Mengenal Gedung Merdeka, Tempat Lahirnya Dasasila Bandung
Gedung Merdeka terletak di jalan Asia-Afrika Bandung. Berawal dari bangunan yang sederhana, gedung ini telah mengalami beberapa perubahan baik dari bangunan, nama, hingga fungsinya. Gedung Merdeka juga menjadi tempat lahirnya Dasasila Bandung saat Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika tahun 1955.
Bandung merupakan ibu kota Jawa Barat yang memiliki berbagai bangunan yang menjadi ikon kota tersebut. Penunjukan bangunan tersebut menjadi ikon Bandung tidak terlepas dari peristiwa sejarah di dalamnya. Salah satunya adalah peristiwa sejarah di Gedung Merdeka.
Gedung Merdeka terletak di Jalan Asia-Afrika Bandung. Berawal dari bangunan yang sederhana, gedung ini telah mengalami beberapa perubahan baik dari bangunan, nama, hingga fungsinya. Gedung Merdeka juga menjadi tempat lahirnya Dasasila Bandung saat Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika tahun 1955. Dasasila inilah yang menjadi tuntunan kerja sama Asia Afrika dalam berbagai bidang.
-
Kenapa surat kabar menjadi primadona di Bandung? Di era kejayaannya, surat kabar menjadi primadona bagi masyarakat yang tengah menantikan informasi.
-
Apa yang sebenarnya terjadi di foto-foto yang beredar di media sosial tentang Bandung yang dipenuhi salju? Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan dan telah beredar dari tahun lalu.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Bagaimana Sariban menyebarkan pesan kebersihan di Bandung? Di sepeda tuanya, ia menuliskan pesan untuk masyarakat agar membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Imbauan ini diserukan agar banyak orang yang makin sadar akan kebersihan lingkungan demi masa depan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Seperti apa sejarah terbentuknya Gedung Merdeka dan apa sebenarnya Dasasila Bandung ini? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Cikal Bakal Gedung Merdeka
©2012 Merdeka.com
Melansir laman asiafricamuseum.org Gedung Merdeka dulunya hanya sebuah bangunan sederhana dengan luas tanah 7.500 meter persegi. Awalnya gedung tersebut digunakan sebagai tempat perkumpulan kelompok yang bernama Societeit Concordia. Kelompok dengan anggota orang-orang Eropa yang berada di Kota Bandung dan sekitarnya.
Pada 1921 gedung tersebut diberi nama yang sama dengan kelompok tersebut, yaitu Concordia. Kemudian bangunan ini dirombak untuk dijadikan gedung pertemuan paling lengkap dan mewah di Nusantara. Rancangan gedung ini digagas oleh C.P. Wolff Schoemaker dengan gaya Art Deco.
Mengalami Perubahan Nama dan Fungsi
Pada masa penjajahan Jepang, gedung ini mengalami perubahan nama dan fungsinya. Bangunan utama gedung ini berubah menjadi Dai Toa Kaikan dengan fungsinya sebagai pusat kebudayaan. Bangunan sayap kiri bernama Yamato yang berfungsi sebagai tempat minum-minum.
Penamaan Gedung Merdeka ini dilakukan menjelang digelarnya Konferensi Asia Afrika. Ir. Soekarno yang menjadi Presiden Indonesia saat itu mengubah nama gedung tersebut. Fungsinya juga ikut berubah menjadi Gedung Konstituante.
Kini Gedung Merdeka digunakan sebagai Museum Konferensi Asia Afrika yang memamerkan beragam koleksi dan foto saat KAA berlangsung. Hingga saat ini Gedung Merdeka masih ramai dikunjungi oleh wisatawan. Kunjungan museum ini dengan melakukan reservasi terlebih dahulu.
Lahirnya Dasasila Bandung
©fotografibergerak.files.wordpress.com
Gedung Merdeka menjadi tempat digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika pada 1955. Mengutip laman kominfo.go.id konferensi yang digelar pada 18-25 April berhasil merumuskan masalah umum, menyiapkan pedoman operasional kerja sama antarnegara Asia-Afrika, serta menciptakan ketertiban perdamaian dunia. Pertemuan tersebut menghasilkan sepuluh poin yang dikenal sebagai “10 Dasasila Bandung”.
Dalam Dasasila Bandung tercantum cerminan penghargaan terhadap hak asasi manusia, kedaulatan semua bangsa, dan perdamaian dunia. Seluruh peserta KAA itu sepakat untuk mendukung adanya kedamaian dan kerjasama dunia. Selain itu, Dasasila Bandung juga dijadikan tuntunan kerja sama Asia Afrika yang dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial.
Isi Dasasila Bandung
©kemlu.go.id
Mengutip laman kominfo.go.id, berikut 10 poin yang ada dalam Dasasila Bandung.
- Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam Piagam PBB.
- Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.
- Mengakui persamaan semua suku bangsa, besar maupun kecil.
- Tidak melakukan intervensi persoalan dalam negeri negara lain.
- Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri.
- Tidak menggunakan pengaturan-pengaturan pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus salah satu negara besar.
- Tidak melakukan ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas maupun kemerdekaan politik suatu negara.
- Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai.
- Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama.
- Menghormati hukum dan kewajiban internasional.