Limfedema adalah Pembengkakan karena Penyumbatan Sistem Limfatik, Berikut Gejalanya
Limfedema terjadi karena adanya penumpukan cairan getah bening di jaringan lemak yang berada di bawah kulit. Penumpukan ini dapat menyebabkan pembengkakan.
Sistem getah bening (atau limfatik) adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh. Bagian ini adalah jaringan kelenjar getah bening, saluran atau pembuluh darah, dan organ yang bekerja sama untuk mengumpulkan dan membawa cairan getah bening melewati jaringan tubuh ke darah.
Limfedema terjadi karena adanya penumpukan cairan getah bening di jaringan lemak yang berada di bawah kulit Anda. Penumpukan ini dapat menyebabkan pembengkakan dan ketidaknyamanan. Kondisi ini sering terjadi di lengan atau kaki, dan terkadang bisa juga terjadi di wajah, leher, batang tubuh, perut, atau alat kelamin.
-
Apa yang dimaksud dengan kalimat fakta? Kalimat fakta adalah jenis kalimat yang menyajikan informasi yang benar, dapat diverifikasi, dan tidak terbantahkan.
-
Apa contoh kalimat fakta yang menunjukkan ciri khas dari negara Indonesia? Indonesia adalah negara kepulauan, terdiri atas lima pulau besar, yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Jawa.
-
Kapan sebuah kalimat fakta dianggap benar? Fakta adalah pernyataan yang kebenarannya dapat dibuktikan dan tidak tergantung pada keyakinan individu.
-
Kapan kemarahan bisa berbahaya bagi kesehatan? Namun, ketika kemarahan menjadi kebiasaan yang tidak terkendali, dampaknya bisa berbahaya bagi kesehatan kita.
-
Kenapa tembok yang berjamur membahayakan kesehatan penghuni? Tembok yang rembes dan berjamur tidak hanya mengganggu estetika rumah, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan penghuni. Jamur pada tembok dapat memicu alergi dan penyakit pernapasan.
Limfedema terkadang bisa menjadi kondisi yang parah dan menyebabkan masalah serius. Kasus limfedema yang parah dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk menggerakkan anggota tubuhnya yang terkena, meningkatkan risiko infeksi kulit dan sepsis, dan dapat menyebabkan perubahan dan kerusakan kulit.
Dalam artikel berikut kami akan mengulas lebih lanjut tentang penyebab, gejala, dan cara mengobati limfedema.
Penyebab Limfedema
Dilansir medicalnewstoday.com, limfedema primer dapat disebabkan oleh mutasi pada beberapa gen yang terlibat dalam perkembangan sistem limfatik. Gen yang rusak ini mengganggu perkembangan sistem limfatik, dan merusak kemampuannya untuk mengalirkan cairan dengan benar.
Sedangkan limfedema sekunder memiliki sejumlah kemungkinan penyebab, termasuk:
- Operasi kanker: Kanker dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui sistem limfatik. Terkadang ahli bedah mengangkat kelenjar getah bening untuk menghentikan penyebaran. Dalam cara ini terdapat risiko sistem limfatik akan ikut terpengaruh, yang menyebabkan limfedema.
- Terapi radiasi: Penggunaan radiasi untuk menghancurkan jaringan kanker terkadang dapat merusak jaringan sehat di sekitarnya, seperti sistem limfatik; ini dapat menyebabkan limfedema.
- Infeksi: Infeksi selulitis yang parah dapat merusak jaringan di sekitar kelenjar getah bening atau pembuluh darah. Ini dapat menyebabkan jaringan parut, dan akhirnya meningkatkan risiko limfedema. Beberapa infeksi parasit juga dapat meningkatkan risiko limfedema.
- Kondisi peradangan: Kondisi yang menyebabkan jaringan membengkak (meradang) dapat merusak sistem limfatik secara permanen, seperti rheumatoid arthritis dan eksim.
