Kisah Hotel Cheribon, Penginapan Mewah Pertama di Cirebon Tempat Nongkrong Klub Motor Besar Zaman Belanda
Pembangunan hotel ini menjadi upaya untuk menata ekonomi usai VOC bangkrut.
Pembangunan hotel ini menjadi upaya untuk menata ekonomi usai VOC bangkrut.
Kisah Hotel Cheribon, Penginapan Mewah Pertama di Cirebon Tempat Nongkrong Klub Motor Besar Zaman Belanda
Di zaman Hindia Belanda, Cirebon menjadi salah satu daerah yang maju tata kotanya. Ini karena kawasan tersebut menjadi prioritas pembangunan lantaran posisinya dekat dengan pelabuhan dan dilalui jalur Anyer–Panarukan atau De Groote Postweg.
-
Apa saja yang bisa ditemukan di wisata Cirebon? Cirebon menawarkan berbagai macam daya tarik yang akan membuat Anda terpesona. Namun, dengan begitu banyaknya tempat wisata di Cirebon, Anda mungkin bingung harus mulai dari mana.
-
Di manakah hotel pertama di Jawa Barat, Hotel Savoy Homann, berada? Hotel Savoy Homann di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, sudah berdiri sejak tahun 1880.
-
Kapan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda di Hotel Majapahit? Tempat Bersejarah Atap bangunan hotel jadi saksi perjuangan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda Merah Putih Biru menjadi Merah Putih pada 19 September 1945.
-
Kenapa Hotel Indonesia dibangun? Hotel ini dibangun atas gagasan dan perencanaan matang presiden RI pertama, Soekarno.
-
Kapan Wisata Edu Heritage Jakarta-Cirebon dilaunching? Sebelumnya wisata sendiri telah di-launching pada 21 April 2024 lalu dan menarik minat para pencinta sejarah serta budaya dari masing-masing kota.
-
Mengapa Wisata Edu Heritage Jakarta-Cirebon dianggap penting? Hadirnya eduwisata heritage ini menjadi salah satu penguat hubungan antara Jakarta dengan Cirebon sebagaimana dalam sejarah perebutan dari bangsa Portugis di masa silam.
Pemerintah Hindia Belanda membangun sejumlah infrastruktur di Cirebon, mulai dari pabrik, jalan raya, rel kereta api, sampai fasilitas penginapan bagi pejabat yang saat ini dikenal sebagai hotel.
Tak banyak referensi soal hotel apa saja yang pernah dibangun di Cirebon. Namun salah satu di antaranya menjadi yang termewah di masanya. Bahkan banyak para pegawai perkebunan, pejabat, sampai klub motor yang punya nama besar di masanya singgah di sana.
Hotel tersebut bernama Hotel Cheribon yang begitu terkenal di masanya. Berikut informasi selengkapnya.
Upaya Bangkitkan Ekonomi Pasca VOC Bangkrut
Merujuk YouTube Dutch Studies Universitas Indonesia berjudul Netherlandse Sporen – Hotel Cheribon, Senin (8/1), pembangunan hotel ini merupakan upaya untuk menata ekonomi usai VOC bangkrut.
Ketika itu pemerintah Hindia Belanda berupaya menunjang jalan raya post, salah satunya dengan membangun hotel. Ini karena Cirebon menjadi daerah strategis, di mana banyak diadakan kunjungan kenegaraan karena wilayah ini menjadi salah satu pusat perekonomian Hindia Belanda.
Agar para tamu kenegaraan dan pegiat bisnis nyaman, hotel mewah seperti Hotel Cheribon pun didirikan. Kunjungan semakin meningkat setelah NV Mij Tot Exploitatie der Suikerfabriek Sindanglaoet (Pabrik Gula Sindang Laut) dibangun pada 1896.
Diduga Berdiri Awal 1900-an
Tidak banyak sumber yang menjelaskan tentang hotel ini. Namun dari sejumlah catatan sejarah, bangunan ini didirikan pada awal 1900-an, di mana tata kota di sana sudah beranjak modern dari yang sebelumnya hanya memiliki arsitektur bergaya keraton.
Hotel ini juga kerap dikenal sebagai Hotel Horning, karena pendiri sekaligus pemiliknya bernama Horning. Hotel ini seketika populer karena memiliki desain dan bangunan yang megah di masanya.
“Hotel Cheribon (Horning): geheel gerestaureerd, grote modern ingerichte eetzaal bondshotel (Hotel Cheribon (Horning): ruang makan yang sepenuhnya telah dipugar, besar, modern, hotel berikat),” tulis promosi di salah satu surat kabar yang terbit kala itu.
- Melihat Jejak Kejayaan Hotel Selabintana di Sukabumi, Jadi Penginapan Megah Era Kolonial hingga Basis Markas PKI
- Wisata Keluarga Berujung Duka, Bocah 5 Tahun Tewas Tenggelam di Kolam Renang Hotel
- Menilik Hotel Pertama di Jawa Barat, Bangunan Megah Berusia 144 Tahun yang Berulang Kali Ganti Wajah
- Hotel-hotel Mewah di Kota ini Cuma Setahun Sekali Diisi, Pemiliknya Tajir Melintir Tinggal di Lereng Gunung Fokus Ibadah
Jadi Tempat Nongkrong Java Motor Club
Mewahnya Hotel Cheribon tak ayal memantik minat kalangan konglomerat Belanda, salah satunya Java Motor Club (JMC), untuk menjadikan hotel itu sebagai tempat nongkrong.
Daya tarik lain hotel ini adalah afiliasi mereka dengan JMC yang kemudian menggratiskan penggunaan garasi untuk parkir kendaraan. Di masa itu, garasi untuk kendaraan biasanya berbayar.
Hotel ini juga lama kelamaan terus berkembang, dan menjadi tiga besar hotel yang berdiri di Cirebon setelah Hollandia dan Hotel Insulinde.
Jadi Saksi Sejarah Industry Hotel di Cirebon
Pada 1919, hotel ini sebelumnya sempat ingin dibeli oleh Pemerintahan Belanda di Cirebon (Gemeente Cirebon). Tujuannya adalah diubah menjadi bangunan balai kota, namun tidak dikabulkan oleh pemerintah pusat karena dianggap tidak mewakili kepentingan publik.
Hotel ini kemudian berpindah tangan ke Yan Yoe Hok, setelah dibeli seharga 150.000 gulden. Hotel ini terus dikembangkan menjadi hotel mewah, dengan daya tarik restoran dan kamar berkelambu dan diubah nama menjadi Grand Cheribon.
Pada 1930, hotel ini kembali dipromosikan di surat kabar setempat, dengan mencantumkan foto interior dengan harga sewanya. Ini merupakan upaya di tengah pesatnya industri hotel yang ketika itu masif berdiri di sana. Salah satu koran yang mempromosikannya adalah De Locomotief yang terbit di Semarang pada 1935.
Kondisi Hotel Grand Cheribon saat ini
Di masa penjajahan Jepang, hotel ini menjadi penampungan orang Belanda, dan lambat laun hilang kabarnya.
Kini bekas bangunan bak itu diduga sudah menjadi bangunan Bank CCB yang berada di Jalan Yos Sudarso, Cangkol, Cirebon, nomor 14. Bangunan hotel diduga berada di samping bank tersebut, dengan kondisi yang tidak terpelihara.