Bukannya Khawatir, Golongan Manusia ini Malah Sangat Merindukan Kemunculan Dajjal
Sekelompok orang sangat menantikan kedatangan Dajjal yang akan muncul menjelang hari kiamat.
Umat Islam tentu merasa cemas akan kehadiran Dajjal. Kekhawatiran ini muncul karena jika makhluk tersebut muncul, maka kehancuran alam semesta yang dikenal dengan sebutan kiamat akan segera terjadi.
Selain itu, ada pula rasa khawatir mengenai tujuan Dajjal datang ke dunia ini, yang tidak hanya akan membawa kerusakan, tetapi juga menyesatkan umat manusia. Namun, ada fenomena yang cukup mengejutkan ketika sebagian orang menyikapi kemunculan makhluk terkutuk ini.
-
Mengapa Dajjal dianggap tanda penting kiamat? Kedatangan Dajjal adalah salah satu tanda kiamat yang signifikan. Dajjal, makhluk Allah, memiliki ciri-ciri unik: rambut keriting, mata satu di sebelah kiri, dan kata 'kafir' di dahinya.
-
Apa sikap buruk manusia yang mempercepat kedatangan Dajjal? Meskipun banyak yang beranggapan bahwa mendirikan masjid adalah tindakan yang sangat baik dan terpuji, penting untuk menilai kembali niat di baliknya. Apabila niat tersebut hanya untuk pamer atau bermegah-megah, maka itu menjadi niat yang tidak baik. Terlebih lagi, jika masjid yang dibangun dengan megah tidak diimbangi dengan kehadiran jamaah yang memakmurkannya.
-
Apa yang Dajjal takutkan? Dajjal konon sangat takut terhadap kabut Dukhan.
-
Kapan Dajjal akan muncul? Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad, Rasulullah bersabda, 'Dajjal akan keluar di bumi bagian timur yang disebut Khurasan.
-
Siapa yang rentan terpengaruh Dajjal? Dajjal akan turun ke Mirqonah (nama sebuah lembah) dan mayoritas pengikutnya adalah kaum wanita, sampai-sampai ada seorang yang pergi ke istrinya, ibunya, putrinya, dan saudarinya, dan bibinya kemudian mengikatnya karena khawatir keluar menuju dajjal.
Alih-alih merasa takut, mereka justru menantikan munculnya Dajjal. Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa ada yang bersikap demikian? Apakah mereka tidak menyadari bahaya yang akan ditimbulkan? Dalam ulasan berikut, kita akan membahas lebih dalam mengenai fenomena ini dan alasan di balik sikap tersebut.
Golongan Manusia yang Merindukan Dajjal
Kemunculan Dajjal di dunia ini merupakan salah satu indikator terjadinya Kiamat Besar. Dajjal akan hadir dan menyebarkan berbagai kerusakan di seluruh penjuru bumi, serta meneror orang-orang yang beriman dengan tujuan untuk mengalihkan mereka dari keimanan kepada Allah.
Namun, ada sekelompok orang yang justru menunggu-nunggu kedatangan Dajjal. Kisah ini diungkapkan dalam riwayat yang berasal dari zaman Rasulullah SAW, yang diceritakan oleh Abu Aliyah.
Suatu ketika, sekelompok orang Yahudi datang menemui Rasulullah SAW dan membahas tentang Dajjal. Mereka menyatakan, "Ia (Dajjal) akan muncul di akhir zaman dari golongan kami."
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kelompok ini sangat merindukan Dajjal karena mereka percaya bahwa Dajjal memiliki kelebihan yang luar biasa dan berasal dari kalangan mereka sendiri.
Menyembah Dajjal
Tidak berhenti di situ, orang-orang Yahudi mulai membual dengan mengagung-agungkan Dajjal. Mereka mengklaim bahwa Dajjal akan melakukan berbagai hal tertentu di masa depan.
Dalam konteks ini, Allah SWT menurunkan wahyu-Nya kepada Nabi Muhammad SAW. Wahyu tersebut tercantum dalam surah al-Mu'min (yang juga dikenal sebagai surah Gafir) ayat 56, yang artinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan (bukti) yang sampai kepada mereka, yang ada dalam dada mereka hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang tidak akan mereka capai, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."
Ayat ini merupakan peringatan dari Allah kepada mereka yang merasa seolah-olah memiliki pengetahuan tentang Dajjal dan merasa lebih tinggi dari yang lain. Namun, sebenarnya, pengetahuan mengenai Dajjal adalah hak prerogatif Allah semata.
Dalam hal ini, Nabi SAW diperintahkan untuk memohon perlindungan kepada Allah dari segala kejahatan yang mungkin ditimbulkan oleh Dajjal. Rasulullah SAW juga memberikan nasihat kepada umatnya, "Sungguh, penciptaan langit dan bumi jauh lebih hebat dibandingkan penciptaan seorang manusia seperti Dajjal."
Mengenai siapa yang dimaksud dalam ayat tersebut, terdapat riwayat dari Ka'ab bin Ahbar yang menyatakan, "Mereka adalah orang-orang Yahudi. Ayat ini sebagai respons terhadap mereka yang menunggu-nunggu informasi tentang Dajjal."
Dengan demikian, jelas bahwa ayat ini ditujukan sebagai tanggapan terhadap sikap mereka yang terlalu percaya diri dan menganggap diri mereka memiliki pengetahuan lebih.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul