Kisah Didi Sahruwijaya, Pembuat Kendang Asal Kuningan yang Tembus Sampai Belgia
Didi Sahruwijaya jadi maestro kendang asal Kabupaten Kuningan yang kesohor.
Didi Sahruwijaya jadi maestro kendang asal Kabupaten Kuningan yang kesohor.
Kisah Didi Sahruwijaya, Pembuat Kendang Asal Kuningan yang Tembus Sampai Belgia
Didi Sahruwijaya jadi salah satu pembuat kendang Sunda asal Kuningan, Jawa Barat yang berhasil go internasional.
-
Kapan kata-kata Jawa kuno "Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa." mulai banyak dicari? Kata-kata Jawa Kuno tentang kehidupan yang bijak banyak dicari oleh masyarakat.
-
Apa saja sisa-sisa peradaban yang ditemukan di dasar Waduk Gajah Mungkur? Mereka menemukan bekas-bekas peradaban itu, seperti reruntuhan rumah, sumur tua, jembatan tua, dan juga jalur kuno yang dulunya menjadi rute gerilya Jenderal Soedirman.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Kapan Taman Purbakala Sriwijaya diresmikan? Menghabiskan waktu pembangunan lebih kurang 4 tahun, TPKS telah diresmi beroperasi pada tahun 1990 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
Sehari-hari, Didi membuat satu set alat musik tradisional itu di bengkel kediamannya, Blok Buana, Kelurahan Cijoho.
Kualitas alat musik yang ia buat memang tidak main-main, sehingga produknya bisa laku di Jawa Barat, Yogyakarta sampai negara Belgia.
Ada cerita menarik mengapa dirinya beralih menjadi pembuat kendang, setelah sebelumnnya merupakan pemain kelompok Jaipong setempat. Berikut selengkapnya.
Sudah 32 tahun berkecimpung di dunia kendang
Mengutip Instagram Napak Jagat Pasundang, Kamis (12/10), Didi sendiri sudah berkecimpung di dunia alat musik kendang selama kurang lebih 32 tahun.
Minat ini sebelumnya ia bangun saat menjadi penabuh kendang, dan dari sang bapak yang merupakan seorang dalang di wilayah Kuningan. Lambat laun minatnya mulai bergeser ke produksi alat musik.
“Kalau mulai di seni itu dari bapak yang jadi dalang, bapak Sahruwijaya. Tapi sekarang sedang mengulik pembuatan kendang,” kata dia
Berawal dari Rasa Kecewa
Ia sendiri berubah haluan menjadi perajin dan reparasi kendang setelah mengalami rasa kecewa. Pasalnya ia kerap kurang merasa puas dengan hasil kendang yang diservis di tempat lain.
Dari situ dirinya memiliki keinginan dan mencoba untuk menekuni bidang pembuatan dan perbaikan kendang, termasuk gamelan Sunda.
“Jadi membuat ini kalau kebetulan ada yang memperbaiki gitu, lalu mempelajari begini-begini-begini, belajar saja,” katanya
Membuat kendang dengan kayu khusus
Menurut Didi, kendang buatannya disebut berbeda dari yang lain. Ini terkait penggunaan bahan kayu sawo sampai kayu nangka yang dianggap lebih unggul.
Jika menggunakan kayu dari dua jenis pohon tersebut kualitas kendang akan lebih kuat dan tahan retak.
Didi pun terus bersemangat untuk membuat alat musik tersebut sebagai penunjang kesenian tradisional Sunda.
Menjual kendang sampai negara Belgia
Kualitas kendang yang kuat, kokoh namun tetap enteng membuat produknya mampu terjual secara lokal hingga internasional.
Di lokal kendangnya sudah terjual mulai dari Bekasi, Yogyakarta, Lampung sampai Papua. Sedangkan di internasional, kendangnya terjual hingga ke negara Belgia.
Didi sendiri sampai saat ini tidak menggunakan media sosial untuk mempromosikannya dan hanya mengandalkan iklan mulut ke mulut, dengan harga mulai dari Rp2 juta hingga Rp4,5 juta.
Didi sendiri menjadi seniman yang berkontribusi besar melestarikan kesenian kendang Sunda
Kendang buatannya memiliki kualitas yang prima juga karena prosesnya yang detail. Dalam sekali produksi bisa memakan waktu belasan hari hingga bulanan.