Jenderal TNI Diintai Agen KGB Rusia
Kedatangan seorang jenderal TNI dengan posisi penting menimbulkan kecurigaan Rusia.
Kedatangan pejabat tinggi Departemen Pertahanan dan Keamanan RI ke Moskow menimbulkan kecurigaan dinas rahasia tersebut.
Jenderal TNI Diintai Agen KGB Rusia
Dinas intelijen KGB Sangat Ditakuti di Era Uni Soviet dan Blok Timur
KGB menjadi andalan negeri tirai besi ini untuk mengorek informasi hingga menahan orang yang dianggap membahayakan negara.
-
Kenapa gudang amunisi TNI dianggap rahasia? Sehingga, tidak bisa sembarang orang bisa mengetahui terkait gudang amunisi tersebut.“Kan orang juga nggak tahu di situ ada gedung munisi. Nggak tahu (orang), karena gudang munisi kan sifatnya rahasia tertutup dia,” ujarnya.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan TNI dibentuk secara resmi? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Mayor Jenderal TNI Sayidiman Suryohadiprojo Berkunjung ke Moskow, Uni Soviet, Tahun 1972.
Ini adalah kunjungan tugas pertama pejabat Departemen Pertahanan Keamanan RI ini ke negara komunis tersebut. Sejak mendarat di Bandara, Sayidiman digeledah dengan ketat. Semua dokumen, uang dan koper miliknya diperiksa dengan detil.
Atase Pertahanan RI di Moskow pun mengatur rencana agar Sayidiman lolos dari para agen KGB.
Kedatangan Mayjen Sayidiman, sebagai jenderal yang memiliki posisi penting di Dephankam Indonesia pasti menimbulkan kecurigaan pihak Uni Soviet.
Mereka Memesan Kamar Hotel, Tapi Sayidiman Tidak Tidur di Sana
Jenderal bintang dua ini menginap di rumah seorang anggota KBRI bernama Sidik. Sementara di hotel, yang tidur adalah anak buah atase pertahanan RI, berpura-pura sebagai Sayidiman.
Agar pihak Soviet tak curiga, sengaja orang yang ditugaskan menginap di hotel juga membawa koper
Benar saja, rupanya KGB memang sudah merencanakan untuk menggeledah kamar Sayidiman. "Koper yang dibawa anggota staf Athan itu dibuka dan digeledah lagi oleh pihak Soviet saat anggota itu keluar kamar," kisah Sayidiman.
KGB gagal mendapatkan informasi dari operasi di kamar hotel. Rupanya mereka kesal juga.
Saat hendak meninggalkan Moskow dan terbang ke Polandia, Sayidiman dipersulit.
"Saya dibalas oleh KGB. Mungkin ini karena mereka mendongkol ketika mendapatkan koper saya tidak ada di kamar hotel yang dipesan," kata Sayidiman.
Di Bandara, kopernya dibongkar kembali. Sampai pasta gigi dipencet-pencet oleh petugas. Tak peduli Sayidiman adalah pemegang paspor diplomatik.
- Menakar Keterlibatan BPK di Korupsi BTS 4G Usai Kejagung Tetapkan Sadikin Rusli Tersangka
- HUT TNI ke-78: Sejarah TNI, Beserta Tugas Pokok dan Fungsinya
- Lurah di Pekanbaru yang Melecehkan Janda di Ruang Kerja jadi Tersangka!
- Kerangka Prajurit Perempuan Ditemukan di Makam Berusia 2.500 Tahun, Dikubur Bersama Sejumlah Senjata Langka
"Waktu tiba di Warsawa, saya merasa seperti keluar dari setengah neraka,"
Di saat-saat terakhir akhirnya koper tersebut dikembalikan. Sayidiman bisa terbang menuju Warsawa, Polandia. Walau Polandia saat itu masih negara komunis, namun terasa bedanya dengan Rusia. Pengalaman menginap di Moskow benar-benar berkesan untuknya. Dia bersyukur bisa meninggalkan Rusia tepat waktu.