Gejala Hiperkalsemia dan Penyebabnya, Kondisi Tubuh karena Kelebihan Kalsium
Hiperkalsemia adalah kondisi di mana tingkat kalsium dalam darah lebih tinggi dari kadar normal. Ketika seseorang mengalami hiperkalsemia, gejalanya bisa dirasakan di beberapa bagian tubuh.
Gejala hiperkalsemia perlu diketahui. Hiperkalsemia ialah kondisi tubuh karena kelebihan kalsium. Kalsium memang penting dalam tubuh. Mineral ini membantu kita dalam pertumbuhan tulang, kekuatan tulang, menjaga kadar hormon yang tepat dan fungsi optimal saraf, otot dan otak. Tingkat kalsium biasanya dikendalikan dengan sangat hati-hati oleh tubuh.
Mendapatkan asupan kalsium memang penting bagi tubuh. Namun, kalsium yang berlebihan dalam tubuh juga dapat menyebabkan gangguan. Obat dan kondisi tertentu dapat menyebabkan kadar kalsium darah tinggi, atau disebut juga dengan kondisi hiperkalsemia.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
-
Apa ciri khas dari Kubur Kalang? Kuburan Suku Kalang di Bojonegoro memiliki kompleks kuburan dengan liang lahat berupa lempengan-lempengan batu pipih. Pada zamannya, kuburan suku Kalang termasuk memiliki nilai seni tinggi. Kini, peti batu ini dikenal dengan sebutan Kubur Kalang.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
-
Apa yang dimaksud dengan sholat jamak qashar? Sholat Jamak Qashar adalah sebuah keringanan yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat-Nya dalam kondisi tertentu, seperti saat melakukan perjalanan jauh. Jamak Qashar berarti menggabungkan dua sholat fardhu sekaligus dengan meringkas jumlah rakaat.
Hiperkalsemia, atau tingkat kalsium yang lebih tinggi dari kadar normal dalam darah. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kelenjar paratiroid yang terlalu aktif. Keempat kelenjar kecil ini terletak di leher, dekat kelenjar tiroid. Penyebab lain hiperkalsemia termasuk kanker, gangguan medis tertentu lainnya, beberapa obat, dan terlalu banyak mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D.
Bagaimana kita tahu jika tubuh sudah memiliki kalsium berlebih? Dalam artikel ini kami akan menyampaikan apa saja gejala hiperkalsemia dan juga penyebabnya yang dilansir dari Healthline.
Gejala Hiperkalsemia
Anda mungkin tidak memiliki gejala hiperkalsemia yang terlihat jika Anda hanya mengalami hiperkalsemia ringan. Tapi, jika Anda memiliki kasus yang lebih serius, Anda biasanya akan memiliki tanda dan gejala hiperkalsemia yang mempengaruhi berbagai bagian tubuh.
Secara umum, gejala hiperkalsemia dapat meliputi sakit kepala dan kelelahan. Namun, di beberapa bagian tubuh, juga akan muncul gejala hiperkalsemia seperti:
Ginjal
Gejala hiperkalsemia yang berhubungan dengan ginjal meliputi:
- rasa haus yang berlebihan
- buang air kecil berlebihan
- nyeri antara punggung dan perut bagian atas di satu sisi karena batu ginjal
Perut
Gejala hiperkalsemia yang berhubungan dengan perut meliputi:
- mual
- sakit perut
- nafsu makan menurun
- sembelit
- muntah
Jantung
Kalsium yang tinggi dapat mempengaruhi sistem kelistrikan jantung sehingga menyebabkan irama jantung yang tidak normal.
Otot
Kadar kalsium dapat mempengaruhi otot Anda, menyebabkan kedutan, kram, dan kelemahan.
Sistem Kerangka
Kadar kalsium yang tinggi dapat mempengaruhi tulang, yang menyebabkan:
- sakit tulang
- osteoporosis
- patah tulang karena penyakit
Gejala Neurologis
Hiperkalsemia juga dapat menyebabkan gejala neurologis, seperti depresi, kehilangan memori, dan mudah marah. Kasus yang parah dapat menyebabkan kebingungan dan koma.
Jika Anda menderita kanker dan mengalami gejala hiperkalsemia, segera hubungi dokter. Tidak jarang kanker menyebabkan peningkatan kadar kalsium. Ketika ini terjadi, ini sudah menjadi keadaan darurat medis.
Penyebab Hiperkalsemia
Tubuh Anda menggunakan interaksi antara kalsium, vitamin D, dan hormon paratiroid (PTH) untuk mengatur kadar kalsium.
PTH membantu tubuh mengontrol berapa banyak kalsium yang masuk ke aliran darah dari usus, ginjal, dan tulang. Biasanya, PTH meningkat saat kadar kalsium dalam darah turun dan menurun saat kadar kalsium naik.
Tubuh Anda juga dapat membuat kalsitonin dari kelenjar tiroid ketika kadar kalsium terlalu tinggi. Ketika Anda mengalami hiperkalsemia, ada kelebihan kalsium dalam aliran darah dan tubuh Anda tidak dapat mengatur kadar kalsium secara normal.
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan kondisi ini:
Hiperparatiroidisme
Hiperparatiroidisme terjadi ketika satu atau lebih kelenjar paratiroid menjadi terlalu aktif dan melepaskan terlalu banyak PTH. Ini menciptakan ketidakseimbangan kalsium yang tidak dapat diperbaiki oleh tubuh sendiri. Ini adalah penyebab utama hiperkalsemia, terutama pada wanita di atas usia 50 tahun.
Penyakit paru-paru dan kanker
Penyakit granulomatosa, seperti tuberkulosis dan sarkoidosis, adalah penyakit paru-paru yang dapat menyebabkan kadar vitamin D Anda meningkat. Ini menyebabkan lebih banyak penyerapan kalsium, yang meningkatkan kadar kalsium dalam darah. Beberapa kanker, terutama kanker paru-paru, kanker payudara, dan kanker darah, juga dapat meningkatkan risiko hiperkalsemia.
Efek samping obat
Beberapa obat, terutama diuretik, dapat menyebabkan hiperkalsemia. Obat-obatan ini dapat menyebabkan diuresis cairan yang parah, yang merupakan hilangnya air tubuh, dan ekskresi kalsium yang kurang. Hal ini menyebabkan kelebihan konsentrasi kalsium dalam darah.
Suplemen makanan dan obat-obatan yang dijual bebas
Mengkonsumsi terlalu banyak vitamin D atau kalsium dalam bentuk suplemen dapat meningkatkan kadar kalsium. Penggunaan kalsium karbonat yang berlebihan, yang ditemukan dalam antasida umum seperti Tums dan Rolaids, juga dapat menyebabkan kadar kalsium yang tinggi.
Dehidrasi
Ini biasanya mengarah pada kasus hiperkalsemia ringan. Dehidrasi menyebabkan kadar kalsium Anda meningkat karena rendahnya jumlah cairan yang Anda miliki dalam darah. Namun, tingkat keparahannya sangat tergantung pada fungsi ginjal Anda. Pada orang dengan penyakit ginjal kronis, efek dehidrasi akan lebih besar.