Khasnya Cap Go Meh di Singkawang, Padukan Budaya Lokal dan Tionghoa
Cap Go Meh di Singkawang juga dirayakan dengan pawai tatung yang memadati jalan-jalan kota.
Khasnya Cap Go Meh di Singkawang, Padukan Budaya Lokal dan Tionghoa
Awalnya, Singkawang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Sambas dan menjadi ibu kota kecamatan Singkawang sebelum akhirnya menjadi Kota Administratif Singkawang pada tahun 1981.
Kota ini memiliki julukan seperti "Kota Amoy", "Kota Seribu Kelenteng", dan "Kota Toleransi" karena keberagaman budaya dan agama yang ada di sana.
Singkawang juga memiliki keindahan alam seperti pantai dan pulau-pulau yang menarik untuk dikunjungi. Kota ini telah menjadi tujuan wisata yang populer, baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, karena keunikan budaya, kuliner, dan keindahan alamnya.
© Merdeka.com 2024
Singkawang juga terkenal dengan perayaan Cap Go Meh yang meriah, di mana terdapat pawai tatung yang merupakan pawai terbesar di dunia. Pawai ini merupakan perpaduan budaya Tionghoa dan Dayak, yang membuat Singkawang menjadi miniatur Indonesia.
Cap Go Meh di Singkawang
Cap Go Meh di Singkawang begitu khas karena merupakan perpaduan budaya etnis Tionghoa dan budaya masyarakat lokal. Tradisi Cap Go Meh di Singkawang telah berlangsung sejak beberapa abad yang lalu dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kota tersebut.
-
Apa yang dimaksud dengan Lontong Cap Go Meh? Lontong Cap Go Meh adalah hidangan khas perayaan Cap Go Meh yang memiliki makna yang mendalam.
-
Mengapa Cap Go Meh dirayakan? Perayaan Cap Go Meh dilakukan dalam rangka memperingati Hari Raya Imlek. Peringatan Imlek adalah hari besar keagamaan bagi masyarakat yang beragama Konghucu.
-
Kapan Cap Go Meh dirayakan? Cap Go Meh adalah malam purnama pertama pada tahun baru Imlek. Secara umum, Cap Go Meh dikenal sebagai saat puncak sekaligus penutupan tahun baru, atau penutup dari rangkaian tahun baru Imlek.
-
Apa makna dari perayaan Cap Go Meh? Cap Go Meh adalah salah satu tradisi yang berhubungan dengan perayaan tahun baru Imlek yang dirayakan beberapa hari setelah dirayakannnya tahun baru Imlek. Istilah Cap Go Meh berasal dari dialek bahasa Hokkian yang artinya malam ke-15. Secara harfiah, Cap Go Meh artinya Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam. Cap Go Meh adalah malam purnama pertama pada tahun baru Imlek. Secara umum, Cap Go Meh dikenal sebagai saat puncak sekaligus penutupan tahun baru, atau penutup dari rangkaian tahun baru Imlek.
-
Bagaimana perayaan Cap Go Meh dirayakan? Perayaan diadakan bersama oleh raja dan masyarakatnya pada malam tanggal ke-15 bulan pertama penanggalan Tionghoa. Para petani memasang lampion berwarna warni di sekeliling ladang untuk mengusir hama dan menakuti binatang-binatang perusak tanaman serta memperindah pemandangan. Selain itu, diadakan pertunjukan musik dan barongsai untuk memeriahkan perayaan.
-
Kapan Lontong Cap Go Meh dirayakan? Cap Go Meh biasanya dirayakan pada hari ke-15 bulan pertama dalam penanggalan Tionghoa.
Selain itu, Cap Go Meh di Singkawang juga dirayakan dengan pawai tatung yang memadati jalan-jalan kota. Pawai ini merupakan pertunjukan yang menggambarkan keberanian dan kekuatan para Tatung dalam melawan kejahatan dan membawa keberuntungan bagi masyarakat.
Perayaan Cap Go Meh di Singkawang juga telah menjadi magnet bagi wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri. Kemeriahan perayaan ini, keunikan tradisi lokal, dan kelezatan kuliner khasnya membuat Cap Go Meh di Singkawang menjadi perayaan yang sangat istimewa.
© Merdeka.com 2024
Kuliner Cap Go Meh di Singkawang
Selama perayaan Cap Go Meh di Singkawang, terdapat beragam kuliner khas yang menjadi daya tarik tersendiri. Beberapa hidangan yang wajib dicoba saat merayakan Cap Go Meh di Singkawang antara lain:
Bubur Pedas
Bubur khas yang memiliki cita rasa pedas dan gurih. Bubur ini sering disajikan sebagai hidangan khas saat perayaan Cap Go Meh di Singkawang.
Hidangan khas Singkawang yang terbuat dari daging udang yang sudah dicincang halus, lalu dibungkus kulit tahu. Dimasak dengan cara dikukus dan disajikan dengan saus kental yang asam. Hekeng terasa nikmat dan langsung meleleh di dalam mulut.
Choipan
Kuliner halal yang terbuat dari tepung dan berbagai pilihan isian seperti rebung, kucai, dan bengkuang. Choipan merupakan hidangan yang populer dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Cap Go Meh di Singkawang.
Hidangan khas yang merupakan sajian mi goreng, namun tidak menggunakan kecap manis sebagai bahan pewarna sekaligus penambah rasa makanan. Chiang Mai umumnya dimasak bersama beberapa sayuran berwarna, seperti wortel dan buncis yang dipotong-potong untuk membuat sajian terlihat lebih berwarna.
Masakan Ca atau Tumisan
Masakan ca atau tumisan sering disajikan saat perayaan Cap Go Meh di Singkawang. Biasanya terdiri dari perpaduan fish maw atau perut ikan, bakso ikan, dan teripang.