- Penyakit kardiovaskular: Ini adalah penyakit yang mempengaruhi aliran darah. Beberapa pasien dengan penyakit kardiovaskular memiliki risiko lebih tinggi terkena limfedema, seperti DVT (deep vein thrombosis), ulkus kaki vena, dan varises.
- Cedera dan trauma: Dalam kasus yang jarang, luka bakar kulit yang parah atau apa pun yang menyebabkan jaringan parut yang berlebihan dapat meningkatkan risiko limfedema.
Gejala Limfedema
Gangguan pada sistem limfatik dalam jangka panjang dapat merusak kemampuannya untuk mengalirkan cairan dengan benar. Akibatnya, kelebihan cairan akan menumpuk di beberapa bagian tubuh. Limfedema meningkatkan risiko infeksi dan komplikasi lain karena limfosit tidak dapat mencapai bagian tubuh tempat pembengkakan terjadi.
Jenis
Ada dua jenis utama dari limfedema:
- Limfedema primer – yang sering disebut limfedema kongenital. Limfedema ini akan terlihat saat lahir atau segera setelah pubertas. Jenis limfedema ini jarang terjadi, yang mempengaruhi sekitar 1 dari setiap 6.000 orang.
- Limfedema sekunder – limfedema terjadi sebagai akibat dari sesuatu yang lain, seperti infeksi, cedera, trauma, atau kanker yang mempengaruhi sistem limfatik.
Limfedema juga bisa disebabkan efek samping dari pengobatan kanker, seperti terapi radiasi atau pengangkatan beberapa kelenjar getah bening, dan jenis limfedema inilah yang lebih umum terjadi.
Gejala limfedema meliputi:
- pembengkakan sebagian atau seluruh kaki atau lengan, termasuk jari tangan atau kaki, mulai dari perubahan kecil pada ukuran tungkai hingga pembengkakan parah
- kesulitan mengenakan aksesoris di tangan atau jam tangan atau memasang pakaian atau sepatu
- pembengkakan di kepala atau leher
- perasaan berat atau ketat di lengan atau kaki
- rentang gerak anggota badan terbatas
- ketidaknyamanan atau nyeri pada anggota tubuh yang terkena
- sensasi kesemutan pada anggota tubuh yang terkena
- infeksi kulit berulang
- penebalan dan pengerasan kulit
- lepuh atau pertumbuhan seperti kutil pada kulit
- kelelahan parah
Pengobatan
Limfedema tidak dapat disembuhkan. Namun, pengobatan dapat membantu mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.
Terapi dekongestif kompleks (CDT): Terapi ini dimulai dengan fase terapi intensif, di mana pasien menerima perawatan dan pelatihan setiap hari. Kemudian diikuti oleh fase pemeliharaan ketika pasien didorong untuk mengambil alih perawatan mereka sendiri menggunakan teknik yang telah diajarkan kepada mereka.
Empat komponen CDT adalah:
- Latihan: Ini adalah latihan ringan yang ditujukan untuk mendorong pergerakan cairan getah bening keluar dari anggota badan.
- Perawatan kulit: Perawatan kulit yang baik akan mengurangi risiko infeksi kulit, seperti selulitis.
- Manual lymphatic drainage (MLD): Terapis limfedema menggunakan teknik pijat khusus untuk memindahkan cairan ke kelenjar getah bening yang berfungsi, di mana mereka dikeringkan. Terapis limfedema juga mengajarkan beberapa teknik pijat yang dapat digunakan selama fase pemeliharaan.
- Multilayer lymphedema bandaging (MLLB): Membungkus otot di sekitar pembuluh getah bening dan kelenjar getah bening untuk membantu cairan bergerak melalui sistem limfatik.
Teknik bedah yang menggunakan sedot lemak juga terbukti berhasil. Cara ini dapat menghilangkan lemak dari anggota tubuh yang terkena, sehingga mengurangi pembengkakan.