Mengenal Sosok Mang Bilal, Penjual Bubur Nyentrik yang Viral di Sumedang
Tingkah laku ekspresifnya kemudian disukai oleh banyak orang hingga memicu gelak tawa dan viral di media sosial
Seorang penjual bubur ayam di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, tengah menjadi pusat perhatian banyak orang. Ia menjajakan dagangannya sembari melakukan aksi nyentrik, yakni melakukan tari kejang ala 1980-an.
Tak hanya itu, dirinya juga selalu menyambut para pembeli dengan sumringah dan melontarkan candaan yang menyenangkan. Tingkah laku ekspresifnya kemudian disukai oleh banyak orang hingga memicu gelak tawa.
-
Ayam Goreng Mbah Tumbu dijual dimana? Warung Ayam Goreng Mbah Tumbu terletak di Ngebrak Barat, Kecamatan Semanu, Gunungkidul.
-
Bagaimana penjual ayam goreng itu bisa viral? Video ini dengan cepat menyebar dan menjadi viral di berbagai platform media sosial.
-
Kenapa penjual ayam goreng itu jadi viral? Video ini dengan cepat menyebar dan menjadi viral di berbagai platform media sosial.
-
Kenapa resep bumbu ayam ini dijamin bikin nagih? Mie ayam menjadi salah satu sajian favorit banyak orang. Baik itu anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Disajikan dengan perpaduan mie yang kenyang, potongan ayam berbumbu dan kuah yang gurih mampu menjadi daya tarik tersendiri. Cita rasanya pun mempu menggoda selera makan.
-
Apa yang menjadi ciri khas bubur ayam Jawa Barat yang dijual malam hari? Biasanya bubur ayam di Jawa Barat menggunakan isian yang berbeda dengan bubur ayam lainnya yang disajikan pagi hari. Suwiran ayamnya memakai ayam kampung, sehingga rasanya lebih gurih. Lalu ditambahkan juga hati ampela, usus kering, irisan cakwe dan emping melinjo. Kabarnya, hanya di Jawa Barat dan Jakarta yang bubur ayamnya memakai cakwe.
-
Kenapa Ayam Goreng Mbah Tumbu bisa terkenal? Kuliner ini terbilang legendaris karena sudah ada sejak tahun 1963.
Belakangan diketahui jika sosoknya bernama Mang Bilal, dan kerap ditunggu kehadirannya. Mang Bilal pun saat ini menjadi viral di media sosial. Yuk kenalan dengan sosok nyentriknya berikut ini.
Usia hanya Angka
Kendati sudah berusia 70 tahun, Mang Bilal diketahui masih semangat berjualan dengan mendorong gerobak keliling wilayah Sumedang.
Orang-orang yang sudah mengenalinya akan menunggu sosok Mang Bilal di tempat biasa ia mangkal. Dalam beberapa tayangan video, Mang Bilal terlihat tengah dinanti oleh anak-anak hingga orang dewasa.
“Alhamdulillah, saya kelahiran 1954,” kata Mang Bilal di kanal Youtube Krisna Euy, dikutip, Rabu (21/8).
Berjualan di Sekitar Alun-alun Sumedang
Sehari-hari dirinya berjualan di sekitar Alun-Alun Sumedang, Jawa Barat. Titik mangkalnya juga berpindah-pindah, mulai dari depan Masjid Agung sampai dekat rumah tinggal Cut Nyak Dien, di Jalan Pangeran Soeriaatmadja, Kotakulon, Kecamatan Sumedang Selatan.
- Viral Momen Kedekatan Cucu dengan Neneknya, Sikap Manisnya Bikin Iri Warganet
- Viral Momen Haru Penjual Cilok Nangis Kejer Diberi Pembeli Uang Lebih, Tiap Hari Jualan sampai Tengah Malam
- Perjuangan Seorang Nenek Penjual Pisang yang Rela Kehujanan Ini Viral, Bikin Sedih
- Buntut Viral Mandi Beras di Gudang Bulog, Pegawai Dipecat dan Kepala Cabang Dimutasi
Mengutip Instagram Dony Achmad Munir, ia berjualan pagi dan sore hari dengan menu utamanya bubur ayam spesial.
“Sehat selalu Mang Bilal..Hatur nuhun sudah menghibur kita sambil makan bubur,” tulis Dony di unggahannya.
Dikenal Berkat Jargon “Teu Ngeunah Tapi Ludes”
Satu hal unik dari sosoknya adalah melekatnya jargon Teu Ngeunah Tapi Ludes, atau dalam bahasa Indonesia artinya tidak enak tapi habis. Namun ini merupakan jargon yang justru menggambarkan kelezatan buburnya karena selalu habis diburu pelanggan.
Dalam banyak video viral, terlihat beberapa pelanggan yang pura-pura protes karena buburnya tidak enak, namun ternyata ludes alias habis. Hal itu kemudian menjadi ciri candaan antara dirinya dengan para pembeli yang kemudian terjalin ikatan keakraban.
Sering Dipanggil “Bubur Mutilasi”
Kemudian, sosoknya juga dikenal sebagai penjual bubur “mutilasi”. Namun mutilasi yang dimaksud bukanlah sungguhan, melainkan gaya ekspresifnya saat berjualan.
Bagi pelanggan yang sudah kenal, ia akan meminta mang Bilal memperagakan tarian mutilasi. Usut punya usut, ini merupakan tari kejang dalam seni breakdance yang pernah muncul di tahun 1980-an.
Tarian yang dilakukan mang Bilal adalah berjalan dengan gerakan mirip robot, sembari tangan yang seolah tengah berpegangan terhadap sesuatu.
Selama 30 Tahun Setia Berjualan Bubur
Adapun mang Bilal sudah sekitar 30 tahun berjualan bubur ayam gerobakan di pinggir jalan. Rutenya selalu dekat dengan alun-alun, hingga kawasan wisata Gunung Kunci.
Mang Bilal pun merupakan sosok nyentrik asal Jalan Cicelot, Kecamatan Cisarua, Sumedang. Dekat kawasan Cimalaka.
Ia mengaku bersyukur masih diberi kesehatan dan bisa berjualan bubur di usianya yang sudah tidak muda lagi.