Cerita Yuda Herliansyah Asal Sumedang Berhasil Sulap Kayu Jadi Cuan, Sebulan Bisa Kantongi Rp5 Juta
Dari keterampilannya ini, rata-rata ia mampu mengumpulkan cuan hingga Rp5 juta per bulannya.
Yuda Herliansyah kiranya patut dicontoh karena sukses menyulap kayu menjadi cuan. Pria 34 tahun ini berhasil membuktikan bahwa seopotong kayu bekas, bisa dikreasikan sehingga memiliki nilai ekonomi tinggi.
Di kediamannya, Lingkungan Darangdan, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan, beberapa potong kayu berbagai ukuran ia jadikan kerajinan ukir yang cantik.
-
Bagaimana pesan berantai lucu menyebarkan kebahagiaan di Sumut? Dengan kemudahan teknologi, pesan-pesan ini tidak hanya menawarkan hiburan sejenak, tetapi juga menciptakan ikatan sosial yang kuat di antara pengirim dan penerima. Pesan berantai lucu sering kali mengambil bentuk meme, teka-teki, atau anekdot humoris yang dirancang untuk mengundang senyum dan tawa. Fenomena ini mengilhami kreativitas dalam menyusun pesan-pesan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mungkin menginspirasi orang lain untuk berpartisipasi dan berbagi kembali, menciptakan lingkaran positif yang memperkaya interaksi sosial di dunia maya.
-
Kapan Sujadi memulai budidaya kepiting bakau? Sudah 30 tahun lamanya Sujadi, pria asal Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, menjadi pembudi daya ikan air tawar.
-
Bagaimana Sujadi membudidayakan kepiting bakau? Sujadi menjelaskan, apartemen bertingkat untuk budi daya kepiting itu dibuat dari bahan sederhana yaitu bambu, kayu, dan jerigen bekas yang kemudian disusun secara bertingkat. Kemudian di bagian atas apartemen itu diberi aliran air yang dialirkan melalui pipa ke masing-masing tingkatan apartemen.
-
Bagaimana bumerang berevolusi dari kayu biasa menjadi senjata berburu? Aborigin Manusia prasejarah awalnya melempar batu atau kayu saat berburu. Pada suatu waktu mereka menyadari kayu yang melengkung bisa dilempar dengan lebih akurat dan lebih cepat mengenai sasaran. Dia kemudian memperbaiki bentuk kayu itu sampai bisa dipakai untuk berburu atau dijadikan senjata.
-
Kapan sujud syukur dilakukan? Sujud syukur dapat dilakukan sewaktu-waktu dan secara spontan.Sujud syukur hanya terdapat di luar salat. Jika dilakukan di dalam salat, maka salatnya batal.
-
Di mana kayu ular dapat ditemukan? Tanaman ini dapat tumbuh hingga mencapai 15 meter dan dapat ditemukan di daerah yang kering, bebatuan, atau dekat pantai.
Ukiran yang dibuat juga tidak asal-asalan, karena Yuda sangat memperhatikan detail agar sesuai aslinya. Dari keterampilannya ini, rata-rata ia mampu mengumpulkan cuan hingga Rp5 juta per bulannya.
Berikut kisah Yuda yang menginspirasi karena ubah kayu jadi rezeki.
Awalnya Coba-coba
Yuda mengungkapkan awal mula dirinya terjun ke bisnis kerajinan ukir kayu. Menurutnya, langkah awal ia rintis dengan mencoba belajar pada 2008 lalu.
Sempat teralihkan fokusnya, lalu di 2012 Yuda kembali menekuni usaha kayu ukir ini hingga laku terjual ke luar Sumedang.
"Saya mulai belajar dari 2008, tapi kalau mulai fokus itu tahun 2012 pertama itu membuat ukiran kalung, cincin, terus ukir-ukir kaya topeng-topeng," kata dia, mengutip sumedangkab.go.id
- Cerita Pramono Pengusaha Susu, Rutin Bayar Pajak Rp10 Juta Mendadak Ditagih Rp2 Miliar: Tidak Masuk Akal
- Wanita Ini Calon Kepala Daerah Paling Tajir di Pilkada se-Sumsel, Kalahkan Kekayaan Herman Deru
- Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
- Karyawan Bobol Gudang Sembako Milik Bosnya, Mentega Senilai Rp200 Juta Raib Dicuri
Kayu Sonokeling Jadi Ragam Kerajinan Cantik
Untuk bahan, Yuda menggunakan kayu khusus yakni jenis Sonokeling dengan karakter yang kuat, namun mudah diukir menjadi berbagai macam bentuk.
Namun, proses produksi terkadang menemui hambatan. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah keterbatasan alat produksi. Walau demikian, dirinya selalu berusaha memenuhi pesanan sesuai target.
"Karena kayu sonokeling itu kualitasnya bagus. Proses pengerjaannya memang ada kendala, karena sebagian alat masih kurang lengkap dan masih dibutuhkan," terang Yuda
Ciptakan Cincin sampai Burung Garuda
Sejumlah produk telah Yuda hasilkan dari bahan baku kayu Sonokeling ini. Beberapa pesanan tersebut di antaranya cincin, kacamata, patung besar, pipa rokok lalu kalung ukir.
Selain itu, tak jarang dirinya mendapat pesanan produk lain berupa topeng, replika burung garuda, sketsa wajah, sampai jam tangan yang juga berbahan kayu.
"Kalau hasil karya bermacam-macam, ada patung besar, rumah-rumahan kaya buat bonsai, cincin batu akik, pipa rokok, kalung ukir, lukisan dari paser serta banyak juga yang lainnya,” katanya
Terjual Sampai Singapura
Untuk penjualan, produk-produknya biasa dikirim ke beberapa daerah di Jawa Barat, Sumatera, Bali kemudian Lombok.
Ketika disinggung penjualan terjauh, Yuda mengaku produknya pernah dipesan oleh konsumen dari negara Singapura.
“Penjualannya tergantung ada yang mesan di mana-mananya, ada dari Sumatera, Bali, Lombok, dan sempat ada juga yang paling jauh ke Singapura," tambah Yuda
Kantongi Cuan hingga Rp5 Juta Per Bulan
Harga produknya macam-maca, tergantung jenis dan ukuran. Untuk yang paling murah adalah Rp15 ribu, kemudian Rp500 ribu sampai Rp1 juta per barangnya.
"Kalau harga yang paling murah ada Rp 15 ribu, kalau yang paling mahalnya Rp 500. Kalau patung-patung besar mah Rp 1 juta ke atas," katanya.
Yuda kemudian membocorkan omzet yang didapat dalam satu bulan. Menurutnya, penjualan cukup fluktuatif alias naik turun, namun ia bisa mengantongi cuan kurang lebih Rp 5 juta.
Yuda kemudian mengungkapkan mimpinya yang ingin membuka toko sendiri dan semakin banyak membuat pilihan ukir kayu.
"Mudah-mudahan kedepannya peralatan produksi lebih komplit lagi, bisa buka toko sendiri di tempat strategis, dan bantuan dari pemerintah juga," tambah Yuda, lagi.