9 Kebiasaan Sehari-hari yang Tanpa Sadar Mempersingkat Umur Anda, Ketahui Cara Mengatasinya
Kita sering kali tidak menyadari bahwa rutinitas yang kita anggap biasa, bisa berperan penting dalam memperpanjang atau justru memperpendek usia.
Kebiasaan sehari-hari mungkin terlihat sepele, tetapi tahukah Anda bahwa beberapa di antaranya dapat berdampak besar pada harapan hidup?
Kita sering kali tidak menyadari bahwa rutinitas yang kita anggap biasa, seperti pola makan, aktivitas fisik, hingga bagaimana kita mengelola stres, bisa berperan penting dalam memperpanjang atau justru memperpendek usia kita. Kebiasaan buruk yang terus menerus dilakukan bisa memicu berbagai penyakit serius yang mempercepat penuaan dan menurunkan kualitas hidup.
-
Apa saja kebiasaan yang harus mulai diterapkan di usia 30an untuk menjaga kesehatan jantung? Memasuki usia 30-an, kesadaran terhadap kondisi kesehatan perlu kita tingkatkan untuk cegah masalah lebh lanjut. 6 Kebiasaan yang Harus Mulai Diterapkan di Usia 30-an demi Kesehatan Jantung Kesehatan jantung adalah salah satu aspek penting dalam menjalani hidup yang panjang dan berkualitas.
-
Apa saja kebiasaan sehat yang bisa memperpanjang umur lebih dari 10 tahun? Dilansir Time (19/4/2019), sebuah penelitian menyebutkan bahwa menerapkan lima gaya hidup sehat dapat memperpanjang usia hingga lebih dari 10 tahun.
-
Di mana perbandingan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? Beberapa contoh tersebut merupakan penerapan perbandingan yang kerap kita lakukan.
-
Mengapa penting untuk menjaga gaya hidup sehat di usia lanjut? "Temuan kami menunjukkan bahwa mempertahankan gaya hidup sehat penting, bahkan di usia lanjut," kata Dr. Gao.
-
Apa saja kebiasaan yang harus dihindari agar daya ingat tidak menurun? Namun, ada beberapa kebiasaan yang bisa menurunkan daya ingat, antara lain: Kurang tidur. Kurang tidur dapat mempengaruhi kemampuan otak untuk memproses informasi secara efektif.
-
Mengapa kebiasaan makan sehat bisa memperpanjang umur? Daging olahan, gorengan, dan minuman manis dapat meningkatkan risiko penyakit kronis dan kematian. Perbanyak konsumsi sumber gizi nabati yang bisa menurunkan risiko kematian dini sebesar 12--15%. Makanan harian Anda harus mengandung serat, ikan, protein nabati, dan lemak sehat. Bahkan, konsumsi ikan seminggu sekali saja dapat menurunkan risiko kematian hingga 15%.
Seiring bertambahnya usia, menjaga tubuh dan pikiran tetap sehat menjadi semakin penting. Namun, banyak orang masih meremehkan dampak negatif dari kebiasaan seperti tidur, bermain ponsel, atau bahkan hanya sekadar duduk.
Dalam artikel berikut ini, kami akan sampaikan apa saja kebiasaan sehari-hari yang dapat memperpendek usia namun jarang diperhatikan.
Kurang Tidur dan Keseringan Tidur
1. Terlalu Sering Begadang
Begadang atau kurang tidur adalah kebiasaan yang umum di kalangan banyak orang, terutama di kalangan pekerja dan pelajar. Tidur yang cukup sangat penting untuk pemulihan fisik dan mental.
Ketika seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup, tubuh tidak memiliki waktu yang cukup untuk memperbaiki sel-sel yang rusak dan mengatur hormon. Kurang tidur juga dapat mempengaruhi fungsi kognitif, meningkatkan risiko kecelakaan, dan menyebabkan gangguan mood seperti depresi dan kecemasan.
Penelitian menunjukkan bahwa kurang dari enam jam tidur per malam dapat meningkatkan risiko kematian hingga 12%, serta memperburuk kondisi kesehatan seperti hipertensi dan diabetes.
Untuk menghindari begadang, tetapkan waktu tidur dan bangun yang konsisten setiap hari, dan buat rutinitas malam yang menenangkan seperti membaca atau meditasi. Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman dengan kamar yang gelap, sejuk, dan tenang, dan lakukan olahraga teratur, tetapi hindari aktivitas berat menjelang tidur.
Selain itu, kelola stres dengan teknik relaksasi seperti yoga atau pernapasan dalam, dan batasi tidur siang hanya 20-30 menit agar tidak mengganggu tidur malam.
2. Terlalu Banyak Tidur
Meskipun tidur penting, tidur berlebihan juga memiliki dampak negatif pada kesehatan. Tidur lebih dari sembilan jam sehari telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.
