Berdiri Sejak 1838, Intip Potret Kedai Jamu di Jalan Andir Bandung yang Melegenda
Kabarnya, tempat itu sudah berdiri sejak 1838 oleh seseorang yang memiliki pengalaman seputar obat-obatan tradisional. Tak hanya melayani pembelian, pegawai di sana pun bisa membantu menganalisa kondisi medis yang dialami pengunjung.
Sebuah toko jamu di Kawasan Pasar Baru, Jalan Pasar Barat, Nomor 44, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Jawa Barat menjadi sentra penjualan obat tradisional legendaris.
Lokasi bernama Toko Jamu Babah Kuya ini sehari-harinya tak pernah sepi pelanggan. Mereka rata-rata mencari racikan obat herbal dari pegawainya yang andal. Terdapat ratusan jenis tanaman yang bisa dijadikan sebagai bahan campuran jamu.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Kabarnya, tempat itu sudah berdiri sejak 1838 oleh seseorang yang memiliki pengalaman seputar obat-obatan tradisional. Tak hanya melayani pembelian, pegawai di sana pun bisa membantu menganalisis kondisi medis yang dialami pengunjung.
Saat ini, toko jamu tersebut masih eksis dan dikelola oleh generasi kelimanya. Berikut ulasan selengkapnya tentang Toko Jamu Babah Kuya yang melegenda.
Menyediakan Berbagai Jenis Tanaman Obat
©2023 Dokumentasi Humas Pemkot Bandung/Merdeka.com
Saat didirikan oleh Babah Kuya, tempat ini langsung menjual bahan jamu dan tanaman herbal. Beberapa di antaranya seperti temulawak, jahe, kunyit, sirsak dan yang lainnya.
Diungkap pemilik yang merupakan generasi kelima, Hendra Tanuwirja, bahan-bahan herbal di tempatnya dijual dengan harga yang berbeda-beda sesuai jenisnya. Kemudian, bahan itu juga didatangkan dari berbagai wilayah di Indonesia.
"Di sini terdapat banyak jenis jamu, di antaranya yang berasal dari tanaman obat-obatan, seperti temulawak, kunyit, jahe, daun sirsak, dan lain-lain. Jamu dibanderol dengan harga mulai dari Rp10.000/ons sampai Rp200.000/ons," sebut Hendra, mengutip laman Humas Pemkot Bandung, Jumat (10/2).
Bisa Konsultasi Penyakit
©2023 Dokumentasi Humas Pemkot Bandung/Merdeka.com
Hendra mengungkapkan jika calon pembeli bisa terlebih dahulu mengonsultasikan penyakit yang dideritanya. Dari situ, dirinya akan mengetahui dan menyiapkan racikan yang pas, sesuai kebutuhan pembeli.
"Di toko ini juga, pembeli bisa berkonsultasi terlebih dahulu tentang penyakit yang dialami. Lalu, kami akan memberikan rekomendasi jamu yang cocok untuk mengatasi penyakit tersebut," ujar Hendra.
Untuk berkonsultasi, para pembeli bisa menghubungi nomor kontak sang pemilik. Dengan respons cepat, pihak Toko Jamu Babah Kuya akan menjawab kebutuhan yang ditanyakan.