Mengenal Food Waste dan Food Loss, Mengapa Penting untuk Lingkungan?
Food waste merujuk pada penurunan kualitas atau kuantitas makanan pada tingkat ritel, jasa penyedia makanan, dan konsumen.
Fenomena food waste dan food loss tidak hanya menjadi masalah global, tetapi juga menimbulkan dampak serius terhadap lingkungan dan ekosistem.
Mengenal Food Waste dan Food Loss, Mengapa Penting untuk Lingkungan?
Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), food waste merujuk pada penurunan kualitas atau kuantitas makanan pada tingkat ritel, jasa penyedia makanan, dan konsumen.
Seiringan dengan food waste, ada juga food loss, yang merupakan makanan yang terbuang karena penurunan kuantitas atau kualitas.
Setiap tahun, sepertiga dari produksi pangan dunia harus terbuang, dan rumah tangga menjadi penyumbang terbesar dari pemborosan tersebut.
-
Mengapa keracunan makanan sering terjadi? Keracunan makanan merupakan kondisi yang rentan kita alami terutama akibat pola makan yang tidak tepat.
-
Kapan jaring-jaring makanan terbentuk? Setiap habitat tentu mempunyai jaring makanan yang diciptakan dengan cara berbeda pula.
-
Apa yang dimaksud dengan kucing muntah makanan? Muntah adalah gangguan kesehatan umum yang biasanya terjadi akibat adanya masalah pencernaan. Saat mengalami gejala ini, kucing akan mengeluarkan makanan yang telah dikonsumsi melalui mulut.
-
Apa yang dimaksud dengan food preparation? Food preparation adalah salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan makanan sehat di rumah. Ini melibatkan menyimpan beberapa bahan baku makanan tertentu yang akan digunakan dalam beberapa waktu ke depan.
-
Apa yang dimaksud dengan "jaring-jaring makanan"? Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang saling berhubungan dan dikombinasikan, tumpang tindih dalam suatu ekosistem.
-
Kenapa LG Electronics fokus pada isu 'food waste' dan 'food insecurity' dalam kampanye "Better Life for All"? Kampanye ini didesain sebagai wujud nyata inisiatif sosial perusahaan untuk berkontribusi dalam terciptanya budaya pangan berkelanjutan dan membangun kesadaran diantara generasi muda terkait food issue, terutama soal tingginya food waste dan food insecurity (kerawanan pangan) di Indonesia dan dunia yang menjadi topik utamanya.
Realitas di Indonesia: Negara Kedua Penghasil Sampah Makanan Terbesar
Indonesia bukan hanya saksi, tetapi juga bagian dari fenomena ini. The Economist Intelligence (EIU) 2017 mencatat Indonesia sebagai negara kedua penghasil sampah makanan terbesar di dunia.
Ironisnya, sementara kita berkontribusi pada pemborosan global, masih banyak masyarakat di Tanah Air yang mengalami kelaparan.
Data Global Hunger Index 2021 menempatkan Indonesia di peringkat ketiga di kawasan Asia Tenggara dalam hal kelaparan.
Berikut adalah beberapa kiat mudah yang bisa dilakukan di rumah untuk mencegah food waste dan food loss.
Upaya Sederhana di Rumah: Mencegah Food Waste dan Food Loss
1. Rencanakan Makanan dengan Meal Plan
Langkah awal yang sederhana adalah dengan membuat meal plan atau perencanaan makanan.
Konsumsilah bahan makanan utuh seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, protein berkualitas tinggi, dan lemak sehat.
2. Belanja Bijak untuk Mengurangi Risiko Kelebihan Makanan
Berbelanja cerdas dengan fokus pada kebutuhan yang sedang kurang atau habis dapat mengurangi risiko kelebihan makanan. Hindarilah pembelian impulsif yang dapat menyebabkan food waste.
- 7 Jenis Makanan ini Dapat Memicu Kambuhnya Asam Lambung, Jangan Konsumsi Sembarangan!
- Cara Menghindari Perasaan Bersalah Usai Makan Tidak Sehat atau Berlebihan
- 6 Jenis Makanan yang dapat Merusak Otak, Kenali Cara Menguranginya
- 19 Makanan untuk Melancarkan BAB, Bermanfaat untuk Sistem Pencernaan yang Sehat
3. Simpan Makanan dengan Tepat di Kulkas atau Dapur
Menyimpan makanan dengan benar juga kunci untuk mencegah food waste.
Pelajari cara menyimpan berbagai jenis makanan, termasuk buah dan sayur segar yang sebaiknya disimpan di kulkas dengan suhu di bawah 4 derajat Celsius.
Pisahkan juga bahan makanan yang mengeluarkan gas etilena agar tidak mempercepat kematangan makanan lain.
4. Ubah Sisa Makanan Menjadi Pupuk atau Tanaman
Sampah sisa makanan dapat diubah menjadi pupuk. Buatlah kompos dari sisa sayuran, buah, ampas kopi, atau teh. Selain itu, Anda bisa menanam kembali sayuran dari sisa-sisa yang seharusnya dibuang.
Banyak makanan sebenarnya masih layak dikonsumsi keesokan harinya jika disimpan di kulkas dengan benar.
5. Manfaatkan Kembali Makanan yang Tidak Habis
Beberapa makanan juga bisa diolah kembali menjadi hidangan baru yang lezat. Misalnya, gunakan batang atau kulit sayuran yang sering dibuang untuk membuat kaldu sayuran yang bisa disimpan dan digunakan nanti.
6. Berbagi Makanan untuk Mengurangi Food Waste dan Menguatkan Solidaritas
Berbagi makanan yang berlebih kepada keluarga, teman, kerabat, atau tetangga tidak hanya dapat mengurangi food waste tetapi juga membangun solidaritas serta mempererat hubungan sosial. Ini adalah langkah sederhana yang dapat memiliki dampak besar.
7. Menerapkan Prinsip 3R: Reduce, Reuse, Recycle
Upaya-upaya di atas sejalan dengan prinsip 3R, yaitu "Reduce, Reuse, Recycle."
Dengan mengurangi pemborosan, memanfaatkan kembali sisa makanan, dan mengelola sampah secara bijak, kita dapat memulai gaya hidup yang berkelanjutan dari rumah.
Dengan mengurangi kebiasaan membuang makanan, kita tidak hanya memberikan dampak positif pada diri sendiri tetapi juga kepada orang terdekat dan lingkungan sekitar. Sebagai individu, kita memiliki peran penting dalam mengubah pola konsumsi menjadi lebih berkelanjutan.
Dengan langkah-langkah sederhana ini, kita dapat menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi food waste dan food loss, menyelamatkan lingkungan, dan membantu mereka yang masih membutuhkan.