Gaya Hidup yang Bisa Tingkatkan Risiko Kanker, Waspadai
Kanker dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan salah satunya bisa berasal dari gaya hidup tidak sehat.
Gaya hidup yang bisa tingkatkan risiko kanker ini juga bisa mengakibatkan masalah kesehatan lainnya.
Gaya Hidup yang Bisa Tingkatkan Risiko Kanker, Waspadai
Meski berakibat buruk, namun nyatanya, masih banyak orang yang mengadopsi gaya hidup tidak sehat ini. Dan tentu saja, gaya hidup ini harus segera diubah untuk meminimalisir munculnya masalah kesehatan di masa depan.
Gaya Hidup Penyebab Kanker
Gaya hidup adalah kumpulan kebiasaan dan perilaku yang dilakukan seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Gaya hidup dapat memengaruhi kesehatan dan risiko penyakit, termasuk kanker. Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
Beberapa gaya hidup yang bisa meningkatkan risiko kanker adalah:
-
Apa saja contoh gaya hidup barat yang meningkatkan risiko kanker? Pada masa lampau, pola makan yang lebih sehat dengan konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan segar lebih umum. Namun, di zaman modern, makanan cepat saji yang kurang bergizi lebih mudah diperoleh. Perubahan pola makan yang mencakup lebih banyak makanan olahan dan cepat saji mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
-
Bagaimana gaya hidup barat mempengaruhi risiko terkena kanker? Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP, Ketua Umum YKI, menekankan bahwa faktor risiko kanker sebagian besar terkait dengan gaya hidup dan kebiasaan, yang semakin banyak ditemui di era saat ini. “Kita tidak bisa menyangka angka kanker semakin banyak, mungkin tidak akan turun sampai satu abad lagi. Sebenarnya, 90 persen kanker itu faktor risikonya ada di gaya hidup (lifestyle) dan kebiasaan dan kita masuk ke era di mana penyebab kanker makin banyak,” katanya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Kenapa gaya hidup kurang gerak berisiko meningkatkan kanker pankreas di usia muda? Terus terang saja gaya hidup sedenter atau gaya hidup tidak sehat ini seakan jadi tren. Anak muda makannya tinggi lemak misalnya steak, minumnya juga rutin alkohol,merokok juga jadi budaya, lalu obesitas dan seringnya tidak sadar. Itu berisiko terkena kanker pankreas," kata Aridalam diskusi daring bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dilansir dari Antara.
-
Bagaimana faktor gaya hidup memengaruhi peningkatan risiko kanker pada anak muda? Penelitian menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup di Amerika Serikat berperan sebagai salah satu pendorong utama risiko kanker. Pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan tidur yang buruk semuanya berkontribusi pada peningkatan risiko kanker, terutama kanker yang terkait dengan obesitas.
-
Apa saja kebiasaan yang bisa mengurangi risiko kanker? Kebiasaan-kebiasaan ini tidak sulit untuk dilakukan, tetapi bisa memberikan manfaat besar bagi kesehatan Anda.
-
Apa yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko kanker? Tidur siang dapat menjadi solusi yang bermanfaat untuk mendukung tidur yang sehat dan berpotensi mengurangi risiko terkena kanker, terutama bagi individu dengan pola tidur yang baik.
- Tidak berolahraga secara teratur. Olahraga dapat membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi peradangan. Tidak berolahraga dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko untuk beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, usus besar, dan rahim.
- Terpapar sinar ultraviolet (UV) secara berlebihan. Sinar UV dari matahari atau sumber buatan, seperti lampu solarium, dapat merusak DNA sel kulit dan menyebabkan mutasi gen. Mutasi gen dapat memicu kanker kulit, seperti melanoma dan karsinoma sel basal.
- Mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, garam, dan bahan pengawet dapat meningkatkan risiko kanker. Makanan yang digoreng, diasap, atau diasinkan juga dapat mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker. Sebaliknya, makanan yang kaya serat, antioksidan, dan fitonutrien, seperti buah-buahan dan sayuran, dapat membantu mencegah kanker.
- Mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak. Alkohol dapat merusak sel-sel hati, mulut, kerongkongan, tenggorokan, dan lambung. Alkohol juga dapat meningkatkan kadar estrogen, yang dapat memicu kanker payudara. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker hati, pankreas, kolorektal, dan payudara.
