Mendapat Gelar dari Raja Charles, Ini Kisah Perjalanan Dua Utusan Kerajaan Banten ke Negeri Inggris
Mereka sempat tinggal selama tiga setengah bulan di Istana Windsor, Inggris.
Mereka sempat tinggal selama tiga setengah bulan di Istana Windsor, Inggris.
Mendapat Gelar dari Raja Charles, Ini Kisah Perjalanan Dua Utusan Kerajaan Banten ke Negeri Inggris
Kerajaan Banten memasuki masa kejayaan pada saat dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa. Pada saat itu, Kesultanan Banten sudah mengirim utusannya ke berbagai belahan dunia, salah satunya ke Negeri Inggris.
-
Siapa yang mendirikan Kerajaan Banten? Walau sebagai peletak pondasi berdirinya Kerajaan Banten, namun Sunan Gunung Jati diketahui tak pernah menjadi raja di sana hingga wafatnya.
-
Kapan Dewan Banteng resmi dibentuk? Sebanyak 612 anggota aktif dan pensiunan menyetujui pembentukan Dewan Banteng ini yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein. Dewan Banteng resmi terbentuk pada tanggal 25 November 1956.
-
Bagaimana para jawara Banten mendapatkan kekuatannya? Kekuatan magis yang dimiliki para jawara ini bersumber dari para kiai melalui bimbingan khusus. Ilmu-ilmu yang dimanfaatkan untuk memukul mundur penjajah di antaranya brajamusti, kanuragan, dan ilmu kebal.
-
Kapan Kerajaan Sunda masih menguasai Banten? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Siapa saja yang berperan dalam memajukan Kesultanan Banten? Dari hasil pajak cukai barang-barang yang diperjual belikan mampu membuat kota itu berdaulat dan mendorong lahirnya Kesultanan Banten lewat kepemimpinan Sultan Maulana Hasanudin.
-
Apa tujuan utama pembentukan Dewan Banteng? Dewan Banteng ini berisi mantan anggota perwira maupun prajurit yang merasa kecewa. Terbentuknya Dewan Banteng ini tepat setelah reuni antara perwira aktif dan pensiunan. Mereka kecewa terhadap pemerintah pusat karena dianggap telah melanggar undang-undang dan dianggap cenderung sentralis, sehingga pembangunan di daerah terabaikan.
Pada waktu itu, tepatnya pada tahun 1682, dua utusan Kerajaan Banten, Kyai Ngabehi Naya Wipraya dan Kyai Ngabehi Jaya Sedana, menjadi tamu Raja Charles II.
Dilansir dari website Nu.or.id, mereka sempat tinggal selama tiga setengah bulan di Istana Windsor, Inggris.
Dikutip dari Kemdikbud.go.id, dalam kunjungannya, kedua duta besar itu diiringi rombongan berjumlah 31 orang dengan membawa persembahan berupa 200 karung lada, perhiasan permata, dan intan, serta emas berukir burung merak.
John Evelyn, dalam catatannya berjudul The Diary Of John Evelyn, menuliskan waktu itu duta besar dari Banten diundang ke tempat kediaman resmi Lord George Berkeley.
Saat itu di London sedang berlangsung penerimaan tamu kehormatan Duta Besar Rusia, Maroko, dan India.
Salah satu dari dua duta besar itu merupakan duta besar utama, sedangkan duta yang kedua dikirim untuk menjadi pengganti jika duta besar pertama meninggal dunia di tengah pelayaran.
Sebelum berlayar ke Inggris, keduanya disebut pernah pergi ke Mekah.
Dalam tulisan John Evelyn, diceritakan bahwa pelayaran dari Banten menuju Inggris ditempuh selama lima bulan melewati Tanjung Harapan, Afrika Selatan.
Pada masa itu, pelayaran jarak jauh tersebut terhitung sulit dan berbahaya. Namun kapal yang ditumpangi utusan Banten tersebut dapat tiba dengan selamat tanpa hambatan berarti.
- Kisah Gedung Karesidenan Banten yang Bergaya Kerajaan Belanda, Saksi Bisu Runtuhnya Pemerintahan Sultan
- Begini Kisah Sunan Gunung Jati yang Mendirikan Kerajaan Banten, Tak Pernah Jadi Raja
- Sosok Istri Raja Baru Malaysia Super Tajir Curi Perhatian, Berasal dari Keluarga Kerajaan Melayu dan Kuasai 5 Bahasa
- Kabar dari Istana Buckingham: Raja Charles III Didiagnosa Kanker
Rombongan Kesultanan Banten berangkat pada tanggal 10 November 1681 dengan menggunakan kapal dagang East India Company yang bernama New London. Mereka tiba di London pada tanggal 27 April 1682.
Dalam perjalanan tersebut, seorang anggota rombongan yang menjadi juru masak meninggal dunia. Dia dimakamkan di tempat pemakaman Saint James Park, berseberangan dengan Hyde Park.
Pada 5 Juli 1682, kedua duta besar Kerajaan Banten dan rombongannya meminta izin untuk kembali ke Bantne. Mereka diberi gelar Sir oleh Raja Charles II lengkap dengan pedang kehormatannya.
Rombongan ini menumpang kapal Kemphorne dan berangkat dari Pelabuhan Chatham pada 23 Agustus 1682. Mereka tiba kembali di Banten pada 20 Januari 1683.