Pesona Candi Kethek, Wisata Sejarah di Karanganyar yang Cocok untuk Penyuka Ketenangan
Candi Kethek merupakan wisata sejarah dan alam di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
Corak Majapahit di Candi Kethek begitu terasa. Pemandangan asri khas dataran tinggi juga menjadi daya tarik utama.
Candi Kethek, Wisata Sejarah di Karanganyar yang Cocok untuk Penyuka Ketenangan
Lokasi Candi Kethek tak begitu jauh dari Candi Cetho yang lebih populer.
-
Dimana lokasi wisata alam di sekitar Candi Borobudur? Selain Borobudur, Magelang memiliki pesona alam yang menakjubkan. Di sekitarnya terdapat pegunungan, perkebunan teh, dan lahan pertanian yang hijau.
-
Di mana letak Gunung Karang? Lokasinya ada di Kabupaten Pandeglang, dengan ketinggian 1.778 meter di atas permukaan laut.
-
Di mana Candi Gunung Gangsir terletak? Candi yang berada di Kabupaten Pasuruan ini diakui sebagai bangunan cagar budaya tingkat provinsi Jawa Timur melalui SK Nomor 188/147/KPTS/013/2016.
-
Kapan Candi Gunung Wukir dibangun? Bahkan usia candi ini lebih tua dibandingkan Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
-
Apa yang bisa dinikmati oleh wisatawan di Desa Wisata Kubu Gadang? Desa Wisata Kubu Gadang terletak di sebuah lembah antara Gunung Marapi, Gunung Singgalang, Gunung Tandikat, dan Bukit Barisan.Desa wisata yang berlokasi di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat ini menyajikan lanskap pemandangan alam yang begitu asri dan indah. Selain itu keramahan masyarakat sekitar juga semakin menjadikan tempat ini begitu nyaman dan cocok untuk dikunjungi bersama keluarga.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
Candi Kethek jadi salah satu destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini memiliki corak Majapahit yang begitu terasa dengan pemandangan asri khas dataran tinggi. Candi Kethek cocok untuk mereka yang menyukai ketenangan.
Memiliki posisi yang berundak, candi ini memiliki pesona tersendiri untuk dijadikan spot foto.
Secara stuktur, Candi Kethek juga belum banyak dipugar dan masih berbentuk tumpukan batu dengan lingkungan sekitar yang bersih dan nyaman.
Mengutip Liputan6, Candi Kethek memiliki julukan sebagai salah satu candi tertinggi di Pulau Jawa. Ini karena keberadaannya di lereng Gunung Lawu. Lokasinya berapa 1.500 mdpl di atas permukaan laut. Untuk menuju Candi Kethek, pengunjung bisa melalui jalur Candi Cetho. Di sana rute bisa tempuh dengan mengikuti petunjuk, dengan jarak maksimal 300 meter. Medannya sendiri cukup mudah dilalui walau masih berbentuk jalan setapak.
Jadi salah satu yang tertinggi di Pulau Jawa
Selama perjalanan pengunjung akan ditemani pemandangan yang ciamik, mulai dari sungai, pepohonan yang rimbun, sampai pemandangan yang indah.
Mengingat jalurnya bardampingan dengan rute pendakian Candi Cetho, maka pengunjung akan berpapasan dengan para pendaki yang hendak mendaki ke puncak Lawu.
Dalam laman Kebudayaan Kementerian Pendidikan, disebutkan bahwa Candi Kethek ditemukan pada tahun 2005. Saat itu Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah yang bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan penelitian dan penggalian di sekitar lokasi Candi Kethek. Proses ini dimulai dengan menggali tanah untuk mencari reruntuhannya. Kemudian tim gabungan tersebut menentukan batas-batas struktur candi untuk menentukan kesesuaian posisi bangunan. Setelahnya bangunan langsung disusun.
Penemuan Candi Kethek
Berdasarkan bentuknya yang menyerupai piramida, serta arca-arca yang ditemukan cukup mencirikan kebudayaan Majapahit yang kuat. Artinya, Candi Kethek dibangun paruh abad ke-15 dan 16.
- Deretan Kepala Daerah yang Terima Penghargaan Satyalancana Wira Karya
- Kisah di Balik Candi Tertua di Jawa Timur, Ada Raja Gemar Bercanda
- Candi Jawi Pasuruan, Wisata Sejarah di Dataran Tinggi dengan Pemandangan Gunung Arjuna dan Welirang
- Megah dengan Ciri Khas Masing-Masing, Ini Perbedaan Candi Sukuh dan Candi Cetho
Penggalian juga menjadi jalan untuk mengungkap data arkeologis dari latar belakang sejarah dan keagamaan pada masa kejayaannya dan bentuk arsitektur Candi Kethek.
Untuk bentuknya sendiri, Candi Kethek memiliki empat teras dengan desain berundak. Masing-masing teras terhubung dengan tangga, dengan struktur utuh atau tanpa adanya ruang-ruang di bangunan. Teras keempat sendiri diperkirakan menjadi tempat berdirinya bangunan utama. Untuk anak tangga paling bawah, terdapat arca berbentuk kura-kura sebagai tanda corak Majapahit yang kental.
Bentuk Candi Kethek
Lambat laun, cerita ini dipercaya oleh masyarakat setempat dan menjadikannya sebagai lokasi meruwat masyarakat yang ingin bersih dari dosa.
Dalam kisahnya, arca tersebut erat kaitannya dengan cerita Samudramanthana dalam agama Hindu. Saat itu, melekat pitutur bahwa Samudramanthana merupakan pengadukan lautan susu oleh Gunung Mandara yang dipercaya sebagai tongkat pengaduknya.
Untuk pengunjung sendiri diminta untuk tidak menaikki struktur candi demi menjaga kelestariannya, sekaligus sebagai upaya perawatan. Untuk menikmatinya pengunjung bisa melewati jalur di samping candi yang juga bisa langsung menuju ke bagian puncak. Di sana juga terdapat sebuah tempat kecil berbentuk bangunan yang bisa digunakan oleh umat Hindu untuk beribadah dan memberikan persembahan. Tak jauh dari candi terdapat sebuah bangunan dari kayu. Adapun harga tiket masuk Candi Kethek sangat terjangkau, yakni Rp7.000 per orang, dengan jam operasional mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB, setiap harinya.