Diawasi Propam Polri, Polda Metro Klaim Profesional Usut Polisi Tuduh Pengunjung DWP Narkoba Padahal Negatif
Saat ini, kasus tersebut masih didalami Bidang Propam Polda Metro Jaya.
Viral seorang pengunjung event music berkelas internasional Djakarta Warehouse Project (DWP) mengaku diperas oknum polisi usai dituduh menggunakan narkoba. Kasus ini mendapat perhatian Divisi Propam Polri.
Saat ini, kasus tersebut masih didalami Bidang Propam Polda Metro Jaya.
- Anggota Polda Metro Jaya Terancam Dipatsuskan Usai Tipu Pemuda Imingi Kerja di KAI
- Polda Metro Jaya Klaim Tak Ada Demonstran Tolak RUU Pilkada di DPR yang Ditangkap
- Polisi Minta Warga Melapor Jika NIK KTP Dicatut Dukung Calon Independen Pilgub Jakarta Dharma Pongrekun
- Polda Metro Jaya Pecat 28 Polisi Nakal pada 2023
"Sejak kemarin bidang propam Polda Metro Jaya yang juga diasistensi oleh Divpropam Polri sedang berlangsung pendalaman untuk menindaklanjuti informasi tersebut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/12).
Namun demikian, dia memastikan Polda Metro Jaya akan menindak segala bentuk kasus narkoba dan tidak akan tebang pilih dalam pemberantasan narkoba.
Menanggapi keluhan pengunjung tersebut, kepolisian memastikan akan bekerja secara profesional.
"Kami perlu sampaikan bahwa Polda Metro Jaya tidak akan pandang bulu, tidak akan tebang pilih, tidak akan ragu untuk menindak tegas siapapun pelakunya apabila ditemukan nanti akan diproses berdasarkan peraturan undang-undang yang berlaku secara profesional dan proporsional," katanya.
Sebelumnya, pengunjung Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 protes dianggap menggunakan narkoba padahal hasil tes urinenya negatif.
Peristiwa tidak mengenakan itu menimpa seorang WN Malaysia. Salah seorang pemilik akun Instagram menceritakan, peristiwa itu berawal dari adanya pemeriksaan yang dilakukan oleh jajaran kepolisian. Disebutkan satu-persatu pengunjung diciduk, termasuk beberapa WN Malaysia.
"Saat aku sedang bersenang-senang, polisi tiba-tiba datang dan mulai menangkap orang-orang di sekitarku. Aku benar-benar merasa kasihan pada semua orang yang kulihat di hari ke-1, ke-2, dan ke-3. Acara internasional dan begitu banyak turis internasional yang ditangkap. Bagaimana ini bisa terjadi? Aku tidak menggunakan narkoba, tetapi aku tidak punya masalah dengan orang-orang yang menggunakannya," kata pemilik akun seperti dikutip, Kamis (19/12).
Pemilik akun mempertanyakan dasar kepolisian menangkap dan mengiring beberapa penonton.
"Semua orang bersenang-senang dengan cara mereka sendiri. Bagaimana bisa polisi menangkap dan membawa orang satu per satu? Seperti yang kita tahu, wilayah ini termasuk dalam wilayah hukum Polres Jakarta Pusat," tulisnya lagi.
Terkait kejadian ini, pihak penyelenggara Djakarta Warehouse Project telah memberikan pernyataan resminya. Di mengunggah via akun Instagram @djakartawarehouseproject.
Pihak panitia menyesalkan adanya kejadian itu. Namun, dia menegaskan penangkapan maupun pemeriksaan dari kepolisian di luar kendali langsung dari pihak panitia.
"We hear your concerns and deeply regret the challenges and frustrations you experienced. While certain aspects of the situation were beyond our direct control, we fully understand the impact this has had on you. Your safety, your well-being, and your experience are-and will always. remain-our top priorities," seperti dikutip Kamis malam.
Terkait kejadian ini, pihak panitia mengaku tengah bekerjasama dengan instansi terkait untuk menyelidiki secara menyeluruh insiden yang terjadi. Hal ini dilakukan agar kejadian serupa tak terulang kembali di kemudian hari.
"We are actively working with the relevant authorities and government bodies to thoroughly investigate what occurred and to ensure concrete measures are implemented to prevent such incidents from happening again in the future," ucapnya