- Merokok atau terpapar asap rokok. Rokok mengandung ribuan zat kimia berbahaya, termasuk nikotin, tar, dan karbon monoksida. Zat-zat ini dapat merusak DNA sel-sel paru-paru dan organ lain, serta menyebabkan peradangan kronis. Merokok atau terpapar asap rokok dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru, mulut, kerongkongan, pankreas, ginjal, dan kandung kemih.
Dampak selain Kanker
Selain kanker, gaya hidup tidak sehat juga dapat menyebabkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan, seperti:
- Obesitas. Obesitas adalah kondisi di mana berat badan seseorang melebihi batas normal sesuai dengan tinggi badan dan indeks massa tubuh. Obesitas dapat disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan yang tinggi lemak, gula, dan kalori, serta kurang berolahraga. Obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, hipertensi, dan stroke.
- Hipertensi. Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah seseorang melebihi batas normal, yaitu 120/80 mmHg. Hipertensi dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok, minum alkohol, mengonsumsi garam berlebih, dan stres. Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, ginjal, otak, dan jantung.
- Diabetes. Diabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah seseorang melebihi batas normal, yaitu 70-110 mg/dL. Diabetes dapat disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat, gula, dan lemak, serta kurang berolahraga. Diabetes dapat menyebabkan komplikasi pada mata, saraf, kulit, ginjal, dan jantung.
- Penyakit jantung. Penyakit jantung adalah kondisi di mana jantung seseorang mengalami gangguan fungsi atau struktur. Penyakit jantung dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok, minum alkohol, mengonsumsi makanan yang tinggi kolesterol, dan stres. Penyakit jantung dapat menyebabkan nyeri dada, sesak napas, aritmia, dan serangan jantung.
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). PPOK adalah kondisi di mana paru-paru seseorang mengalami peradangan dan penyempitan saluran napas. PPOK dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok, terpapar polusi udara, dan infeksi saluran napas. PPOK dapat menyebabkan batuk, mengi, sesak napas, dan infeksi paru-paru.
Gaya Hidup yang Baik Diterapkan
Gaya hidup sehat adalah cara menjalani hidup dengan baik dan seimbang agar tubuh, pikiran, dan jiwa kita tetap sehat dan bahagia. Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk menerapkan gaya hidup sehat, antara lain:
- Berolahraga secara teratur. Olahraga dapat membantu kita membakar kalori, menjaga berat badan ideal, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi stres. Olahraga yang disarankan adalah yang sesuai dengan kemampuan dan minat kita, seperti berjalan, bersepeda, berenang, atau yoga. Olahraga minimal 30 menit setiap hari atau 150 menit setiap minggu.
- Mengonsumsi makanan sehat. Makanan sehat adalah makanan yang mengandung gizi seimbang, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat. Makanan sehat dapat berasal dari sumber nabati dan hewani, seperti sayur, buah, kacang, telur, daging, dan susu. Makanan sehat juga harus diolah dengan cara yang sehat, seperti direbus, dikukus, atau ditumis, dan tidak digoreng, diasap, atau diasinkan. Hindari makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, garam, dan bahan pengawet.
- Minum air putih yang cukup. Air putih adalah minuman yang paling sehat dan penting untuk tubuh kita. Air putih dapat membantu kita menghidrasi tubuh, melancarkan pencernaan, mengeluarkan racun, dan menjaga kesehatan kulit. Minum air putih minimal 8 gelas atau 2 liter setiap hari. Hindari minuman yang mengandung kafein, alkohol, atau gula berlebih.
- Tidur yang cukup. Tidur adalah kegiatan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita untuk beristirahat dan memulihkan energi. Tidur yang cukup dapat membantu kita meningkatkan konsentrasi, memori, mood, dan imunitas. Tidur yang cukup adalah tidur selama 7-9 jam setiap malam. Usahakan untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari. Hindari mengonsumsi kafein, alkohol, atau gadget sebelum tidur.
- Mengelola stres. Stres adalah kondisi yang dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental kita. Stres yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan tidur, sakit kepala, depresi, dan penyakit jantung. Untuk mengelola stres, kita perlu mencari cara yang efektif dan positif, seperti meditasi, relaksasi, hobi, atau konseling. Jangan menyalurkan stres dengan cara yang negatif, seperti merokok, minum alkohol, atau makan berlebihan.