Cerita Unik di Balik Cakwe Khas Bandung, Dikenal Sebagai “Kue Hantu”
Kisahnya bermula dari berabad-abad silam, ketika cakwe pertama diciptakan sebagai sebuah kudapan.
Kisahnya bermula dari berabad-abad silam, ketika cakwe pertama diciptakan sebagai sebuah kudapan.
Cerita Unik di Balik Cakwe Khas Bandung, Dikenal Sebagai “Kue Hantu”
Cakwe menjadi camilan gurih yang banyak digemari. Rasanya gurih dan nikmat saat disantap saat hangat membuat siapapun tak ingin melewatkannya.
Di Bandung, Jawa Barat, cakwe amat mudah dijumpai, mulai dari sekitaran pasar tradisional, depan mini market, sampai area kantin sekolah.
-
Bagaimana suasana di Kafe Balong yang menyerupai suasana Cikole di Bandung? Mengutip Youtube My Beauty Country, destinasi ini membawa suasana Cikole khas Bandung ke Garut. Ini terlihat dari adanya hutan pinus yang teduh dan syahdu. Walau tak sebanyak di Bandung, namun hutan pinus ala Cikole ini mampu membuat pengunjung nyaman dan betah berlama-lama di lokasi.
-
Apa yang ditawarkan Kawah Putih di Bandung? Kawah Putih menawarkan pemandangan danau kawah berwarna putih susu atau cokelat susu saat sedang berkabut. Sedangkan saat cuaca panas, warna air danau terkadang berubah menjadi biru kehijauan yang menawan.
-
Apa saja makanan khas Bandung yang termasuk dalam daftar kuliner terbaik versi Taste Atlas? Beberapa yang masuk di antaranya batagor, mi koclok, kupat tahu, dan soto Bandung.
-
Di mana lokasi Chingu Kafe di Bandung? Berlokasi di Jalan Sawunggaling No. 10 Tamansari, Kota Bandung, Ching Kafe bisa dijadikan tujuan hangout bareng penggemar Korea, termasuk kekasih tercinta.
-
Kapan sentra kuliner PKL Sultan Agung buka? Saat ini, kawasan itu telah ditata oleh pemkot sehingga lebih rapi dan nyaman, dengan jam buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
-
Dimana kita bisa menemukan resep makanan khas Bandung? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (8/8), simak ulasan informasinya berikut ini, 1. Resep Makanan Khas Bandung: Mi Kocok Bahan: - 500 gram kaki sapi - 200 gram mi gepeng siap pakai - 100 gram tauge Bahan kuah kaldu: - 50 gram kemiri - 6 siung bawang putih - 4 liter air - 2 batang serai (memarkan) - 2 sendok makan garam - 1 sendok makan kaldu sapi bubuk - 1 sendok teh merica bubuk Taburan pelengkap: - 3 buah jeruk limau - 3 sendok makan bawang goreng - 2 batang daun seledri - 1 batang daun bawang - saus sambal secukupnya - kecap manis secukupnya Sambal: - 50 gram cabai rawit merah
Namun tahukah bahwa di balik cita rasa cakwe yang lezat terdapat kisah unik terkait penyebutannya. Bagi sebagian kalangan, cakwe dikenal sebagai “kue hantu” yang digoreng.
Kisahnya bermula dari berabad-abad silam, ketika cakwe pertama diciptakan sebagai sebuah kudapan. Berikut selengkapnya.
Cakwe Kue Khas Tiongkok
Mengutip Instagram Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, kuliner ini sebenarnya bukan asli dari Bandung.
Makanan ini dulunya dibawa oleh masyarakat Tiongkok yang merantau ke Indonesia.
Dahulu, masyarakat peranakan mengenalkan kudapan ini sebagai sajian rumahan warisan nenek moyang mereka.
Lambat laun, cakwe berakulturasi dengan lidah masyarakat Indonesia.
