5 Kebiasaan Pemicu Kolesterol Tinggi di Usia Muda, Ketahui Cara Menurunkannya secara Alami
Saat ini, kolesterol tinggi tidak lagi menjadi masalah bagi para lansia. Mereka yang berusia muda pun juga berisiko karena kebiasaan yang mereka lakukan.
Mengidentifikasi dan mengubah kebiasaan ini sangat penting untuk menjaga kadar kolesterol tetap sehat, terutama di usia muda.
5 Kebiasaan Pemicu Kolesterol Tinggi di Usia Muda, Ketahui Cara Menurunkannya secara Alami
Kebiasaan sehari-hari yang tampaknya tidak berbahaya, mulai dari pola makan yang tidak terkontrol hingga gaya hidup sedentari, telah menjadi pemicu utama peningkatan kadar kolesterol di kalangan anak muda.
Berikut merdeka.com mengulas kebiasaan pemicu kolesterol tinggi di usia muda, yang mungkin selama ini kita biarkan.
Pola Makan yang Buruk
Kebiasaan mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak jenuh dan lemak trans tinggi dapat meningkatkan produksi kolesterol oleh hati melebihi kebutuhan tubuh.
Makanan seperti keju tinggi lemak, daging berlemak, susu kental manis, mentega, dan makanan olahan yang digoreng seperti keripik adalah contoh yang tinggi akan lemak trans dan lemak jenuh.
Anak usia 4-18 tahun disarankan untuk mengonsumsi 25-35% lemak dari total kalori harian mereka untuk menjaga pola makan yang sehat.
-
Bagaimana cara menurunkan kolesterol di usia muda? Cara Menurunkan Kolesterol di Usia Muda 1. Perubahan pola makan Mengurangi konsumsi makanan berlemak tinggi, seperti daging merah, makanan cepat saji, dan makanan olahan merupakan langkah pertama yang efektif untuk menurunkan kolesterol tinggi.Gantilah dengan makanan kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan ikan salmon.
-
Bagaimana cara menurunkan kolesterol tinggi? Perbanyak makan sayur dan buah. Sayur dan buah mengandung serat yang dapat membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Anda disarankan untuk mengonsumsi sekitar 500 gram buah dan sayur setiap hari.
-
Bagaimana cara mengatasi kolesterol tinggi? Jika perubahan gaya hidup tidak efektif, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk menurunkan kadar kolesterol. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tertentu terutama pada wanita usia produktif.
-
Kapan risiko kolesterol tinggi meningkat seiring bertambahnya usia? Kadar kolesterol cenderung naik seiring bertambahnya usia, terutama pada pria. Wanita juga menghadapi peningkatan risiko saat mengalami menopause.
-
Bagaimana cara menurunkan kadar kolesterol? Untuk mencoba menstabilkannya, Anda bisa coba membuat minuman alami ini.
Keseringan Duduk
Gaya hidup sedentari, seperti menghabiskan waktu luang dengan duduk menonton TV atau bermain game berjam-jam, dapat menurunkan kemampuan enzim yang mengubah kolesterol LDL menjadi HDL hingga 95%.
Ini meningkatkan risiko serangan jantung sebesar 30%. Oleh karena itu, penting untuk berdiri setiap 30 menit atau berjalan selama lima menit setiap jam untuk melawan rasa malas dan meningkatkan aktivitas fisik.
Konsumsi Makanan Manis
Berlebihan Pola makan yang penuh dengan makanan manis dapat mendorong hati untuk memproduksi banyak kolesterol jahat dan trigliserida, sementara menurunkan kadar kolesterol baik.
Orang yang mengonsumsi 10% atau lebih gula tambahan dari total kalori normal mereka memiliki kadar HDL yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari setengah jumlah tersebut.
Terlalu Sering Minum Kopi yang Tidak Di-filter
Jika Anda terbiasa minum kopi setiap hari, terutama jenis kopi seperti french press, kopi Turki, atau espresso yang tidak menggunakan filter, Anda mungkin ingin mengurangi konsumsinya.
Kopi-kopi tersebut dapat meningkatkan kolesterol karena tidak menggunakan filter dalam proses pembuatannya.
Stres
Stres kronis juga dapat mempengaruhi kadar kolesterol. Ketika stres, tubuh melepaskan hormon yang dapat meningkatkan produksi kolesterol.
Selain itu, stres sering kali dikaitkan dengan kebiasaan makan yang buruk, yang juga dapat meningkatkan kolesterol.
Dampak Kolesterol Tinggi
Kolesterol tinggi dalam tubuh dapat memiliki dampak yang serius dan beragam, terutama pada sistem kardiovaskular.
Berikut adalah penjelasan panjang mengenai dampak kolesterol tinggi pada tubuh:
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis, yaitu kondisi di mana plak yang terdiri dari kolesterol dan substansi lainnya menumpuk di dinding arteri.
