Menilik Suasana Pagi di Kampung Baduy, Pemandangan Jalan Setapak di Hutan Indah Banget
Perpaduan pepohonan rindang dengan jalan setapak di perkampungan Baduy menghasilkan pemandangan yang indah dan estetik terutama saat pagi hari.
Pernah berkunjung ke wilayah perkampungan Baduy? Jika belum, mungkin lokasi ini bisa jadi salah satu daftar destinasi yang wajib dikunjungi. Sebab, masyarakat Baduy di pedalaman Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten, masih menjaga tradisi dan kearifan nenek moyang.
Sampai saat ini, mereka berusaha untuk tidak terlena dengan kehadiran teknologi dan modernisasi di lingkungan tempat tinggalnya. Itulah mengapa di wilayah perkampungan Baduy tidak ada bangunan modern, kendaraan canggih hingga alat elektronik kekinian. Warga di sana masih nyaman dengan alat sederhana peninggalan nenek moyang untuk mempermudah kehidupan.
-
Bagaimana suasana di Kampung Balekambang? Suasananya sudah tentu tenang dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
-
Bagaimana suasana di Wana Wisata Gubug Payung? Walaupun di siang hari, suasana tempat wisata yang terbengkalai itu terasa seram. Di sekelilingnya, tumbuh deretan pohon jati dengan ukuran yang besar dan tinggi.Tampak di tempat itu masih ada beberapa bekas tempat duduk untuk bersantai. Masing-masing tempat duduk itu dinaungi oleh sebuah payung yang tiangnya terbuat dari batang pohon jati.
-
Bagaimana suasana di Desa Wisata Cimaja? Desa Wisata Cimaja jadi salah satu destinasi wisata terbaik di Sukabumi karena suasananya mirip di Bali.
-
Dimana tempat yang menarik untuk dikunjungi di Baduy? Baduy Dalam kemudian menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi, karena pengunjung bisa mempelajari tentang aturan pamali yang diterapkan secara ketat.
-
Bagaimana suasana di Kampung Ciburial? Mengutip kanal YouTube Kemenparekraf, Selasa (8/8) pengunjung langsung bisa merasakan sejuknya kawasan tersebut, karena dikelilingi perbukitan hijau, sampai sawah yang melimpah.
-
Bagaimana suasana di Bukit Banyon? Dikenal karena panorama alamnya yang luar biasa, Bukit Banyon menawarkan pemandangan pegunungan yang hijau dan lembah-lembah yang subur, menciptakan suasana yang tenang dan menyejukkan.
Baru-baru ini, seorang warga Baduy luar memperlihatkan kondisi kampungnya yang masih asri dan berada di tengah-tengah hutan. Ternyata, perpaduan pepohonan rindang dengan jalan setapak di sana menghasilkan pemandangan yang indah dan estetis terutama saat pagi hari.
Berikut informasinya.
Suasana Pagi di Baduy Sejuk dan Hening
Meski erat dengan kesan kuno, namun masyarakat di Baduy Luar masih memanfaatkan teknologi smartphone untuk berkomunikasi. Mereka juga memanfaatkannya untuk mengenalkan kebudayaan tradisional Sunda yang masih dilestarikan hingga sekarang.
Seorang warga Baduy Luar bernama Asep, memperlihatkan betapa teduhnya suasana kampung saat pagi hari. Udaranya sejuk, masih dipenuhi kabut dan suasana di sekitarnya hening. Terlihat deretan bangunan tradisional berbahan kayu untuk menyimpan beras, serta jembatan bambu sebagai ciri khas di sana.
“Ini suasana pagi di desa yang tenang dan nyaman. Ini Kampung Leuwi Buleud ya, dan ada deretan leuit untuk menyimpan beras, di depan itu jembatan Ciujung,” kata Asep, di kanal Youtubenya, dikutip Merdeka.com, Rabu (4/9).
- Melihat Hamparan Awan Putih di Gunung Luhur Lebak, Pemandangannya Mirip di Negeri Dongeng
- Melihat Keseharian Para Lansia di Kampung Terpencil Tengah Hutan Banyumas, Hidup Serba Sulit
- Penyelam Temukan Patung Berusia 3.000 Tahun di Dasar Danau, Ada Sidik Jari Manusia yang Masih Baru
- Badan Penuh Tato, Kades Hoho Tak Gengsi Mendorong Gerobak Sorong Bawa Adukan Semen Untuk Perbaikan Jalan
Jalan Setapak Tembus Hutan Teduh
Di wilayah pedalaman Baduy, sistem permukimannya serupa dengan masyarakat pada umumnya. Di sana terdapat jalan setapak sebagai penghubung antar kampung dengan melintasi hutan sebagai perbatasannya.
Salah satu yang memiliki suasana indah adalah jalan setapak menuju Kampung Cipaler, yang menembus hutan. Mula-mula jalan akan melintasi huma atau area sawah yang berada di lereng perbukitan, kemudian rute akan mengarah menuju kampung lainnya dan harus melewati hutan.
Asep kemudian memperlihatkan kondisi di sekeliling jalan yang dipenuhi pepohonan sehingga suasananya teduh. “Jadi di sini itu karena sudah lama kemarau, udara paginya dingin sekali, karena sudah beberapa hari tidak hujan,” terang Asep
Jalan dan Hutan Estetis
Diperlihatkan Asep bahwa hutan di sana dipenuhi pepohonan besar, salah satunya bambu. Pohon berbatang bundar dan panjang ini tampak estetis saat terkena pantulan sinar matahari. Terlebih, kondisi pohon yang berderet dan letaknya persis di pinggir jalan.
Jalan di Baduy sendiri kebanyakan dibuat dari susunan batu yang dipadatkan ke tanah. Struktur ini cukup awet dan mempermudah warga saat mengambil hasil bumi dari hutan.
“Hidup menyatu dengan alam, inilah desa yang masih memperhatikan budaya leluhurnya,” kata Asep
Sekilas Tentang Kampung Adat Baduy
Mengutip Indonesia.travel.id, masyarakat Baduy merupakan kelompok sosial yang tinggal di wilayah pegunungan Kabupaten Lebak. Di sana, mereka hidup berdampingan dengan alam dan tidak merusaknya.
Terdapat dua kebudayaan di sana, yakni Baduy Luar yang masih terbuka dengan teknologi dan Baduy Dalam yang benar-benar menolak kehadiran teknologi. Bagi yang melanggar, warga setempat akan diusir oleh Jaro atau sesepuh kampung.
Salah satu upaya menjaga keasrian alam adalah melalui kegiatan bertaninya dengan sistem huma. Warga hanya boleh panen satu kali dalam satu tahun, dan merawat tanaman hasil buminya dengan tidak menggunakan pupuk kimia.
Kampung ini terbuka bagi masyarakat umum yang ingin mempelajari budaya leluhur Sunda, serta aktivitas sehari-hari saat hidup berdampingan dengan alam.