Niat Sholat Dhuha 2 Rakaat, Lengkap dengan Tata Cara dan Doa Setelahnya
Panduan niat sholat dhuha dan tata caranya ini dapat membantu umat Muslim menunaikan sholat Dhuha dengan lebih sempurna.
Niat Sholat Dhuha perlu diketahui umat muslim. Sholat Dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang memiliki keutamaan besar dalam kehidupan sehari-hari.
Sholat Dhuha dilakukan pada pagi hari setelah matahari terbit hingga menjelang waktu dzuhur, dengan jumlah rakaat yang fleksibel, mulai dari dua hingga delapan rakaat. Bagi mereka yang menjalankannya, sholat Dhuha dipercaya dapat membuka pintu rezeki dan mendatangkan berkah dalam segala aspek kehidupan.
-
Apa yang dimaksud dengan doa sholat Dhuha? Membaca doa usai sholat dhuha akan menambah kesempurnaan amal ibadah yang satu ini.
-
Bagaimana cara melakukan Sholat Dhuha? Pada umumnya, tata cara sholat dhuha tidak mempunyai perbedaan dengan ibadah sholat yang lain.
-
Apa itu Sholat Dhuha? Sholat Dhuha merupakan ibadah sunnah yang dilakukan pada saat mulai dari pagi hari sampai sebelum Dhuhur.
-
Apa yang dimaksud dengan sholat dhuha? Salah satu amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat muslim adalah sholat dhuha.
-
Bagaimana tata cara sholat syuruq 2 rakaat? Tata cara sholat Syuruq sebenarnya sama seperti sholat sunnah pada umumnya. Berikut tata cara sholat Syuruq dan bacaan niatnya. 1. Membaca niat sholat Syuruq. Berikut bacaan niat sholat Syuruq:أصلى سنة الإشراق ركعتين لله تعالىUshalli sunnatal isyraq rak’ataini lillahi ta’ala.Artinya: “Aku niat shalat sunnah isyraq dua rakaat karena Allah.2. Takbiratul ihram3. Membaca surah al-Fatihah dilanjutkan salah satu surah dalam Al-Qur’an (Dianjurkan surah Ad-Dhuha)4. Rukuk5. Iktidal6. Sujud pertama7. Duduk di antara dua sujud 8. Sujud kedua rakaat pertama9. Berdiri dan mengulang urutan di atas dari awal membaca Surah al-Fatihah, kemudian dilanjutkan membaca salah satu surah dalam Al-Qur’an (dianjurkan surah As-Syarh), hingga sujud kedua.10. Duduk tasyahud akhir.11. Mengucapkan salam, menoleh ke kanan dan kiri.
-
Apa pengertian dari sholat dhuha? Sholat dhuha adalah sholat sunah yang dilakukan di waktu dhuha. Waktu dhuha sendiri adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul enam atau tujuh pagi) hingga waktu zuhur.
Memahami niat sholat Dhuha, tata cara, serta bacaan doa dalam sholat Dhuha sangatlah penting agar ibadah ini dilakukan dengan benar dan khusyuk. Niat yang diucapkan di dalam hati menjadi langkah awal untuk meraih ridho Allah. Setelah niat, ada urutan gerakan dan bacaan yang harus diikuti sesuai dengan tuntunan agama.
Artikel ini akan membahas secara lengkap niat sholat Dhuha, tata cara pelaksanaannya, serta bacaan doa yang dapat diamalkan setelah melaksanakan sholat sunnah ini.
Hadis Anjuran Sholat Dhuha
Sebelum mengetahui niat sholat dhuha, ketahui hadis anjuran sholat dhuha terlebih dahulu. Sholat dhuha merupakan salah satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Anjuran untuk mengerjakan sholat ini juga tertera dalam sejumlah hadis, diantaranya:
- عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: (كَانَ رسُولُ اللهِ صلّى الله عليه وسلّم يُصَلِّي الضُّحى أَرْبَعاً، وَيَزِيدُ مَا شَاءَ الله). رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan menambah seperti yang dikehendaki oleh Allah.” (HR. Muslim)
- وَلَهُ عَنْهَا: أَنَّها سُئِلَتْ: «هَلْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صلّى الله عليه وسلّم يُصَلِّي الضُّحَى؟»، قَالَتْ: «لاَ، إلاَّ أَنْ يَجيء مِنْ مَغِيبِهِ».