Penumpukan ini menyempitkan arteri dan membatasi aliran darah ke jantung, yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.
Gejala umum termasuk nyeri dada atau angina, dan jika arteri benar-benar tersumbat, dapat terjadi serangan jantung.
Sama seperti penyakit jantung koroner, kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan pembentukan plak di arteri yang menuju ke otak.
Jika plak ini pecah atau menyebabkan pembuluh darah tersumbat, aliran darah ke otak akan terganggu, yang bisa mengakibatkan stroke.
Stroke adalah kondisi medis darurat yang terjadi ketika pasokan darah ke bagian otak terputus, menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak.
Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Penumpukan plak di arteri tidak hanya menyempitkan pembuluh darah tetapi juga meningkatkan tekanan darah.
Jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui arteri yang sempit, yang dapat menyebabkan hipertensi.
Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama untuk banyak penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung dan stroke.
Kolesterol tinggi juga dapat mempengaruhi arteri di bagian tubuh lain, seperti kaki.
Ini dikenal sebagai penyakit arteri perifer, yang dapat menyebabkan nyeri kaki saat berjalan, dan dalam kasus yang parah, bisa menyebabkan kebutuhan amputasi karena aliran darah yang sangat terbatas ke ekstremitas.
Penyakit Arteri Karotis
Arteri karotis adalah pembuluh darah utama yang menyuplai darah ke otak, wajah, dan leher. Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri ini, yang dapat mengurangi aliran darah dan meningkatkan risiko stroke.
Angina (Nyeri Dada)
Angina adalah nyeri dada yang disebabkan oleh aliran darah yang tidak cukup ke otot jantung. Ini sering terjadi karena arteri koroner yang menyempit akibat penumpukan plak kolesterol. Angina bisa menjadi tanda bahwa seseorang berisiko tinggi terkena serangan jantung.
Serangan Jantung
Jika plak di arteri koroner pecah, bisa terjadi gumpalan darah yang menghalangi aliran darah ke jantung. Ini dapat menyebabkan serangan jantung, di mana sebagian otot jantung mulai mati karena kekurangan oksigen.
Henti Jantung Mendadak
Dalam beberapa kasus, kolesterol tinggi dapat menyebabkan henti jantung mendadak, yang terjadi ketika jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba.
Ini bisa disebabkan oleh gangguan listrik di jantung yang sering dikaitkan dengan penyakit jantung yang ada.
Bagaimana Cara Menurunkan Kolesterol secara Alami?
Menurunkan kolesterol secara alami melibatkan perubahan gaya hidup dan pola makan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan:
Mengonsumsi Oat
Memulai hari dengan semangkuk oat dapat memberikan 1-2 gram serat larut, yang membantu menurunkan kolesterol LDL (kolesterol jahat). Pedoman nutrisi merekomendasikan asupan serat harian sebanyak 20-35 gram.
Menggunakan Minyak Nabati
Minyak nabati cair seperti canola, bunga matahari, dan safflower saat memasak dapat membantu menurunkan LDL.
Mengonsumsi Buah-buahan Tinggi Pektin
Apel, anggur, stroberi, dan jeruk kaya akan pektin, jenis serat larut yang dapat menurunkan LDL.
Makanan yang Mengandung Sterol dan Stanol
Sterol dan stanol yang diekstrak dari tanaman dapat menyerap kolesterol dari makanan, menurunkan LDL hingga 10% jika dikonsumsi sebanyak 2 gram per hari.
Mengonsumsi Kedelai
Makanan yang terbuat dari kedelai dapat menurunkan LDL sebesar 5 hingga 6 persen jika mengonsumsi 25 gram protein kedelai per hari.
Mengonsumsi Ikan Berlemak
Ikan yang kaya omega-3 seperti salmon dan makarel dapat mengurangi trigliserida dalam aliran darah dan menjaga kesehatan jantung.
Olahraga Teratur
Aktivitas fisik seperti lari, jalan cepat, bersepeda, atau berenang dapat menurunkan kolesterol dan berat badan.
Menghindari Kuning Telur
Kuning telur mengandung kolesterol tinggi, sehingga mengurangi konsumsinya dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Tidak Merokok
Merokok dapat menurunkan kolesterol HDL (kolesterol baik) dan meningkatkan risiko penyakit jantung, sehingga berhenti merokok sangat disarankan.
Makanan seperti alpukat, ubi jalar, brokoli, lobak, pir, wortel, apel, kacang merah, biji rami, dan gandum mengandung serat larut yang dapat mengurangi penyerapan kolesterol ke dalam aliran darah.
Selain itu, mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans juga penting. Mengganti camilan tidak sehat dengan buah-buahan atau sayuran segar, serta memastikan asupan cukup air setiap hari juga dapat membantu.