Mengenal Seeng, Rice Cookernya Orang Sunda yang Bertahan di Tengah Kemajuan Zaman
Alat ini sangat membantu orang sunda sebelum adanya teknologi penanak nasi untuk mengolah beras menjadi sajian makan utama.
Alat ini sangat membantu orang sunda sebelum adanya teknologi penanak nasi untuk mengolah beras menjadi sajian makan utama.
Mengenal Seeng, Rice Cookernya Orang Sunda yang Bertahan di Tengah Kemajuan Zaman
Keberadaan rice cooker selama ini sudah akrab dengan keseharian masyarakat. Alat tersebut akan mempercepat proses menanak nasi sebagai sajian makan sehari-hari. Namun tahukah bagaimana cara orang zaman dahulu memasak nasi? Jawabannya adalah menggunakan seeng.
Seeng atau dandang, agaknya hanya populer di kalangan orang Sunda sebagai “rice cooker” tradisional mereka. Alat ini sangat membantu orang sunda sebelum adanya teknologi penanak nasi untuk mengolah beras menjadi sajian makan utama.
-
Kenapa orang-orang Sunda memilih tinggal di Kampung Sunda Galunggung? Mereka tinggal di Kalimantan Barat sesuai keinginannya dan bukan program transmigrasi yang digalakkan oleh pemerintah.
-
Bagaimana penduduk Desa Nunuk Baru melestarikan budaya Sunda? Warga Nunuk Baru juga secara turun temurun mempertahan berbagai acara warisan zaman dulu.
-
Kenapa tatarucingan Sunda dianggap bisa menunjukkan karakter masyarakat Sunda? Tatarucingan dianggap dapat menunjukkan kebiasaan dan karakter masyarakat Sunda yang humoris dan menghargai kejenakaan.
-
Mengapa Kampung Sempurmayung dianggap sebagai tempat untuk mengenal bentuk rumah adat Sunda? Lokasi ini bisa menjadi alternatif tempat untuk mengenal bentuk rumah adat Sunda yang mulai sulit ditemui.
-
Bagaimana cara warga di Kampung Seni Yudha Asri melestarikan budaya Sunda? Ini tercermin dari mudahnya menemukan ikon-ikon khas adat Sunda seperti pertunjukan seni musik angklung, rampak bedug sampai tradisi ngaruwat bumi yang diturunkan ke generasi muda.
-
Bagaimana cara orang Sunda menunjuk arah? Selain mengatakan punten, sisi sopan santun lainnya di kalangan warga Sunda adalah menunjuk arah menggunakan jempol. Tak hanya itu, jari-jari lainnya juga harus digenggam sembari mengarahkan jari jempol ke jalan yang ditanyakan. Lalu si pemberi arah juga diharuskan sedikit membungkukkan badan sebagai upaya menghormati si penanya.
Walau masih berkonsep sederhana, seeng memiliki sejumlah keistimewaan yang tidak dimiliki oleh rice cooker modern. Penggunaannya di era sekarang seolah membawa kesan nostalgia, layaknya di kampung puluhan tahun lalu.
Sayangnya, saat ini seeng sudah kalah populer karena masyarakat termasuk orang Sunda sudah beralih ke penanak nasi modern karena dinilai lebih cepat. Yuk kenalan dengan seeng sebagai teknologi jadul untuk memasak nasi.
Asal Mula Seeng
Jika ditarik mundur ke belakang, kapan seeng ditemukan? Jawabannya tidak ada yang mengetahuinya secara pasti.
Foto: Kerajinan seeng tembaga/Kemdikbud
Karena, seeng merupakan perkakas kuno yang sudah ada sejak dahulu.
Namun jika dilihat dari bahannya yang merupakan logam, diperkirakan penemuannya sudah ada sejak logam mulai banyak digunakan sebagai perkakas rumah tangga. Dimungkinkan seeng mulai populer digunakan oleh orang Sunda setelah masa berburu dan meramu selesai, dan berganti ke zaman logam.
