Pernah Jadi Ladang Ganja, Ini 5 Fakta Gunung Guntur di Kota Garut
Di balik pesona eksotis dan keindahan Gunung Guntur terdapat cerita mitos dan pernah menjadi ladang ganja pada tahun 2020.
Di balik pesona eksotis dan keindahan Gunung Guntur terdapat cerita mitos dan pernah menjadi ladang ganja pada tahun 2020.
Pernah Jadi Ladang Ganja, Ini 5 Fakta Gunung Guntur di Kota Garut
Pulau Jawa memiliki rentetan gunung berapi yang tersebar di beberapa kota, salah satunya di Kabupaten Garut, Jawa Barat yaitu Gunung Guntur. Gunung berapi berbentuk kerucut ini masih tergolong aktif.
Memiliki tinggi 2.249 mdpl, gunung ini letaknya cukup dekat dengan gunung-gunung lain yang ada di Kabupaten Garut, seperti Gunung Putri, Gunung Cikuray, hingga Gunung Papandayan. Secara geografis, gunung ini berada di Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler.
-
Kenapa Gunung Guntur di Garut terkenal dengan pantangan? Di balik keindahan itu, gunung ini menyimpan kisah misteri yang diyakini oleh masyarakat sekitar. Tak sedikit pendaki yang mengalami kondisi-kondisi di luar nalar saat melakukan pendakian. Konon terdapat hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menjelajahi gunung tertinggi nomor tiga di Garut, setelah Cikuray dan Papandayan.
-
Siapa yang menceritakan pantangan di Gunung Guntur? Jangan berbicara soal rute saat mendaki Menurut warga setempat, Riki Muhammad Sidik, terdapat sejumlah pantangan di Gunung Guntur, salah satunya dilarang berbicara atau menanyakan soal rute pendakian. Konon jika ini dilanggar, pendaki akan langsung linglung dan tersesat. Pendakian dipastikan gagal untuk sampai ke puncak. Pembahasan rute ada baiknya dilakukan di pos pertama, dan dipahami benar oleh pendaki.“Pokonya jangan bicarakan jalur, biasanya itu (tersesat),” kata dia, mengutip Liputan6.
-
Bagaimana asal usul nama Gunung Guntur? Mengutip YouTube Jelajah Mitos, nama Gunung Guntur berangkat dari kejadian erupsi di masa silam yang menyebabkan munculnya banjir lahar.Konon ribuan tahun lalu gunung ini pernah meletus hingga memengaruhi gunung-gunung di sekitarnya. Ketika itu ledakannya memicu suara gemuruh bagaikan petir, hingga warga setempat menamainya dengan Gunung Guntur yang juga berarti suara dentuman petir.
-
Di mana tepatnya Gunung Guntur berada? Gunung Guntur di wilayah Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kerap jadi lokasi favorit bagi para pendaki pemula. Rutenya yang tidak ekstrem jadi salah satu alasan mereka menaklukkannya.
-
Apa itu Gunungan Ketupat? Salah satu bukti kekompakan warga Dusun Kepuhbener, Desa Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk tampak dalam pelaksanaan tradisi Gunungan Ketupat.
-
Apa itu Gunung Padang? Terletak di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Gunung Padang merupakan kompleks megalitik yang terletak di atas bukit yang menawan. Baru pada tahun 2018 para arkeolog pertama kali berteori bahwa seluruh gundukan itu mungkin benar-benar buatan, dan bahwa Gunung Padang – yang berarti “Gunung Pencerahan” – mencakup lebih dari sekadar struktur batu yang terlihat di permukaannya.
Pada bagian baratnya, masih ada deretan gunung lainnya, yaitu Gunung Masigit, dan Gunung Parupuyan. Di balik pesona eksotisnya yang mampu menghipnotis ini rupanya terdapat kisah mistis yang menarik untuk dikupas.
Berikut fakta menarik Gunung Guntur di Kota Garut yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber.
Asal-usul Nama Guntur
Mungkin bagi sebagian orang akan bertanya-tanya kenapa gunung yang satu ini diberi nama guntur. Konon, penamaannya karena menggambarkan kondisi cuaca di wilayah sekitar gunung yang bisa berubah-ubah.
Bagian puncak gunung tersebut terdapat sebuah kaldera besar dan dalam akibat letusan. Ada tiga kawah yang tersebar di seluruh wilayah ini, meliputi kawah dalam penuh vegetasi yang berada di ujung Cipanas. Sedangkan sisanya kawah aktif dan berbahaya serta kawah tua berbentuk mangkuk di ujung Masigit.
Pertama Meletus pada Abad 19
Mengutip liputan6.com, sebuah surat kabar milik Belanda yaitu Bataviasche Courant melaporkan bahwa pada 21 Oktober 1818 telah terjadi letusan Gunung Guntur yang berlangsung pada malam hari.
Beberapa tahun kemudian, surat kabar serupa kembali melaporkan letusan Gunung Guntur pada 14 Juni 1825 dengan dampak kerusakan yang cukup besar dan parah. Gunung ini kembali meletus dua kali pada tahun 1841, pada Desember dan November.
Terakhir, letusan kembali terjadi pada 4 Januari dan 26 November 1843.
Sosok Macan Bungkeuleukan
Mengutip pendakicantik.com, ada beberapa kisah mistis dan legenda yang melekat kuat di Gunung Guntur ini. Salah satunya yaitu adanya cerita penampakan seekor macan bungkeuleukan.
Konon, macan bungkeuleukan adalah macan gentayangan yang muncul ketika suling ditiupkan. Meski belum terbukti dengan konkret, cerita ini masih terus berkembang dan menjadi ikon dari gunung tersebut.
- Penemuan Ladang Ganja di Lereng Gunung Semeru
- Fakta Jalan Legendaris Gunung Gelap di Garut, Warga Tak Berani Melintas saat Malam hingga Konon Jadi Tempat Pembuangan Mayat
- Menyusuri Medan Terjal demi Menyingkap 4 Hektare Ladang Ganja di Rimba Lamteuba Aceh Besar
- Mirisnya Peredaran Ganja di Grobogan, Berawal dari Rasa Ingin Tahu kini Jadi Pencandu
Seperti Hutan Gundul
Keunikan Gunung Guntur ini akan terlihat gundul ketika dilihat dari daerah Cipanas. Bentuknya sangat kompleks, dengan kontur yang berbeda-beda dari Gunung Cipanas hingga puncak Gunung Masigit yang penuh vegetasi.
Secara karakteristik, kaki Gunung Guntur memang berpasir dan jarang ditumbuhi tanaman sehingga terkesan seperti gunung gersang. Sebagain lain dari kawasan ini juga ditumbuhi ilalang dan cenderung seperti padang savana.
Tumbuhan eksotis yang tumbuh di gunung ini yaitu tanaman cantigi, pohon pinus yang lebat, dan beberapa kawasan hutan, salah satunya Hutan Ericaceous atau Hutan Gunung.
Jadi Kawasan Penanaman Ganja
Pada tahun 2020, pesona Gunung Guntur tercoreng ketika didapati kasus penanaman bibit ganja. Mengutip liputan6.com, setidaknya petugas kepolisian menemukan 30 pohon ganja dengan usia tanam sudah dua bulan.
Penemuan tanaman ganja ini berada tepat di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Guntur. Penemuan ini berawal dari laporan masyarakat sekitar yang melihat tumbuhan tersebut mirip ganja, akhirnya mereka melaporkan ke Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat.