Ini Sosok Suparlan, Prajurit Kopassus Legendaris Sampai Namanya Diabadikan Jadi Nama Masjid
Keberanian prajurit Kopassus ini jadi legenda di medan tempur.
Keberaniannya di medan tempur sampai membuat musuh kagum.
Ini Sosok Suparlan, Prajurit Kopassus Legendaris Sampai Namanya Diabadikan Jadi Nama Masjid
Danjen Kopassus Mayjen Deddy Suryadi meresmikan Masjid As-Shiddiq Suparlan di Pusdikpassus Batujajar, Jumat (15/12).
Masjid ini dinamai Suparlan, salah satu prajurit legendaris korps baret merah.
-
Apa yang dimaksud dengan HUT Kopassus? Ucapan selamat Hari Ulang Tahun (HUT) Kopassus memiliki makna yang mendalam karena merayakan sejarah, dedikasi, dan jasa-jasa satuan elit militer tersebut dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara.
-
Kapan HUT Kopassus diperingati? Kopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus!
-
Siapa yang dikenal sebagai pendiri Komando Pasukan Khusus (Kopassus)? Kolonel Alex Kawilarang dikenal sebagai pendiri Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
-
Siapa yang dulunya seorang preman terminal yang berhasil masuk Kopassus? Kisah ini dialami Untung Pranoto, masa mudanya dihabiskan di terminal Semarang. Penampilannya pun tak ubahnya anak terminal. Rambut gondrong, sepatu boots ala cowboy dan kaos singlet.
-
Di mana pasukan Kopassus bertugas selama operasi merebut Irian Barat dari Belanda? Misi mereka adalah merebut Merauke dan menyandera orang-orang Belanda di sana.
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
Suparlan gugur saat bertempur di Timor Timur tahun 1983.
Keberaniannya menyelamatkan sisa anggota tim yang lain. Dia menghabisi puluhan musuh dalam pertempuran itu.
9 Januari 1983, Satu Unit Tim Nanggala Berpatroli di Komplek Liasidi di Timor Timur
Komplek Liasidi adalah salah satu pusat kekuatan Freetilin. Diperkirakan ada sekitar 300 gerilyawan Freetilin dengan persenjataan berat, mortir dan pelontar granat.
Tim Nanggala sendiri hanya berjumlah sembilan orang. Terdiri dari 4 Kopassus (saat itu bernama Kopasandha) dan 5 anggota Kostrad.
Salah satu anggota Tim Nanggala itu adalah Pratu Suparlan dari Kopassus.
Tim ini terlibat baku tembak dengan pos peninjau Freetilin. Suara tembakan itu kemudian memancing ratusan gerilyawan lain.
Posisi Tim Nanggala Terjepit, Sementara Musuh Berada di Ketinggian
Satu per satu prajurit tewas tertembus peluru lawan. Termasuk rekan Suparlan yang membawa senapan mesin.
Cara untuk lolos hanya melewati sebuah celah sempit di bukit.
Saat itulah Suparlan berkorban untuk rekan-rekannya.
Suparlan berlari ke arah musuh. Dia membuang senjatanya dan mengambil senapan mesin rekannya yang gugur.
Dengan berani dia berlari ke arah musuh dan menembaki lawan dengan senapan mesin.
- Masjid di Batabuah Sumbar Ini Tetap Berdiri Kokoh Meski Diterjang Banjir Bandang Lahar Dingin, Ini Potretnya
- Mengenal Sosok KH Sochari, Ulama Karismatik yang Namanya Diabadikan Jadi Nama Jalan di Serang
- Istri Blak-blakan Ingin Jenderal Maruli Simanjuntak Jadi Danjen Kopassus, Sampai Menangis Curhat ke Luhut Malah Dibilang Tak Bersyukur
- Potret Masjid Kebanggaan Banjarmasin, Perpaduan Gaya Timur Tengah dan Kalimantan Berdiri di Tanah Bekas Asrama Tentara Kolonial
Saat Peluru Sudah Habis, Suparlan Mencabut Pisau Komandonya
Dia berduel dengan pisau hingga menewaskan enam orang musuh. Tak terhitung luka-luka akibat tembakan lawan di tubuhnya.
Hingga pisau komando itu lepas dari tangannya karena sudah kehabisan tenaga. Suparlan nyaris tak bisa bergerak lagi karena luka-lukanya.
Mengira Suparlan sudah tak bergerak, musuh mendekat. Tiba-tiba Suparlan meneriakkan takbir dan mencabut pin granat.
Dia meledakkan diri bersama lawan-lawannya.
Keberanian Suparlan Diganjar Penghargaan Tertinggi Bintang Sakti
Komandan Fretilin pun mengirimkan surat. Memuji keberanian prajurit baret merah yang bertempur sampai titik darah penghabisan.
Penghormatan oleh musuh ini hal sangat langka dalam pertempuran.
Kisah Suparlan menjadi legenda keberanian prajurit Kopassus.