Pilu Rumah Guru Ngaji di Pandeglang Nyaris Roboh, Atap Sampai Jebol
Pemilik, Abun (63), hanya pasrah lantaran hidup di bawah kemiskinan. Uangnya tak cukup untuk merenovasi rumah, sehingga ia menantikan adanya bantuan.
Kondisi tempat tinggal seorang guru ngaji di kampung Pasir Jengkol, Desa Sindang Hayu, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten, tampak memprihatinkan.
Terlihat dinding rumah tersebut nyaris roboh, dengan kondisi atap yang sudah jebol dan harus ditahan menggunakan tiang kayu.
-
Kapan warga Kampung Adat Lebak Bitung menumbuk padi? Menariknya, padi yang ditumbuk adalah yang disimpan di leuit berusia empat sampai enam tahun dan masih sangat baik untuk dikonsumsi.
-
Mengapa warga di kampung Nagog pindah rumah? Warga di Kampung Nagog pindah rumah karena akses jalan ke tempat mereka yang sulit. Letaknya yang terpencil membuat mereka sulit untuk pergi ke manapun. Belum lagi mereka harus tinggal di dekat hutan yang masih terdapat banyak babi hutan di sana.
-
Kapan Nyi Mas Gamparan memimpin pemberontakan di Pandeglang dan Rangkasbitung? “Tahun 1836 Nyi Mas Gamparan memimpin pemberontakan terhadap kolonial Belanda di daerah Pandeglang dan Rangkasbitung. Meskipun pemberontakan dapat dipadamkan, namun banyak pejuang kita yang melarikan diri,” tulis keterangan di papan yang terdapat pada situs Nyi Mas Gamparan.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Putri Gading meninggal? Kerangka ini ditemukan di Sevilla, Spanyol. Kerangka manusia berusia 5.000 tahun ditemukan di Sevilla, Spanyol.
Sang pemilik, Abun (63), tak bisa berbuat banyak lantaran hidup di bawah garis kemiskinan. Uangnya tak cukup untuk merenovasi rumah, sehingga ia hanya bisa pasrah sembari berharap ada bantuan dari pemerintah maupun pihak yang peduli.
Ia pun sempat beberapa kali dijanjikan renovasi rumah oleh beberapa pihak, namun sampai sekarang belum ada kejelasan.
Atap Harus Ditahan Kayu
Mengutip Youtube SCTV Banten, keadaan rumah Abun yang terbuat dari kayu serta bilik bambu jauh dari kata layak. Hampir seluruh dinding rumah yang berasal dari bilik bambu tampak rapuh.
Kemudian kayu penopang genting juga harus ditahan menggunakan batang kayu agar tidak roboh. Parahnya, ada beberapa bagian atap yang juga sudah terlihat jebol sehingga jika hujan air bisa langsung masuk ke dalam rumah.
Menurut Abun, kondisi ini sudah ia alami sejak 2016 lalu dan kondisinya makin parah.
- Ratusan Rumah Rusak Akibat Puting Beliung Pamijahan
- Tak Mampu Bayar Utang Bangun Rumah Rp200 Juta, Seorang Pria Ajak Teman Bunuh Bos Toko Bangunan
- Pantang Nyerah Walau Pernah Rugi, Ini Cerita Ibu Rumah Tangga di Bogor Usaha Kue Sederhana Omzetnya Capai Rp 40 Juta
- Penampakan Rumah Berumur 206 Tahun di Rembang, Sudut-Sudut Ruangannya Bikin Penasaran
Tinggal Bersama Istri dan Dua Orang Anak
Sejak rumah ini dibangun, Abun sudah tinggal bersama sang istri dan kini ia juga ditemani oleh dua orang anaknya. Namun, kondisi nyaman tidak pernah mereka rasakan karena tempat untuk bernaung dan beristirahat kondisinya lapuk dimakan usia.
Keduanya terpaksa tinggal di gubug lain yang dibuat Abun, sebagai tempat tinggal sementara karena kondisi rumahnya yang nyaris hancur.
“Berharap ada bantuan agar saya dan anak sama istri saya bisa tinggal dengan nyaman lagi,” kata Abun.
Sering Dijanjikan Bantuan
Dirinya menambahkan, selama ini sudah beberapa kali dijanjikan bantuan renovasi rumah. Bahkan rumahnya juga kerap difoto sebagai bukti kondisinya tidak layak, namun masih belum ada kejelasan.
Abun juga mengaku pernah dimintai materai oleh pihak yang kabarnya ingin merenovasi tempat tinggalnya.
“Kalau masalah foto mah sudah beberapa kali, sampai saya juga dimintakan materai,” katanya.
Belum Ada Kejelasan dari Pemerintah
Menanggapi kondisi ini, pihak Desa Sindang Hayu mengaku sudah menyampaikan laporan kepada Pemerintah Kabupaten Pandeglang terkait kondisi rumah Abun sebagai warganya.
Namun, sampai Sekarang belum ada kejelasan dari pemerintah terkait proses renovasi rumah tidak layak huni.
“Kami sudah mencoba mengupayakan, dan itu tidak hanya rumah pak Abun saja, tetapi warga yang kondisinya demikian, tetapi yang namanya pusat ya, langkah selanjutnya menunggu kabar dari sana,” kata Sekretaris Desa Sindang Hayu, Agus Saeful Gunawan.