Kisah Pasukan Elite Jerman di Bogor yang Terlupakan
Bagaimana cerita ada pasukan elite Jerman di Bogor? Lalu siapa saja yang dimakamkan di Makam Jerman di Megamendung.
Tak banyak yang tahu soal keberadaan Tentara Jerman di Indonesia. Komplek Makam Jerman ini salah satu buktinya.
Kisah Pasukan Elite Jerman di Bogor yang Terlupakan
Deretan nisan berbentuk Salib Ksatria itu berjejer rapi.
Ada 10 makam di sini. Namun hanya 8 yang dikenali. Dua lagi dicatat sebagai unbekannt.
Orang-orang menyebutnya Makam Jerman.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan Jerman? Para ilmuwan Jerman berhasil menemukan dan mendeskripsikan sebuah spesies sejenis bintang laut berusia 155 juta tahun, jenis Brittle Star atau bintang rapuh yang sedang dalam pertengahan regenerasi pada separuh tubuhnya.
-
Bagaimana Jerman memulai pengepungan Warsawa? Jerman melancarkan serangan yang tak beralasan saat fajar tanggal 1 September 1939, dengan kekuatan awal yang terdiri dari lebih dari 2.000 tank yang didukung oleh hampir 900 pembom dan lebih dari 400 pesawat tempur.
-
Apa yang diungkap oleh penelitian ilmuwan tentang asal-usul kecoak Jerman? Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Texas A&M AgriLife mengungkap asal-usul kecoak Jerman, Blatella germanica dan evolusinya terhadap habitat manusia.
-
Apa yang ditemukan di makam seorang wanita di Jerman? Sekelompok arkeolog menemukan sebuah kursi lipat dari Abad Pertengahan, berasal dari sekitar tahun 600 M. Kursi ini ditemukan dimakam seorang wanita di Steinsfeld, Franconia Tengah, wilayah Ansbach, Jerman.
-
Apa yang dikembalikan Jerman ke Yunani? Jerman mengembalikan kendi anggur kuno yang dicuri pasukan Nazi kepada pemerintah Yunani.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang kecoak Jerman? Studi ini melibatkan analisis DNA kecoa dari enam benua yang mengungkap evolusi spesies serangga ini dan menjelaskan hubungan erat kecoak Jerman dengan habitat manusia.
Komplek Makam itu terletak di kawasan Megamendung, Ciawi, Bogor.
Dulu kawasan ini merupakan kebun teh Cikopo yang sangat luas milik warga Jerman, Emil dan Theodor Hellferich.
Saat Perang Dunia II Meletus, Jerman dan Jepang bersekutu.
Jerman memiliki armada kapal selam U-Boat. Unit ini merupakan pasukan elite dalam Kriegsmarine.
U-Boat Menghancurkan Banyak Kapal AL & Juga Kapal Dagang Sekutu
Selama Perang Dunia II, kapal selam Jerman menebar maut untuk kapal-kapal sekutu.
Tak cuma di Atlantik, U-Boat juga dikirim ke Pasifik dan perairan Asia Tenggara.
Termasuk wilayah Hindia Belanda yang saat itu dikuasai Jepang.
Namun berbeda dengan misi mereka di Atlantik, dari Indonesia U-Boat juga ditugaskan memuat hasil perkebunan seperti karet dan kina yang dibutuhkan Jerman dalam peperangan.
Selama Berada di Hindia Belanda, Perkebunan Cikopo Adalah Tempat Favorit Militer Jerman
Mereka senang berkunjung ke sini dan mendapat berbagai makanan segar.
Saat kemudian Jerman menyerah pada sekutu dan, disusul Jepang, banyak anggota Kriegsmarine yang memilih bersembunyi di perkebunan teh Cikopo.
- Mayjen TNI Cerita Kerasnya Gemblengan Jadi Pasukan Elite Kopassus, Kemampuan Jangan Diragukan!
- Pasukan Elite Baret Merah Buru & Tumpas Gerombolan PKI Kolonel Sahirman di Gunung Merapi-Merbabu
- Aksi Sangar Pasukan Elite TNI Serbu Markas Musuh Rebut Bandara Banyuwangi, Ini Penampakannya
- Jenderal Kopassus Ungkap Bagi Pasukan Elite Satu Peluru Harus Satu Nyawa
Setelah Perang Dunia II usai, nasib para tentara Jerman ini tak menentu.
Mereka dipaksa oleh Inggris yang datang ke Indonesia untuk menjaga camp tawanan Jepang yang berisi orang Eropa di Bogor, sebelum dibebaskan.
Nasib Tragis Tentara Jerman di Indonesia
Mereka sendiri tak beniat bertempur dengan pihak Indonesia.
Namun Inggris menjadikan mereka 'tameng' untuk menjaga orang-orang Belanda yang ditahan Jepang. Mereka pun diserang oleh pejuang Indonesia.
Letnan Satu Will Schumler dan Wilhelm Jens tewas saat diserang gerilyawan Indonesia di Bogor.
Para pejuang juga sulit membedakan orang Belanda dan orang Jerman. Seringkali mereka salah sasaran.
Seperti Letnan W Martens tewas dalam perjalanan kereta api Jakarta-Bogor tanggal 10 September 1945.
Sebagian Tentara Jerman pun Ada Yang Bersimpati dan Membantu Perjuangan Indonesia
Seperti orang-orang Jepang, beberapa eks serdadu Jepang ini pun diketahui pernah menjadi pelatih militer untuk para pejuang Indonesia selama perang kemerdekaan.