Mengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya
Di balik kelezatannya yang menggugah selera, tahu gejrot ternyata punya banyak fakta menarik.
Di balik kelezatannya yang menggugah selera, tahu gejrot ternyata punya banyak fakta menarik.
Mengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya
Tahu gejrot saat ini mudah dijumpai di mana-mana. Di setiap festival kuliner wilayah Jakarta sampai Surabaya, pasti Anda bisa mendapati penjual makanan ini.
Nikmatnya irisan cabai rawit, bawang merah, dan putih yang disiram kuah asam dan gula Jawa pekat membuat tahu gejrot banyak disukai semua kalangan. Makanan ini diketahui memiliki cita lengkap, asin, gurih, sedikit manis dan asam.
-
Di mana resep makanan tradisional Indonesia ini ditemukan? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (5/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Apa makanan khas Palembang yang memiliki bentuk unik dengan taburan irisan cabai? Di Palembang, mungkin orang-orang sudah mengenal kota ini dengan makanan khasnya yaitu pempek. Tapi tunggu dulu, selain Pempek masih banyak sajian kuliner lainnya yang patut untuk dicoba, salah satunya adalah kue gandus.
-
Di mana kamu bisa menemukan makanan tradisional Jawa seperti Karedok dan Gudeg? Karedok (Jawa Barat) Bahan-Bahan: -4 helai kacang panjang, potong pendek -2 buah mentimun, iris tipis -1 genggam daun kemangi -2 genggam tauge -5 lembar kol, iris tipis Gudeg (D.I Yogyakarta) Bahan: - 300 gram nangka muda - 1 ekor ayam kampung, potong - 5 buah tahu - 100 gram krecek - 500 ml santan kental - 1700 ml santan cair- 500 gram gula kelapa - 3 ruas lengkuas - 3 buah cabai rawit - 10 lembar daun salam
-
Apa yang menjadi salah satu ciri khas budaya di Kecamatan Gegesik, Cirebon? Masyarakat Cirebon mengenal Gegesik sebagai salah satu kecamatan yang terletak di sisi barat kota tersebut. Selain identik dengan kuliner Gayamnya, ternyata wilayah ini juga dikenal sebagai pelestari budaya lokal, salah satu yang unik adalah berburu tikus.
-
Apa yang unik dari tradisi menyambut malam takbiran di Cirebon? Uniknya Cara Warga Cirebon Sambut Malam Takbiran, Arak Patung Raksasa Berhiaskan Lampu dan Bendera Tradisi ini menarik, karena karakter yang diarak merupakan hewan raksasa dan diiringi lampion serta obor bersama gema takbir Ada banyak cara yang dilakukan masyarakat untuk merayakan malam kemenangan.
-
Kenapa makanan tradisional Jawa Timur populer? Dengan begitu, pengalaman Anda berkunjung ke berbagai kota di Jawa Timur akan lebih lengkap dan seru.
Di balik kelezatannya yang menggugah selera, tahu gejrot ternyata punya banyak fakta menarik. Yuk simak selengkapnya.
Asal Usul Tahu Gejrot di Cirebon
Mengutip jadesta.kemenparekraf.go.id, kuliner ini muncul di wilayah Jatiseeng, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon pada 1950-an silam.
Ketika itu komoditas tahu jadi bahan makanan yang banyak diburu sebagai alternatif panganan saat situasi sulit pasca perang. Kondisi ekonomi yang tak stabil itu memaksa warga setempat ikut bekerja di pabrik tahu milik warga Tionghoa dan ikut menjajakannya.
Ketika itu warga berinisiatif menambahkan kuah gula dan asam Jawa sebagai tambahan cita rasa agar makin diminati banyak orang hingga jadi terkenal.
Industri Tahu Bertahan Turun-temurun
Dari catatan sejarah juga didapatkan informasi bahwa tahu gejrot di wilayah Ciledug itu terus diwariskan secara turun temurun oleh anak dan cucu dari pegawai pabrik generasi awal. Saat ini sudah 3 sampai 4 generasi yang mewariskannya.
Tak kalah banyak peminat adalah ketika tahu goreng yang sudah dingin diberi kuah asam dan gula Jawa, sehingga rasanya semakin nikmat.
Mengutip Liputan6, dulu para pedagang di sana menjajakan tahu dan kuah tersebut secara berkeliling menggunakan pikulan dan gerobak kayu.
- Mengenal Gelek Gelombang, Seni Bela Diri Masyarakat Suku Kluet yang Mulai Dilupakan
- Mengenal Kecamatan Gegesik Cirebon yang Kaya Kearifan Lokal, Ada Tradisi Berburu Tikus
- Mengenal Bebek Oblok, Kuliner Kuno Khas Jakarta yang Sudah Ada Sejak 1960
- Gurihnya Menjes Goreng, Makanan Berbahan Dasar Kedelai di Jawa Timur
Asal Usul Nama Tahu Gejrot
Penamaan tahu gejrot sendiri berasal dari proses meraciknya yang sampai sekarang masih dilakukan.
Gejrot berasal dari suara penuangan kuah gula dan asam Jawa di atas tahu yang sudah diberi irisan cabai rawit dan bawang merah. Saat dituangkan ke tahu, akan terdengar suara “gejrot”,”gejrot”,”gejrot” yang khas.
Dari sana karena bahan utamanya tahu dengan efek penuangan kuah tersebut, maka kuliner ini diberi nama tahu gejrot.
Jika di kota-kota besar tahu gejrot disajikan di sebuah piring kaca atau wadah cup plastik, lain halnya jika menyantap tahu gejrot di kota asalnya Cirebon.
Di Cirebon, satu porsi tahu gejrot disajikan di atas piring gerabah.
Piring ini biasanya juga dijadikan tempat untuk menghaluskan bawang merah serta cabai rawit.
Kemudian, tahu gejrot bisa disantap menggunakan “biting” atau lidi dari bambu yang dipotong memanjang. Terakhir, warga Cirebon juga “menguyup” kuahnya yang lezat dan segar.
Varian Tahu Gejrot Bernama Kaladama
Di kampung asalnya, tahu gejrot punya kembaran yang sama-sama nikmat untuk disantap bernama kaladama.
Kaladama sendiri merupakan varian tahu gejrot dengan isian tahu goreng potong, irisan cabai rawit dan bawang merah yang disiram kuah gula dan asam Jawa.
Kaladama khas Cirebon merupakan tahu gejrot dengan potongan ketupat.
Gambar: YouTube Babang Iron.
Keunikan dari kaladama terletak pada tambahan isinya, yakni ketupat ataupun lontong potong.
Biasanya warga setempat menjadikan kaladama sebagai menu santap siang karena menyenangkan.
Ada fakta unik dari kaladama, yakni makanan ini mulanya hanya disajikan saat Idulfitri saja. Namun saat ini keberadaan kaladama hanya bisa dijumpai di wilayah Cirebon timur. Kaladama dan tahu gejrot jadi kuliner khas Cirebon yang tak boleh dilewatkan.