Hampir Sebulan Tak Ada Kabar, Ini Kronologi Gadis Cianjur Dibawa Kabur Teman Medsos
Pihak kepolisian dari Polres Cianjur terus mendalami kasus hilangnya Ineu Damayanti (24) asal Kelurahan Muka. Menurut polisi, pencarian akan segera dilakukan terhadap gadis yang dikabarkan dibawa pergi oleh seorang pria yang baru dikenalnya dari media sosial.
Pihak kepolisian dari Polres Cianjur terus mendalami kasus hilangnya Ineu Damayanti (24) asal Kelurahan Muka. Menurut polisi, pencarian akan segera dilakukan terhadap gadis yang dikabarkan dibawa pergi oleh seorang pria yang baru dikenalnya dari media sosial.
Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Septiawan Adi, Kamis (25/8) kemarin mengatakan jika proses pendalaman akan dibarengi dengan melacak perangkat komunikasi milik Ineu yang sudah hilang kabar sejak 27 hari itu.
-
Kenapa Alun-alun Ciranjang menjadi daya tarik baru di Cianjur? Alun-alun Ciranjang menjadi destinasi wisata baru yang bisa dikunjungi saat singgah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Lokasi tersebut kini tampak indah, dan rapi, setelah dibenahi oleh Pemprov Jabar dengan anggaran Rp10,3 miliar.
-
Di mana wilayah yang menjadi pusat peredaran narkoba di Cianjur? Berdasarkan pemetaan oleh polisi, peredaran narkoba rawan terjadi di wilayah utara, selatan dan timur Kabupaten Cianjur.
-
Kenapa kasus Vina Cirebon ditarik ke Polda Jabar? Kemudian ramai itulah yang kemudian kasus ini ditarik ke Polda Jabar. Jadi sesama tahanan saling pukul sehingga membuat mereka lebam-lebam," ucap dia.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Mengapa Cianjur menjadi daerah rawan peredaran narkoba? Penyebab dari rawannya peredaran narkoba di sana tidak terlepas dari posisi Kabupaten Cianjur yang dijadikan sebagai destinasi wisata sehingga banyak disinggahi warga luar daerah.
"Kami sudah meminta keterangan pihak keluarga dan mencoba untuk melacak telepon selular milik korban. " kata Adi, dilansir dari ANTARA.
Dikabarkan Dibawa ke Jakarta untuk Dikenalkan ke Keluarga Pria
©2015 Merdeka.com
Pihak kepolisian mengatakan jika Ineu sebelumnya dibawa ke Jakarta oleh pria yang baru dikenalnya di media sosial. Tujuan dibawanya Ineu adalah untuk dikenalkan ke orang tua si pria.
“Terakhir korban dibawa ke Jakarta untuk dikenalkan pada keluarga pria yang dikenal melalui medsos itu,” lanjutnya
Didasarkan informasi ini, pihaknya turut meminta anggota untuk melacak keberadaan pria yang mengaku bekerja di pusat pertokoan di Cianjur, sesuai dengan keterangan keluarga.
"Kami berharap dapat segera menemukan keberadaan korban agar dapat berkumpul kembali dengan keluarganya," kata Adi.
Awal Hilang Tanggal 29 Juli
Sementara dituturkan kerabat Ineu, Fhadia Putri bahwa dirinya sudah lost contact dengan korban setelah dua hari pamit ke Jakarta di tanggal 29 Juli. Ineu pergi bersama pria yang sempat diajak beberapa kali ke rumah orang tuanya di Kelurahan Muka.
Fhadia turut membenarkan jika Ineu berangkat ke Jakarta bersama pria tersebut lantaran akan dikenalkan ke orang tua si pria di Kota Jakarta.
Sejak dua hari pergi dari rumah, Ineu tak kunjung pulang sehingga keluarga mencoba untuk mengontak telepon selularnya namun tidak dapat terhubung.
"Kami sempat mencari ke tempat kos dan tempat Ineu bekerja, namun Ineu tidak berada di sana," katanya.
Pihak keluarga akhirnya melapor ke Mapolres Cianjur agar Ineu bisa segera ditemukan karena kedua orang tuanya tidak dapat berbuat banyak meski sudah banyak menghabiskan uang untuk melakukan pencarian.
"Kami berharap polisi dapat segera membantu menemukan Ineu, kasihan orang tuanya sudah habis uang banyak dan saat ini dalam kondisi sakit karena memikirkan anak gadisnya yang sudah mau sebulan tidak jelas rimba-nya. Kami berharap kalau ada yang melihat dapat segera melapor ke polisi," kata Fhadia.