Amalan Sunah di Hari Tasyrik, Perbanyak Zikir dan Doa
Hari tasyrik menjadi momen bagi kita untuk memperbanyak amalan sunnah seperti dzikir dan berdoa.
Hari tasyrik tak hanya menawarkan kenikmatan tapi juga menjadi momen untuk memperbanyak amalan tertentu.
Amalan Sunah di Hari Tasyrik, Perbanyak Zikir dan Doa
Hari Tasyrik, yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 bulan Dzulhijjah dalam penanggalan Hijriyah merupakan momen penting bagi umat Muslim setelah merayakan Hari Raya Idul Adha. Dari Nubaisyah Al Hudzali, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim).
-
Apa saja amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan di Hari Raya Idul Adha? Ada enam amalan sunnah yang bisa dilakukan menyambut Hari Raya yang juga dikenal dengan sebutan Lebaran Haji ini. Sunnah di Hari Raya Idul Adha bisa dilakukan untuk menambah pahala bagi seluruh umat Islam di dunia.
-
Apa itu sholat sunnah? Sholat sunnah adalah sholat yang dilakukan oleh umat Islam selain sholat wajib lima waktu. Kata Sunnah berarti cara Nabi Muhammad SAW, dan sholat sunnah adalah yang dia lakukan secara teratur.
-
Bagaimana cara sholat sunnah dikerjakan? Pelaksanaan sholat istikharah sama dengan sholat sunnah pada umumnya.
-
Bagaimana cara umat Islam merayakan hari Tasyrik? Pada hari-hari tersebut, umat Islam dilarang melaksanakan ibadah puasa apapun. Hukum berpuasa di hari tasyrik bahkan diharamkan.
-
Kapan hari Tasyrik? Hari Tasyrik adalah periode tiga hari yang dimulai setelah Hari Raya Idul Adha dalam agama Islam. Periode ini mencakup tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah. Hari Raya Idul Adha sendiri jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.
-
Apa saja Sunnah yang dianjurkan ketika berbuka puasa? Ada sunnah-sunnah saat berbuka puasa yang sebaiknya dipelajari dan diamalkan. Setelah seharian menahan lapar dan dahaga, waktu berbuka menjadi begitu istimewa.
Imam Nawawi rahimahullah berkata,
“Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah). Disebut tasyrik karena tasyrik itu berarti mendendeng atau menjemur daging qurban di terik matahari. Dalam hadits disebutkan, hari tasyrik adalah hari untuk memperbanyak dzikir yaitu takbir dan lainnya.” (Syarh Shahih Muslim).
rumaysho.com
Di hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah) ini pula, kaum muslimin tidak diperbolehkan berpuasa, menurut pendapat yang dikuatkan dalam madzhab Syafi’i. Selain menjadi hari untuk makan-makan, hari tasyrik juga menjadi hari untuk memperbanyak ibadah. Ya, terdapat amalan sunah di hari tasyrik yang sangat dianjurkan untuk diamalkan.
Memperbanyak Zikir
Mungkin berzikir sudah menjadi amalan biasa bagi sebagian orang. Namun zikir pada hari tasyrik terasa berbeda, karena Allah SWT menjelaskan dalam salah satu ayatnya, “Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang terbilang.” (QS. Al Baqarah: 203). Ini menunjukkan adanya perintah berzikir di hari-hari tasyrik.
Memperbanyak Doa Sapu Jagat
Doa sapu jagat merupakan doa yang di dalamnya penuh dengan kebaikan dunia dan akhirat. Doa ini juga menjadi doa yang paling sering dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Anas bin Malik mengatakan, “Do’a yang paling banyak dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “Allahumma Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” [Wahai Allah, Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka].” (HR. Bukhari dan Muslim).
Allah Ta’ala berfirman, “Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” [Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka].” (QS. Al Baqarah: 200-201).
Terkait dengan hari tasyrik, ada sebuah riwayat dari Al Jashshosh, dari Kinanah Al Qurosy, dia mendengar Abu Musa Al Asy’ariy berkata ketika berkhutbah di hari An Nahr (Idul Adha), “Tiga hari setelah hari An Nahr (yaitu hari-hari tasyriq), itulah yang disebut oleh Allah dengan ayyam ma’dudat (hari yang terbilang). Do’a pada hari tersebut tidak akan tertolak (pasti terkabul), maka segeralah berdo’a dengan berharap pada-Nya.”
Banyak Bersyukur pada Allah
Pada hari tasyrik, kita mendapatkan berbagai macam nikmat dengan makan dan minum. Selain itu, juga terdapat nikmat qolbiyah (nikmat hati) dengan berzikir kepada Allah. Dan seperti yang kita tahu, sebaik-baik hati adalah yang sering berzikir dan bersyukur. Dengan demikian nikmat yang telah kita terima akan menjadi sempurna.