Terungkap, ini Alasan Bung Karno Pilih Tanggal 17 Agustus Untuk Proklamasikan Kemerdekaan RI
Kenapa tidak memilih tanggal lain? Ini penjelasan lengkapnya.
Kenapa tidak memilih tanggal lain? Ini penjelasan lengkapnya.
Terungkap, ini Alasan Bung Karno Pilih Tanggal 17 Agustus Untuk Proklamasikan Kemerdekaan RI
Jepang menyerah pada sekutu tanggal 15 Agustus 1945 setelah Nagasaki dan Hiroshima dibom atom. Peristiwa itu mempercepat kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik.
-
Dimana Soekarno diasingkan? Penganan Pelite rupanya juga menjadi kue favorit Bung Karno saat berada dipengasingan di Kota Muntok sekitar tahun 1949.
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Apa yang diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 5 Agustus 1962? Hotel Indonesia diresmikan pada tanggal 5 Agustus 1962 oleh Presiden RI Pertama, Soekarno, guna menyambut pagelaran Asian Games IV tahun 1962.
-
Mengapa Soeharto merasa terpanggil untuk mempertahankan kemerdekaan RI? Sebagai perwira militer, Soeharto mengaku seolah mendapat panggilan untuk mempertahankan kemerdekaan RI.
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
-
Apa perintah pertama yang diberikan Soekarno sebagai Presiden RI? "Beri aku sate ayam 50 tusuk!" Hari menjelang malam saat Sukarno pulang dengan berjalan kaki. Dia melihat ada tukang sate di pinggir jalan. Saat perutnya keroncongan, Bung Karno pun memberikan perintah pertamanya. "Beri aku sate ayam 50 tusuk," katanya. Itulah perintah pertama yang dikeluarkannya.
Para Pemuda Mendesak Bung Karno dan Bung Hatta Segera Menyatakan Kemerdekaan Hari itu Juga
Para pemuda sempat mengancam Sukarno. Mereka meminta Bung Karno segera memberi tanda bergerak. Mereka mengaku sudah siap melawan Jepang dan merampas senjata mereka..
Bung Karno Menolak Permintaan Para Pemuda. Dia Menegaskan Revolusi Tak Bisa Terburu-Buru
Soekarno mengaku sudah menyiapkan hari baik yang dipilihnya saat masih berada di Saigon. Di Vietnam, Soekarno-Hatta menemui Marsekal Terauchi, Panglima Tentara Jepang untuk Asia Tenggara. "Aku sudah merencanakan seluruh pekerjaan ini dikerjakan pada tanggal 17," kata Bung Karno.
Kenapa Tanggal 17 Agustus 1945?
"17 Adalah angka yang suci. Kita sedang berada di Bulan Ramadan, dan Hari Jumat adalah tanggal 17. Jumat Legi, Jumat yang manis, Jumat suci. Alquran diturunkan tanggal 17 dan Orang Islam Salat 17 rakaat dalam sehari," kata Sukarno.
"Aku menyadari, adalah takdir Tuhan peristiwa ini akan jatuh di hari keramat-Nya. Proklamasi akan berlangsung tanggal 17. Revolusi akan mengikuti setelah itu," tambah Bung Karno.
Rangkaian Sejarah Proklamasi Indonesia Sempat Diwarnai Aksi Penculikan
Pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok. Namun malam harinya, keduanya sudah bisa berada di Jakarta kembali.
Sesuai Rencana Sukarno, Proklamasi Dibacakan Tanggal 17 Agustus
Bung Karno menggambarkan upacara itu sangat sederhana. Bendera pertama yang dikibarkan adalah jahitan tangan Ibu Fatmawati. Tiangnya dari batang bambu yang ditancapkan beberapa saat sebelumnya ke tanah. Tidak ada musik, tidak ada orkestra, hanya lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan bersama.
"Alhamdulillah, Bendera Republik Sekarang Telah Berkibar."
"Kalau pun ia diturunkan lagi, itu harus melalui mayat dari 72 juta bangsaku. Kami tak akan melupakan semboyan revolusi: Sekali Merdeka tetap Merdeka!" tegas Bung Karno.