Di masa kolonial, seeng sudah mulai banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengukus bahan makanan seperti nasi, singkong, dan ubi.
Terbuat dari Logam
Merujuk kebudayaan.kemdikbud.go.id, seeng diketahui menggunakan bahan utama dari logam. Jenisnya pun bermacam-macam, ada yang memakai tembaga, alumunium, kuningan, atau pun seng.
Seeng tembaga misalnya, juga sangat populer di Jawa Barat dan dibuat oleh warga di Tanjungsiang, Kabupaten Subang.
Jenis seeng ini cukup berbeda, karena biasanya seeng hanya terbuat dari alumunium maupun seng yang lebih tipis.
Kemudian, seeng tembaga juga berwarna merah keemasan dengan motif batik, hasil kreasi masyarakat setempat.
- Rahasia Menyimpan Nasi di Rice Cooker Agar Tidak Kering dan Berkerak, Mudah Dilakukan
- Cara Sederhana dan Gampang Hindari Nasi Basi di Rice Cooker, Wajib Dicoba
- Tanpa Ditanak Ulang Pakai Rice Cooker, Begini Cara Agar Nasi Bisa Pulen Lagi
- Cara Mudah Menanak Nasi yang Tidak Cepat Basi, Cuma Pakai 2 Bahan Dapur
Rice Cooker Kuno bagi Orang Sunda
Sudah sejak dulu, orang Sunda akrab dengan seeng. Penggunaannya kerap difungsikan untuk membuat bahan makanan dari beras maupun umbi-umbian, juga untuk merebus air.
Seeng memiliki bentuk yang unik, yakni tinggi ramping dan tipis di bagian dalam dan berongga seperti silinder. Bagian bawah dan atasnya melebar, namun menyempit di tengah dengan sedikit cembung ke bawah.
Alat ini digunakan untuk menanak nasi, dan membutuhkan proses yang cukup panjang namun dengan hasil nasi yang lezat.
Cara Menggunakan Seeng
Adapun cara menggunakan seeng adalah dengan mengisi air terlebih dahulu di bagian tengah lalu dipanaskan di atas pawon atau dapur dari tanah liat. Setelah air mendidih, kemudian ditempatkan wadah berbahan anyaman bambu berbentuk kerucut ke bawah.
Wadah anyaman bambu kemudian bisa dilapisi kain berjaring lembut, dan dituang beras yang sudah dicuci. Kemudian ditutup dan tunggu hingga setengah matang selama 15 menit.
Setelahnya, nasi diangkat dan ditumpahkan ke boboko (bakul) bambu dan didinginkan selama 5 menit.
Setelahnya beras diberi air hingga basah, namun jangan sampai melebihi batas atas beras. Terakhir, beras setengah matang kembali dimasukkan ke dalam wadah bambu yang diberi jaring, dan dimasak kembali selama 15 menit.
Lebih Sehat
Orang Sunda menyakini jika memasak nasi menggunakan seeng akan menghasilkan nasi yang pulen dan matang sempurna.
Foto: Youtube Babeh Tasyana
Nasi juga lebih awet dan tidak cepat basi ataupun berair, lantaran proses memasak yang lebih lama serta tidak instan.
Tak hanya itu, nasi juga menjadi lebih sehat lantaran wadah nasi untuk memasaknya menggunakan anyaman bambu dan bukan berbahan logam dengan lapisan antilengket berbahan kimia.
Sayangnya, seeng sudah sulit ditemukan di toko perabotan. Orang-orang pun saat ini lebih menyukai memasak nasi menggunakan rice cooker karena lebih praktis, singkat, dan hanya satu kali proses pemasakan.
Selain untuk menanak nasi, seeng juga menjadi media atas beberapa tradisi Sunda seperti perjodohan maupun seserahan.
Orang Sunda menggunakan seeng sebagai simbol kehidupan setelah menikah.
Seeng digunakan sebagai wadah barang berharga seperti uang, emas, dan bumbu dapur yang dibawa mempelai laki-laki untuk calon istrinya. Foto tradisi perjodohan parebut seeng/wikipedia