Cara Lucu Presiden RI Beli Bra Untuk Istri di Amerika
Bagaimana cara sang presiden memilih ukuran yang pas sesuai pesanan?
Bagaimana caranya memilih ukuran yang pas sesuai pesanan?
Cara Lucu Presiden RI Beli Bra di Amerika Serikat
Tahun 1956, Presiden Sukarno Pertama Kali Mengunjungi Amerika Serikat
Setelah melakukan berbagai pertemuan kenegaraan, Bung Karno juga mengunjungi toko serba ada di negeri Paman Sam tersebut.
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Dimana Soekarno diasingkan? Penganan Pelite rupanya juga menjadi kue favorit Bung Karno saat berada dipengasingan di Kota Muntok sekitar tahun 1949.
-
Apa pekerjaan pertama Soekarno di Surabaya? Kota Surabaya menjadi tempat pertama kali belajar agama, menikah, dan bekerja. Kisah Presiden Soekarno Menyatakan Cinta pada Siti Oetari di Jembatan Peneleh Surabaya, Sederhana tapi Romantis Kisah cinta Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno dengan istri pertamanya, Siti Oetari, tak terlalu mendapat sorotan. Masih ada banyak fakta yang belum terungkap ke publik terkait hubungan asmara tersebut. Kasih Sayang Soekarno Kota Surabaya jadi saksi di mana Soekarno pertama kali bekerja untuk menghasilkan uang. Pekerjaan pertamanya yakni sebagai petugas kereta api di Stasiun Semut.
-
Bagaimana Soekarno mempelajari bahasa Sunda? Inggit didapuk jadi penerjemah Bahasa Sunda masyarakat, dan membantu Soekarno saat kesulitan mengucap Bahasa Sunda.
-
Apa yang diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 5 Agustus 1962? Hotel Indonesia diresmikan pada tanggal 5 Agustus 1962 oleh Presiden RI Pertama, Soekarno, guna menyambut pagelaran Asian Games IV tahun 1962.
-
Kapan Try Sutrisno menjadi ajudan Presiden Soeharto? Berkat rekam jejaknya di bidang militer, pada tahun 1974 Try terpilih menjadi ajudan Presiden Soeharto.
Presiden Sukarno ingat, salah satu istrinya sda yang minta dibelikan Bra atau BH.
Di sini mulai timbul aneka peristiwa lucu.
Sukarno Ditemani Nyonya Eric Johnson, istri dari raja film Holywood Pergi ke Toko
Tapi rupanya Bung Karno mengaku tidak mengerti bagaimana menyebut BH dalam Bahasa Inggris. "Bolehkah kulihat salah satu dari mangkuk daging yang terbuat dari satin hitam itu?" kata Sukarno pada penjaga toko.
Nyonya Johnson Yang Mengantar Sukarno Langsung 'Salting'.
"Kasihan Nyonya Johnson. Wajahnya menjadi merah. Bayangkan aku menyebut benda itu mangkok daging," ujar Sukarno.
Penjaga toko memberikan beberapa ukuran yang berbeda. Namun, Sukarno lupa ukuran bra pesanan Istrinya. Dia punya ide sendiri.
Masalah Lain Muncul, Bagaimana Memilih Ukuran yang Tepat?
Sukarno Meminta Nyonya Johnson memanggil Semua Pramuniaga Wanita di Toko Itu.
Walau dengan wajah merah karena malu, Nyonya Johnson menuruti juga permintaan Sang Presiden. Presiden Sukarno meminta semuanya berbaris. Diamat-amatinya para pramuniaga itu satu per satu dengan cermat.
"Bukan.. Yang ini Juga Bukan..." Sukarno Mengamati Mereka.
Akhirnya di depan seorang pramuniaga, Presiden Sukarno berhenti. "Ya! Engkau pas sekali. Aku akan membeli BH sesuai ukuranmu," ujar Soekarno.
- Upah Tukang Sampah di Amerika Serikat Nyaris Sama dengan Gaji Wakil Presiden di Indonesia
- Lebih Dekat dengan Aeshnina Azzahra, Aktivis Cilik yang Marahi Teman Jajan Pakai Plastik hingga Surati Presiden Amerika karena Sampah
- Momen Lawas Pengakuan Ir. Soekarno Ragu Masuk Surga, 'Tidak Tahu, Itu Terserah Tuhan'
- Penampilan Istri Eks Panglima TNI saat Wisuda S2 Sang Putra di Amerika, Bikin Pangling
Ternyata Memang Ukuran Bra Yang Dipilih Oleh Bung Karno Tepat Sesuai Ukuran Istrinya.
Ada lagi Kisah Lainnya saat Presiden Menghadiri Acara dengan Artis Holywood.
Berkat Eric Johnson, Soekarno sempat menemui para artis top Holywood saat itu. Salah satunya adalah Jayne Mansfield artis seksi Holywood. "Kuingat Jayne Mansfield memakai baju beludru yang ketat dan tampak dengan sangat-sangat jelas, ia tidak menggunakan apa-apa di balik baju itu. Belakangan tali pengikatnya putus. Aku diberi tahu kejadian itu sering dialaminya," kenang Bung Karno.