Berawal dari Legenda Jenderal Asal Tiongkok
Sebenarnya, penyebutan kue hantu hanya dikenal di kalangan masyarakat Tionghoa saja. Ini berangkat dari penamaannya yakni Cakwe atau “Hantu yang Digoreng” dalam bahasa Hokkian.
Asal usul penamaan hantu kemudian dikaitkan terhadap dua sebab. Pertama dari bentuknya yang menyerupai hantu, yakni berbentuk sedikit lebar dan memanjang berwarna kecokelatan.
Sejarah lainnya menyebut, istilah hantu berasal dari penciptaan awal di negeri Tiongkok pada abad ke-12 silam.
Ketika itu, ada sepasang suami istri yang menjual makanan kecil dan menamai dagangannya sebagai “Hantu yang Digoreng” setelah seorang jenderal dihukum mati karena fitnah.
- Cerita Seni Kutukuprak yang Punah di Sumedang, Dulu Digelar untuk Hibur Warga yang Ditinggal Wafat Anggota Keluarga
- Cerita di Balik Kue Kembang Goyang yang Legendaris, Cara Ibu-Ibu Betawi Menghibur Belanda
- Cerita Lucu Terciptanya Ikat Kepala Khas Kota Bontang: Lindungi Kepala Pejabat yang Botak
- 10 Cerita Dewasa Lucu yang Bikin Ngakak, Cocok Jadi Hiburan Saat Lelah & Jenuh
Sang Jenderal yang Gagah Berani
Mengutip Liputan6, jenderal yang difitnah ini bernama Yue Fie. Ia merupakan pemimpin utama dari Kerajaan Song yang tengah berkuasa sekitar tahun 960—1279.
Sosok ini dikenal akan keberaniannya, terutama setelah menekan suku Jurchen dari Dinasti Jin di Tiongkok Utara.
Atas dasar perintah dari kaisar utama Song, Raja Tang Gaozong, Yue Fie lantas mengadakan kampanye perang.
Ini sebagai upaya untuk mengembalikan daerah-daerah yang direbut oleh Dinasti Jin. Setelah itu, perang pun dapat dilakukan dan daerah miliki Song berhasil direbut kembali.
Sayangnya, hal ini tidak disukai oleh Perdana Menteri Qin Hui karena kampanye dan peperangan hanya menghabiskan anggaran negara.
Setelah membuat tuduhan palsu, Yue Fie pun dihukum mati oleh Raja Tang Gaozong di tahun 1163.
Asal Usul Dikenal sebagai Hantu Goreng
Setelah meninggal, Jenderal Yue Fie banyak mendapat simpati dari masyarakat bahkan mendapat tangisan sedih.
Dari sana, masyarakat kemudian mengekspresikan kesedihan itu dengan membuat kudapan.
Kala itu, kudapan yang dibuat berbentuk memanjang dan disimbolkan saling memunggungi. Penjual kemudian berteriak-teriak untuk mencari pembeli dengan menyebut kata “Hantu Hui Goreng” yang mengarah kepada perdana menteri Qin Hui.
Lama kelamaan makanan ini mulai dikenal karena namanya yang mewakili kemarahan rakyat karena fitnah yang dituduhkan Perdana Menteri Qin Hui. Namun nama tersebut berubah secara bertahap menjadi “You Tiao” yang merupakan nama umum dari cakwe.
Aneka Variasi Cakwe
Di Tiongkok, cakwe biasanya disajikan dengan tiga cara. Pertama dimakan langsung setelah diangkat, lalu dicelupkan ke bubur nasi panas dan dicelupkan ke susu sapi dan kedelai dengan rasa manis.
Sementara untuk di Indonesia, cakwe disukai sebagai kudapan untuk sarapan. Orang-orang Bandung biasanya menyantap cakwe dengan cara dicelupkan saus cabai ataupun sambal kacang yang manis pedas gurih.
Untuk satu porsinya, cakwe dibanderol mulai dari Rp10 ribu sampai Rp20 ribu tergantung ukuran dan rasa. Cakwe juga disandikan dengan odading atau bolang balik yang merupakan roti goreng.