Mengenal Permainan Tradisional Jujungkungan di Kampung Cengkuk Sukabumi, Main Bola Pakai Egrang yang Seru dan Menantang
Tak pakai sepatu, anak-anak di Kampung Cengkuk bermain bola dengan egrang bambu.
Tak pakai sepatu, anak-anak di Kampung Cengkuk bermain bola dengan egrang bambu.
Mengenal Permainan Tradisional Jujungkungan di Kampung Cengkuk Sukabumi, Main Bola Pakai Egrang yang Seru dan Menantang
Kampung Cengkuk di Desa Margalaksana, Kecamatan Cikakak, merupakan salah satu permukiman adat Sunda di Jawa Barat. Di sini, warganya masih mempertahankan tradisi buhun (lawas), salah satunya jujungkungan.
-
Di mana Kampung Cikabuyutan berada? Kampung Cikabuyutan, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Garut.
-
Kenapa Curug Cimarinjung di Sukabumi terkenal? Memotret diri dengan keindahan ngarai dan air terjun akan membuat hasil foto pengunjung semakin istimewa.
-
Di mana Kampung Sukatinggal berada? Adapun lokasi perkampungan tersebut berada di Kampung Sukatinggal, Desa Deudeul, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Di mana lokasi Kampung Saungkuriang? Wisata yang terletak di Jalan Galaxy 35 Blok F6, RT.008/RW.001, Cipondoh Indah, Kecamatan Cipondoh ini menawarkan konsep menarik yakni nuansa pedesaan di tengah-tengah kota.
-
Apa yang istimewa dari Curug Cimarinjung di Sukabumi? Selain menawarkan keindahan, curug ini juga memiliki kisah misterius tentang keraton gaib yang berkembang di masyarakat.
-
Kapan Bunga Amarilis di taman Pak Sukadi mekar? Saat ini, bunga-bunga Amarilis yang berada di taman itu sedang bermekaran.
Menurut bahasa setempat, jujungkungan merupakan kaulinan budak (permainan anak tradisional) dalam bermain bola. Yang menarik, anak-anak di Kampung Cengkuk tidak memakai sepatu untuk berlaga melainkan memakai egrang bambu.
Tradisi ini masih terus dilestarikan agar kaulinan budak buhun tidak hilang dimakan zaman. Yuk intip keseruannya.
Bermain bola pakai egrang
Menurut Daya Desa Margalaksana, Ruhiyat, permainan sepak bola oleh anak-anak di Kampung Cengkuk, Margalaksana memang unik.
Anak-anak akan menaikki egrang yang tidak terlalu tinggi untuk bermain sepak bola secara seru bersama rekan-rekannya.
“Anak-anak di sini memang sudah terbiasa bermain sepak bola menggunakan egrang ini, karena memang jujungkungan ini jadi permainan tradisional yang terbuat dari bambu,” terangnya, dikutip dari kanal YouTube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, Sabtu (25/11).
Dilakukan secara berkelompok
Tata cara permainannya sendiri mirip dengan sepak bola pada umumnya. Anak-anak yang bermain jujungkungan akan melaksanakannya secara berkelompok sekitar delapan sampai sepuluh orang.
Kemudian mereka akan memperebutkan bola dan mencetak gol di gawang mini yang sudah disiapkan.
Biasanya kegiatan ini dilakukan di luar jam sekolah, atau saat hari libur agar tetap meriah.
Menggiring bola dengan seru
Ruhiyat mengatakan bahwa dalam permainan jujungkungan yang terpenting adalah menjaga keseimbangan saat menggiring bola. Ini dilakukan agar para pemain tidak jatuh ke tanah.
Keseruan tampak terlihat dari para pemainnya saat membawa bola atau melewati lawan. Anak-anak begitu ceria diiringi gelak tawa yang khas.
“Alhamdulillahnya kalau di Kampung Cengkuk ini masih dipertahankan permainan jujungkungan, karena anak-anak pada suka,” tambah Ruhiyat.
- Menilik Arti Hompimpa Alaium Gambreng dalam Permainan Tradisional Sunda, Ajarkan Anak-anak Legawa
- Bermain Patipung Tipung Balung, Permainan Tahan Senyum Tradisional oleh Anak-Anak Sunda
- Hari Anak Nasional, Ribuan Anak Banyuwangi Memengan Aneka Permainan Tradisional
- Mengenal Permainan Congklak dan Cara Bermainnya
Mengenal Kampung Adat Cengkuk
Adapun Kampung Adat Cengkuk merupakan permukiman masyarakat Sunda di wilayah Sukabumi, Jawa Barat yang masih mempertahankan tradisi leluhur.
Letaknya ada di kaki Gunung Halimun yang sejuk dan subur, dipenuhi pepohonan dan tumbuhan rindang.
Warga di sini memiliki tradisi pertanian Leuit, di mana hasil panen akan dimasukkan ke dalam sebuah bangunan berbentuk rumah kecil untuk ketahanan pangan.
Padi yang disimpan bisa disimpan selama bertahun-tahun dan digunakan di masa paceklik.