Orang Madura Andalan Angkatan Udara Inggris
Salah satu pendiri TNI AU. Dia mengikuti puluhan kali misi pengeboman.
Dia disebut The Black Mascot. Mengikuti misi pengemboman puluhan kali bersama Skadron Bomber Royal Air Force (RAF).
Orang Madura Andalan Angkatan Udara Inggris
Angkatan Udara Inggris Atau Royal Air Force (RAF) Adalah Salah Satu Yang Terbaik Saat Perang Dunia II
Mereka mati-matian mempertahankan langit Inggris dari serangan Jerman.
Tentara Jerman tak pernah bisa menginjakkan kaki mereka di Inggris.
-
Kapan Sesko TNI AU resmi didirikan? Seskoau resmi didirikan pada tanggal 1 Agustus 1963.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa tujuan utama didirikannya Sesko TNI AU? Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) didirikan dengan tujuan untuk mencetak perwira-perwira Angkatan Udara Indonesia yang memiliki kompetensi tinggi dalam bidang kepemimpinan, strategi militer, dan pengetahuan operasional.
-
Bagaimana kemampuan TNI AU saat itu dibandingkan dengan negara tetangga? “Negara-negara tetangga pada tahun 1962, belum memiliki pesawat tempur supersonik seperti MiG-21,” tulis Marsekal Muda (Pur) Wisnu Djajengminardo.Hal itu dimuat dalam biografinya Kesaksian Kelana Angkasa yang diterbitkan Angkasa Bandung.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Apa yang nyaris digunakan oleh TNI AU sebagai pesawat tempur? Jet tempur terbaru itu nyaris memperkuat TNI AU. Batal di saat-saat terakhir.
Setelah melemahkan Angkatan Udara Jerman, RAF mulai membombardir wilayah Jerman.
Target utama mereka adalah pabrik-pabrik senjata dan objek strategis lainnya.
Salah Satu Kru Bomber Tersebut Adalah Orang Madura, Halim Perdanakusuma
Tak banyak yang tahu, jika salah satu Bapak TNI Angkatan Udara ini pernah berlaga di medan perang Eropa.
Abdul Halim Perdanakusuma lahir di Sampang Madura 18 November 1922. Dia sempat mengikuti pendidikan pamong praja di era Hindia Belanda.
Menjelang Perang Dunia II, Belanda merekrut banyak pemuda pribumi untuk dijadikan tentara. Halim menjadi perwira AL Belanda dan bertugas di kapal torpedo.
Dalam sebuah pertempuran mengadang armada Jepang, kapalnya terkena tembakan.
Sebagian awaknya diselamatkan kapal Inggris dan dibawa ke India.
Di India Halim Perdanakusuma Mengikuti Pendidikan Angkatan Udara
Halim mengajukan permohonan pindah ke Angkatan Udara. Dia kemudian mengikuti pendidikan di Royal Canadian Air Force jurusan navigasi.
Di London, Halim menjadi anggota Angkatan Udara Kerajaan Inggris atau Royal Air Force (RAF).
Dia bertugas di Skadron Pengebom dan mengawaki pesawat jenis Lancaster dan Liberator.
"Selama bertugas di Angkatan Udara Kerajaan Inggris, tercatat sudah 42 kali ikut dalam serangan udara ke wilayah Jerman dan Prancis," demikian ditulis dalam buku Bakti TNI Angkatan Udara 1946-2003.
- Ternyata Ini Rumah Sakit Singapura yang Menjadi Langganan Orang Indonesia Berobat
- 50 Ucapan Ulang Tahun untuk Bos yang Sopan dan Berkesan dalam Bahasa Indonesia & Inggris, Berikan Doa & Harapan Terbaik buat Atasan
- Kata Terima Kasih untuk Orang Tua dalam Bahasa Inggris dan Artinya, Penuh Makna
- Penuh Bahaya, Kisah Kakek Anies Baswedan Bawa Surat 'Sakti' dari Mesir ke Tanah Air
Dia Dijuluki The Black Mascot
Istimewanya, setiap kali dia ikut dalam misi pengeboman, seluruh pesawat dapat kembali dengan selamat. Kehadirannya dianggap membawa keberuntungan untuk tim.
"Halim kemudian dijuluki sebagai black mascot atau si jimat hitam."
Pengalamannya di RAF kelak sangat berguna selama perang kemerdekaan Indonesia.
Setelah Mendengar Berita Kemerdekaan Republik Indonesia, Halim Kembali ke Tanah Air
Dia turut membidani Angkatan Udara Republik Indonesia.
Salah satu misi yang dirancangnya adalah mengebom markas Belanda di Ambarawa, Salatiga dan Semarang.
Halim Perdanakusuma Gugur Dalam Misi Penerbangan
Halim bersama pilot Iswahjudi menerbangkan pesawat Avro Anson RI-003 dari Thailand menuju Bukittinggi.
Nahas, pesawat tersebut diterjang badai hingga mengalami kecelakaan tanggal 14 Desember 1947.
"Pesawat tersebut jatuh di Pantai Lumut, Tanjung Hantu, Semenanjung Malaka," tulis TNI AU.
Pemerintah Indonesia menganugerahi beliau penghargaan sebagai Pahlawan Nasional tahun 1975.