Tidur berlebihan sering kali menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang mendasari, seperti depresi atau gangguan tidur lainnya. Selain itu, tidur terlalu lama dapat mengurangi aktivitas fisik sehari-hari, yang berkontribusi pada masalah kesehatan seperti obesitas dan penyakit jantung.
Untuk mengatasi kebiasaan tidur berlebihan, tetapkan jadwal tidur yang konsisten dan batasi durasi tidur malam menjadi 7-8 jam. Selain itu, tingkatkan aktivitas fisik di siang hari dan ciptakan rutinitas yang membuat Anda lebih terlibat secara mental. Menghindari tidur siang yang terlalu lama juga dapat membantu menjaga energi dan kebangkitan yang lebih baik.4o mini
3. Terlalu Sering Menggunakan Ponsel
Penggunaan ponsel yang berlebihan tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik tetapi juga mental. Dengan meningkatnya ketergantungan pada ponsel, banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam dalam posisi duduk yang tidak sehat.
Ini dapat menyebabkan masalah postur, nyeri otot, dan bahkan gangguan penglihatan akibat paparan layar yang berkepanjangan. Selain itu, penggunaan media sosial secara berlebihan dapat meningkatkan perasaan cemas dan depresi, yang berkontribusi pada penurunan kualitas hidup.
Untuk mengurangi penggunaan ponsel yang berlebihan, tentukan waktu tertentu untuk menggunakan ponsel dan matikan notifikasi yang tidak penting. Alihkan perhatian Anda dengan aktivitas lain, seperti membaca, berolahraga, atau bersosialisasi secara langsung. Mengatur batas waktu harian untuk penggunaan aplikasi juga dapat membantu Anda lebih sadar akan waktu yang dihabiskan di ponsel.
Suka Menahan Marah dan Cemas
4. Banyak Duduk
Kebiasaan duduk terlalu lama adalah salah satu faktor risiko utama bagi kesehatan masyarakat modern. Banyak pekerjaan saat ini mengharuskan individu untuk duduk selama berjam-jam tanpa henti.
Penelitian menunjukkan bahwa duduk lebih dari tiga jam sehari dapat memperpendek usia hingga dua tahun karena meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker.
Untuk melawan efek negatif dari duduk, penting untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur, seperti berjalan kaki atau melakukan peregangan setiap satu jam.
5. Memendam Amarah
Mengelola emosi adalah aspek penting dari kesehatan mental dan fisik. Memendam amarah dapat menyebabkan stres kronis, yang berdampak negatif pada tubuh.
Ketika seseorang merasa marah tetapi tidak mengekspresikannya, tubuh akan menghasilkan hormon stres seperti kortisol dalam jumlah tinggi. Kadar kortisol yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan peradangan dalam tubuh, yang berkontribusi pada masalah jantung dan gangguan metabolisme. Mengembangkan keterampilan komunikasi dan teknik relaksasi dapat membantu mengelola emosi dengan lebih baik.
6. Cemas Berlebihan
Kecemasan adalah respon normal terhadap stres, tetapi ketika menjadi kronis, dampaknya bisa merugikan. Kecemasan berlebihan dapat memicu reaksi fisiologis dalam tubuh yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan sistem imun.
Orang dengan kecemasan tinggi sering mengalami masalah tidur, kelelahan kronis, dan gangguan pencernaan. Mengadopsi teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, atau terapi perilaku kognitif dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Kurang Olahraga dan Interaksi dengan Sesama
7. Kurangnya Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik adalah kunci untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Kurangnya olahraga dapat menyebabkan penumpukan lemak tubuh, meningkatkan risiko diabetes tipe 2, hipertensi, serta gangguan kardiovaskular.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang aktif secara fisik memiliki harapan hidup lebih panjang dibandingkan mereka yang tidak bergerak sama sekali. Hanya dengan melakukan aktivitas ringan selama 15 menit sehari—seperti berjalan cepat atau bersepeda—dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan jantung dan mental.
8. Konsumsi Daging Merah Berlebihan
Diet tinggi daging merah telah menjadi perhatian utama dalam penelitian kesehatan masyarakat. Daging merah mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging olahan (seperti sosis dan bacon) juga berkaitan dengan peningkatan risiko kanker usus besar. Mengganti daging merah dengan sumber protein lain seperti ikan, unggas, atau nabati (kacang-kacangan dan biji-bijian) tidak hanya baik untuk kesehatan jantung tetapi juga dapat membantu memperpanjang harapan hidup.
9. Kurangnya Hubungan Sosial Positif
Hubungan sosial yang kuat memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan mental dan fisik seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang merasa terhubung dengan orang lain cenderung memiliki harapan hidup lebih tinggi dibandingkan mereka yang merasa kesepian atau terisolasi secara sosial.
Kurangnya interaksi sosial dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan serta berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh. Membangun jaringan sosial yang positif melalui kegiatan komunitas atau hobi bersama dapat membantu meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.