Diriwayatkan pula oleh Muslim dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia ditanya, “Apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering melakukan shalat Dhuha?” Ia menjawab, “Tidak, kecuali apabila beliau pulang dari safarnya.” (HR. Muslim)
- وَلَهُ عَنْهَا: «مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صلّى الله عليه وسلّم يُصَلِّي سُبْحَةَ الضُّحَى قَطُّ، وَإنِّي لأُسَبِّحُهَا».
Diriwayatkan pula oleh Muslim dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha disebutkan, “Aku tidak melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat Dhuha dengan tetap rutin, tetapi sungguh aku melakukannya dengan tetap rutin.” (HR. Bukhari)
Terkait sholat dhuha ini, Abu Dzar juga pernah berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,
“Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak dua rakaat” (HR. Muslim).
Niat Sholat Dhuha 2 Rakaat
Setiap amalan harus dilandasi dengan niat terlebih dahulu. Begitupun ketika mengerjakan sholat dhuha. Niat sholat dhuha ini cukup dilafalkan dalam hati sebelum melakukan takbir.
Bacaannya pun sangat mudah untuk dihapalkan, seperti niat sholat-sholat lainnya. Berikut adalah bacaan niat sholat dhuha yang bisa dibaca sebelum mendirikan sholat:
USHOLLI SUNNATADH DHUHAA ROK’ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA’AN LILLAAHI TA’AALAA.
Arti niat sholat dhuha sendiri:
“Aku niat shalat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Sholat Dhuha
Sholat dhuha dikerjakan minimal 2 rakaat dan tanpa ada maksimal rakaatnya. Jadi, Anda bisa mengerjakan sholat sunnah ini sebanyak 2 rakaat, 4 rakaat, dan seterusnya. Namun yang perlu diperhatikan, jika Anda ingin mengerjakannya lebih dari dua rakaat, maka harus dikerjakan dalam 2 rakaat salam.
Adapun tata cara sholat dhuha adalah sebagai berikut:
1. Membaca niat sholat dhuha
2. Takbiratul Ihram
3. Membaca Doa Iftitah (Sunnah)
4. Membaca Surah Al-Fatihah
5. Membaca surah pendek (dianjurkan Ad-Dhuha)
6. Ruku’ dengan tuma’ninah
7. I’tidal dengan tuma’ninah
8. Sujud dengan tuma’ninah
9. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
10. Sujud kedua dengan tuma’ninah
11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
12. Membaca Surah Al-Fatihah
13. Membaca surah pendek (dianjurkan As-Syams)
14. Ruku’ dengan tuma’ninah
15. I’tidal dengan tuma’ninah
16. Sujud dengan tuma’ninah
17. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
18. Sujud kedua dengan tuma’ninah
19. Tasyahud Akhir dengan tuma’ninah
20. Salam
Doa Setelah Sholat Dhuha
Setelah mengerjakan sholat dhuha, kita dianjurkan untuk membaca dzikir dan memanjatkan doa. Untuk doa setelah sholat dhuha, bacaan yang populer di kalangan masyarakat adalah sebagai berikut:
ALLAHUMMA INNADHDHUHA-A DHUHA-UKA, WALBAHAA-ABAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWAATUKA, WAL QUDROTA QUDROTUKA, WAL ‘ISHMATA ISHMATUKA.
ALLAHUMA INKAANA RIZQII FISSAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’SIRON FAYASSIRHU, WAINKAANA HAROOMAN FA THOHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QORIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDROTIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBAADAKASH SHOOLIHIIN.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih.”
Namun, doa tersebut tidak ditemukan dalam hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam manapun.
Adapun doa setelah sholat dhuha yang terdapat dalam hadis berasal dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, di mana dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah selesai mengerjakan sholat Dhuha, beliau mengucapkan,
“ALLOHUMMAGHFIR-LII WA TUB ‘ALAYYA, INNAKA ANTAT TAWWABUR ROHIIM"
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang) sampai beliau membacanya seratus kali.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini sanadnya shahih.)