Tarian Khas Sukabumi Ini Dulunya Digunakan untuk Usir Hewan Buas, Begini Kisahnya
Dahulu para penari asal Jawa Tengah dibawa ke Sukabumi untuk mengusir hewan buas dan makhluk halus melalui tarian.
Dahulu para penari asal Jawa Tengah dibawa ke Sukabumi untuk mengusir hewan buas dan makhluk halus melalui tarian.
Tarian Khas Sukabumi Ini Dulunya Digunakan untuk Usir Hewan Buas, Begini Kisahnya
Tari Cepet menjadi kesenian lawas yang berkembang di Sukabumi, Jawa Barat. Banyak yang percaya jika hewan buas akan lari jika melihat tarian tersebut.
Ini terkait sejarahnya di abad ke-20 lalu, di mana tarian ini dimainkan oleh orang-orang asal Jawa Tengah di Sukabumi.
Kabarnya, terdapat peran pemerintah Belanda hingga tari Cepet tercipta dan menjadi kesenian khas setempat.
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kenapa Curug Cimarinjung di Sukabumi terkenal? Memotret diri dengan keindahan ngarai dan air terjun akan membuat hasil foto pengunjung semakin istimewa.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Apa makna dari gerakan-gerakan yang ada di Tari Rayak-rayak Sukabumi? Disebutkan bahwa tari Rayak-rayak Sukabumian ini merupakan penggambaran dari rasa syukur oleh kaum muda di sana. Ini terlihat dari gerakannya yang banyak menyibakkan tangan sebagai tanda bentuk sorak sorak bergembira. Ini diartikan sebagai bentuk rasa syukur yang dihadirkan melalui ekspresi tarian suka cita.
-
Kapan Hari Tapir Sedunia diperingati? Tahukah Anda, tanggal 27 April diperingati sebagai Hari Tapir Sedunia? Ya, sejak tahun 2008 lalu, setiap tanggal 27 April menjadi momentum peringatan tersebut.
Di masa sekarang tarian ini masih dilestarikan oleh pegiat budaya setempat sebagai upaya ngamumule alias merawat tradisi zaman dahulu.
Tarian ini menarik untuk disaksikan, karena mengandung unsur percampuran budaya Jawa dan Sunda yang kental.
Lantas bagaimana mulanya tarian tersebut tercipta dan difungsikan sebagai media untuk mengusir hewan buas? Berikut informasinya.
Dibawa Pemerintah Belanda dari Jawa Tengah
Awal mula tari Cepet ada di tahun 1930. Ketika itu sebanyak 200 orang dari Jawa Tengah dibawa Belanda untuk menampilkan tarian selama pembukaan lahan berlangsung.
Belum jelas motif tersebut. Namun dari informasi di laman Humas Jabar dikatakan bahwa 200 orang Jawa Tengah itu disiapkan karena dikenal mampu mengusir hewan buas dan makhluk tak kasat mata.
Mereka pun menggunakan topeng yang menyeramkan, serupa tokoh Buto.
Buto sebelumnya memang dikenal populer di wilayah Jawa Tengah untuk mengiringi kesenian Jaranan maupun Gedruk.
Dipercaya sebagai Penolak Bala
Kala itu, warga di Pajampangan dan Ciracap, Sukabumi tidak nyaman tinggal di wilayah mereka lantaran kerap muncul hewan buas dan makhluk astral.
Saat itu, kedua wilayah tersebut memang masih berupa hutan dan perbukitan belantara.
Dari sana, Pemerintah Belanda sepakat untuk mengadakan acara tolak bala. Namun, para penarinya diambil dari wilayah Jawa Tengah dengan topeng serupa Buto dan pakaian mirip prajurit keraton.
Rupanya, kesenian ini berhasil membuat hewan buas beserta makhluk gaib tak muncul lagi. Setelahnya, para penari tersebut menetap di Sukabumi dan merawat kesenian itu hingga ke generasi selanjutnya.
- Tampang Tahanan yang Kabur dari Rutan Makassar Usai Rusak Besi
- Seorang Istri Ajukan Gugatan Cerai Karena Suaminya Jarang Mandi dan Bau Badan
- Bawaslu Buka Peluang Usut Kertas Suara Tercoblos ke Dugaan Tindak Pidana
- Kenalan dengan Uniknya Tari Kukupu Khas Jawa Barat, Adopsi Siklus Hidup Serangan dengan Elemen Balet
Percampuran dengan Budaya Jawa
Jika diamati dalam pementasan tari Cepet di era sekarang, turut ditampilkan kesenian kuda lumping yang sebelumnya juga populer di Jawa Tengah.
Biasanya kuda lumping menjadi tarian pembuka, sebelum tokoh Cepet yang memakai topeng seram dan berambut panjang tampil.
Nuansa Jawa Tengah juga terlihat dari lantunan musik pengiring melalui instrumen kendang, saron, hingga gong. Jika didengar sepintas, iramanya mirip gending Jawa yang dikombinasikan dengan kendang Jaipong khas Sunda.
Para pemain topeng ini dikenal atraktif dan mampu mengimbangi irama musik kendang Sunda yang menghentak. Dalam kanal Youtube Jaga Budaya Jabar, diperlihatkan para penari yang membentuk formasi berjalan berderet, kemudian mereka mengelilingi area dan melakukan tarian secara kuda-kuda.
Terbuat dari Bahan Alam
Diterangkan lewat kanal Youtube Asrop Channel, topeng Cepet dibuat dengan bahan yang berasal dari alam. Bahan utama topeng berasal dari kayu Jeungjing, lame maupun kayu dari pohon waru.
Untuk rambutnya kebanyakan menggunakan ijuk yang juga berasal dari tumbuhan. Ijuk dibuat semirip mungkin dengan rambut yang tergerai panjang dan tebal, sehingga makin terlihat menyeramkan.