Mengenal Gedung Cai Tjibadak, Sumber Air Minum Warga Bandung saat Wabah Kolera 1921
Saat ini Gedung Tjibadak dioperasikan oleh PDAM Tirta Wening Kota Bandung. Keberadaannya tetap berfungsi sebagai sumber air baku bagi masyarakat dan tetap menjadi habitat untuk berbagai flora dan fauna.
Rabu, 29 Desember 2021 merupakan hari yang bersejarah bagi Gedung Cai Tjibadak yang kini genap berusia 100 tahun.
Dilansir dari ANTARA (30/12), bangunan yang terletak di Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat tersebut dahulu amat berperan penting sebagai sumber air warga dengan aliran air mencapai 50 liter per detik.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Bagaimana kabar terbaru dari seleb dadakan yang meredup? Meskipun popularitas mereka meredup, beberapa dari mereka tetap aktif di media sosial dan masih memiliki pengikut yang setia. Namun, sebagian lainnya * * * * * Kelima seleb dadakan ini viral karena keunikan mereka, baik dari gaya bicara, penampilan, atau konten yang mereka buat. Namun, popularitas mereka yang meredup bisa disebabkan karena kurangnya konten yang menarik, kejenuhan publik, atau munculnya tren baru.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
Saat ini Gedung Tjibadak dioperasikan oleh PDAM Tirta Wening Kota Bandung. Keberadaannya tetap berfungsi sebagai sumber air baku bagi masyarakat dan tetap menjadi habitat untuk berbagai flora dan fauna.
Membantu Kebutuhan Air Warga saat Wabah Kolera
©2021 blog.caigedong// Merdeka.com
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana yang belum lama ini mengunjungi tempat tersebut mengatakan, dahulu Gedung Cai Tjibadak memiliki peran besar untuk membantu kesehatan warga.
Menurutnya, ketika baru diresmikan pada tahun 1921, bangunan tersebut langsung difungsikan Wali Kota Bandung saat itu, S. A Reitsma untuk mengalirkan air bersih kepada warga yang terdampak wabah kolera.
"Atas nama Pemkot Bandung mengucapakan terima kasih dan apresiasi hari ini bisa memperingati 100 tahun Gedung Tjibadak. Pada tahun itu Wali Kota Bandung, S. A Reitsma memberikan air bersih tersebut pada wabah kolera," tutur Yana, saat napak tilas di lokasi tersebut.
Yana menambahkan, ia berharap keberadaan gedung bersejarah tersebut terus dijaga dengan baik sehingga pengamanan aset, juga fungsi seke (mata air) bisa terus digunakan oleh warga Kota Bandung.
Debit Air Berkurang 50 Persen
Di tempat yang sama, Dirut PDAM Tirta Wening, Soni Salimi mengatakan bahwa Gedung Cai Tjibadak telah dikelola oleh pihaknya sejak tahun 1977. Sayangnya, saat ini debit air sudah menurun hingga 50 persen.
"Itu mulai dikelola sebesar 50 liter per detik. Hari ini debit tercatat di awal tahun, 22 liter per detik. Jadi sudah 50 persen kurang," tuturnya.
Sumber air tersebut saat ini berjasa mengalirkan air kepada 800 pelanggan di wilayah Cipaku dan Ciumbuleuit Kota Bandung.
"Kita kelola tempat ini secara aset akan upayakan. Jadi kami sudah berulang ulang penghitungan ukur kawasan. Kita harus memastikan lokasi ini menjadi hak milik," tegas Soni.
Ia mengapresiasi masyarakat sekitar yang selalu mengingatkan PDAM jika terjadi sesuatu. Seperti pergeseran tapak sampai kondisi lingkungan.
"Luar biasa, kolaborasi dengan komunitas juga masyarakat, mereka ikut mengelola. Kami diingatkan juga bahwa adanya pergeseran tepak, penebang pohon di sini. Warga begitu fokus dan konsen dalam kondisi lingkungan," ujarnya.
Perlu Dijaga Kelestarian dan Fungsinya
Sementara itu Ketua Cinta Alam Indonesia (CAI) Kota Bandung, Yadi Supriadi menyampaikan, bangunan tersebut termasuk warisan yang memiliki nilai sejarah.
Menurut dia konservasi secara kolaborasi harus dipertahankan, karena menjadi bagian penting untuk menjaga kelestarian seke (sumber mata air) selir di sana.
"Tentu saja konservasi harus dipelihara sebagai warisan untuk turunan kami ke depan, " tambahnya.
Senada, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Eric M. Attauriq menerangkan di tengah padatnya pembangunan kota, banyak sumber mata air yang hilang. Sedangkan mata air penting dalam penyediaan air baku di Kota Bandung.
"Ini tetap terjaga baik diperlukan perlindungan mata air sehingga bisa dikonsumsi, " katanya.
Gedong cai ini, lanjut Eric merupakan bangunan pelindung mata air bersih yang tidak dapat dipisahkan. Sehingga upaya kolaborasi dari banyak pihak termasuk Pemkot harus dijalankan.
Hal itu merupakan struktur cagar budaya Perda Kota Bandung nomor 7 tahun 2018 tentang Pengelolaan Cagar Budaya.
"Adanya potensi ini, maka akan kami usulkan situs cagar budaya tahun 2022. Kajian usulan legalitas dikoordinasikan Disbudpar," tuturnya.