh bejana keramik besar.
Photo by Fast Company
"Kami ingin orang memikirkan tubuh dan mikroba dengan cara yang baru, menyadari bagaimana konteks yang berbeda dapat merubah pemahaman dan emosi kita terhadap bakteri secara signifikan," jelas Agapakis seperti dikutip Fast Company.
Agapakis dan timnya mengambil sampel dari beberapa orang. Sudah ada beberapa relawan yang bersedia 'menyumbangkan' kotoran tubuh mereka untuk dijadikan bahan kultur pengembangbiakan ragi. Michael Pollan, seorang penulis dan dosen yang cukup dihormati memberikan kotoran di pusarnya untuk dijadikan keju. Ahli mikrobiologi Ben Wolfe memberikan kotoran di jari-jarinya, sementara Agapakis menyumbang bakteri di mulutnya.
Seperti inilah keju yang dihasilkan dari mikroba di tubuh Michael Pollan.
Photo by Fast Company
Sementara keju yang terbuat dari bakteri di jari kaki Ben Wolfe berbentuk seperti ini.
Photo by Fast Company
Karena tipe mikroba dalam tubuh setiap orang berbeda, jika dijadikan ragi akan menghasilkan makanan dengan aroma dan tekstur yang berbeda pula. Hasil akhirnya adalah keju-keju yang bersifat personal, makanan yang dibuat dengan mengambil intisari seseorang. Agapakis sendiri menyebutnya 'sketsa mikrobial' dalam bentuk keju. Dilaporkan Live Science aromanya cenderung menyerupai aroma tubuh alami tubuh si pemilik.
Mungkin bagi sebagian besar orang keju ini terdengar menjijikkan. Anda sendiri mungkin keberatan jika diminta untuk mencobanya. Untungya keju ini memang tidak ditujukan untuk konsumsi manusia. Keju-keju Selfmade hanya dipertontonkan di Science Gallery, Dublin.
"Ini bukanlah keju untuk dimakan, tetapi untuk dipikirkan," kata Agapakis. Agapakis menambahkan seperti dikutip CBS News, "Tadinya orang-orang cenderung khawatir, merasa tidak nyaman, dan menunjukkan wajah jijik. Kemudian mereka mencium keju tersebut dan menyadari kalau baunya sama saja seperti keju biasa."
Ketika ditanya apakah ia dan timnya berniat untuk mengkomersialisasi keju Selfmade ini, Agapakis mengaku tidak punya niat ke arah sana. Tetapi jika tisu bekas pakai Scarlett Johansson saja bisa dijual dengan harga mahal di Ebay, bukan tidak mungkin kalau sebentar lagi akan muncul produk keju dari bakteri di mulut Angelina Jolie atau keju dari bakteri di ketiak Miley Cyrus.