Terbukti, anjing memiliki emosi sama seperti manusia
Sama seperti manusia, ternyata anjing juga bisa merasakan emosi positif saat melihat hal yang disukainya.
Selama ini banyak orang yang bertanya-tanya apakah anjing memiliki emosi seperti manusia. Banyak cerita dan kisah nyata yang menunjukkan betapa anjing juga bisa bersikap setia dan merasakan emosi majikannya. Namun belum ada penelitian yang benar-benar menunjukkan bahwa anjing memang bisa merasakan emosi.
Kini pertanyaan tersebut telah terjawab secara ilmiah. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa anjing juga memiliki emosi sama seperti manusia. Hasil ini didapatkan profesor Gregory Berns dari Emory University setelah menguji anjing menggunakan scan MRI, seperti dilansir oleh Huffington Post (07/10).
-
Siapa yang memuji penelitian ini? T. Thang Vo-Doan, seorang insinyur di Universitas Queensland, Australia, yang telah bekerja secara independen pada serangga cyborg, memuji penelitian ini karena pengaturannya yang sederhana.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Siapa yang memimpin penelitian ini? Penelitian ini dipelopori oleh profesor Universitas Tokyo Adrian David Cheok, yang lebih dikenal dengan penelitian robot seks.
-
Siapa yang memulai perkelahian? Kemudian sekitar pukul 18.45 WITA, Markus hendak pergi mencari makan dan tiba-tiba di depan minimarket atau di TKP sudah ditunggu oleh kelompok Jony dengan membawa lima orang teman-temannya. Saat itu, Markus diberhentikan oleh Jony dengan kawan-kawannya dan langsung dipukuli oleh kelompok Jony.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang pengalaman mendekati kematian? Sebuah studi yang dipimpin oleh tim dari NYU Grossman School of Medicine mengamati pengalaman mendekati kematian orang-orang yang selamat dari serangan jantung.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti dalam penelitian Paititi? Penggunaan GIS, analisis geospatial, dan perangkat lunak dalam Penelitian Paititi berhasil mengungkapkan karakteristik morfometrik, model aliran air, dan radiasi matahari medan dari area di sekitar Pegunungan Andes.
Berdasarkan Berns, hasil scan menunjukkan bahwa struktur dan fungsi caudate nucleus pada anjing mirip dengan otak manusia. Pada manusia, aktivitas caudate nucleus akan meningkat ketika mereka melihat hal yang mereka sukai seperti makanan. Hasil yang sama juga didapatkan pada anjing.
Penelitian ini menunjukkan bahwa anjing merespon gerakan tangan yang menunjukkan 'hadiah' dibanding dengan gerakan tangan yang tak menunjukkan apa-apa. Anjing ternyata juga mengalami emosi positif ketika melihat hal yang mereka sukai, sama seperti manusia.
Meski begitu Berns menjelaskan bahwa hal ini tak membuktikan bahwa anjing memiliki kemampuan mencintai manusia. Namun penelitian ini mengindikasikan bahwa anjing juga bisa merasakan emosi seperti manusia. Kemungkinan hal ini yang membuat mereka bisa dekat dengan manusia.
(mdk/kun)